Kisah Ustaz Hanan Attaki, Podcast 10 Ribu Penonton dan Ponpes Ramah Lingkungan

Reporter : Cynthia Amanda Male
Kamis, 10 Desember 2020 06:23
Kisah Ustaz Hanan Attaki, Podcast 10 Ribu Penonton dan Ponpes Ramah Lingkungan
Terinspirasi dari Swiss dan New Zealand.

Dream - Sebagian orang kesulitan merasa kurang produktif selama menjalani kehidupan baru di masa pandemi Covid-19. Namun sebagian lagi  justru merasa kesibukannya semakin bertambah di masa sulit ini bahkan lebih produktif dibandingkan periode sebelum pandemi.

Produktivitas yang meningkat inilah yang dialami Ustaz Hanan Attaki yang disibukkan dengan berbagai kegiatan selama pandemi.

" Sekarang, kegiatannya banyak online, terus sama berkebun," ungkapnya dalam kajian 'Haji Muda: Berawal Dari Niat' di Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat, Selasa 8 Desember 2020.

Ustaz Hanan Attaki mengaku kegiatan rutin yang dijalankan secara online salah satunya adalah memberikan kajian rutin serta program pesantren jarak jauh.

" Saya punya program 'Podcast UHA'. Saya bikin semacam grup telegram, channel supaya peserta itu bisa lebih dapat konten daily dari saya. Jadi bukan yang di-publish dan lebih eksklusif," ujar Hanan.

1 dari 3 halaman

Poscast UHA Dikunjungi 10 Ribu Peserta

Setiap harinya, hampir 10 ribu peserta Podcast UHA mendapatkan konten 'booster' yang dibuat dengan kurikulum berdasarkan beberapa konsep dakwah.

Ia juga mengadakan siaran langsung sehingga peserta bisa melakukan tanya jawab, mengobrol dan bisa saling menguatkan bagi yang merasa kesulitan di masa pandemi.

Sementara program pesantren online diungkapkannya telah berlangsung sebanyak 4 jilid, yang berarti program Podcast UHA sudah berjalan selama empat bulan.

Ustaz yang terkenal kerap memakai kupluk ketika mengisi kajian ini berharap peserta pesantren online bisa berkarya dan berkontribusi dalam dakwah. " Jadi, mereka bukan jadi santri aja. Tapi juga bisa punya kontribusi dakwah umat dan bangsa" .

Jika ingin mengikuti program tersebut, kamu bisa mendaftarkan diri melalui informasi di Instagram pribadi ustadz yang pernah berkuliah di Kairo ini.

2 dari 3 halaman

Berkebun dan Dirikan Pesantren Ramah Lingkungan

Selain mengadakan kajian serta pesantren jarak jauh, Hanan disibukkan dengan hobi berkebun yang dimulai sejak pandemi.

Hobi tersebut juga didukung dengan didirikannya pesantren pemuda hijrah (@pesan_trend) berkonsep alam yang terletak di Bandung Utara.

Tempat tersebut akan jadi pusat kegiatan pemuda hijrah. " Selama ini, pemuda hijrah masih keliling dari satu masjid ke masjid lain untuk bikin kajian atau event apapun. Sekarang, kita pusatkan di satu kawasan berkonsep alam," tuturnya.

Ustadz 39 tahun ini akan mendirikan beberapa fasilitas seperti masjid dan ruang belajar yang berkonsep seperti saung bambu agar lebih ramah lingkungan.

Di sana, pemuda hijrah juga bisa berkumpul di kafe yang bertema alam. " Jadi, kita nggak bikin bangunan pengerasan beton gitu. Lebih kayak saung dari bambu. Tapi, lebih banyak aktivitas di alamnya. Berkebun, memanah, memelihara hewan kayak ayam, beternak lah" .

3 dari 3 halaman

Terinspirasi Kehidupan di Swiss dan New Zealand

Ia mengaku konsep ramah lingkungan itu terinspirasi dari tren yang telah diterapkan di beberapa negara lain seperti Swiss dan New Zealand.

" Konsep sustainable sudah jadi tren baru lifestyle. Bahkan, harusnya orang Islam lebih awal sadar akan hal itu. Kalau di Indonesia, salah satunya Bamboo International School di Bali. Kita coba ke sana dengan konsep agama dan konten Islam ," imbuhnya.

Hingga kini, pesantren berkonsep alam itu masih dalam pembangunan dan hanya dapat diakses oleh santri pemuda hijrah yang telah terdaftar.

" Mereka ada kelas alam, belajar sambil olahraga bareng, nyangkul, bersih-bersih juga. Nanti kalau fasilitas sudah jadi, inshaaAllah dibuka (bisa dikunjungi umum)," ujarnya.

Beri Komentar