Innalillahi, Meisya Siregar Berduka

Doa Meisya

Sang bibi, lanjut Meisya, juga merupakan orang yang memuliakan saudara-saudaranya. Bahkan, dia menjadi orang yang paling sibuk jika keluarganya bertandang ke Medan.

Meisya pun berdoa agar semua amal ibadah tantenya diterima oleh-Nya. Dia juga mendoakan keluarga tante juga mendapatkan kesabaran.

“ Bou udah ga sakit lagi, smg Allah terima smua amal ibadah Bou, diampuni segala dosa Bou, Inshaa Allah Bou husnul Khatimah Ya Allah ! Aamiin Allahuma Aamiin,” tulis Meisya.

Banjir Doa dari Netizen

Warganet ramai-ramai menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga Meisya. Mereka mendoakan agar tante Meisya bisa diterima di sisi-Nya.

© Dream

“ Innalillahi Wa innailaihi roojiuun... Semoga almarhumah Bou Syahadani diterima amal ibadah nya dan diluaskan kuburnya,” tulis @puji_zaqilah.

“ Innalillahi wa'iinnailaihi rozi'un.. turut berduka mba,, Semoga husnul khotimah amiin yra,” tulis @nenynurohaeni

“ Innallillahi wa innalillahi rojiun semoga di terima di sisiNYA.... Aamiin,” tulis @tatiksulistiyani.

Meisya Siregar Kenang Perjalanan Hijrah dan Berhijab

Dream - Genap setahun sudah Meisya Siregar mengenakan hijab. Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan kali ini, dia masih teringat betul perjalanannya hingga sampai ke titik ini, hingga mampu mempertahankannya.

" Ramadhan kemarin aku gelisah bukan main, tiap malam enggak bisa tidur, kayak orang yang lagi dikejar utang," tulis Meisya Siregar di Instagram.

Karena merasa tak tenang, Meisya selalu berdoa untuk diberi kekuatan iman. Dia ingin berhijab karena sudah lama berjanji kepada suami dan anak-anaknya.

" Mungkin karena aku kadung ngucap dan ngumbar terus depan anak-anak dan suami dari tiga tahun yang lalu di setiap ulang tahunku, aku janji akan berhijab pas umur 40," beber dia.

© Meisya Siregar

Meisya memang tak bisa memenuhi janji itu. Sebab, saat berulang tahun ke-40, dia belum juga berhijab. " Malah masih party," tulis dia.

Akhirnya, sebulan setelah ulang tahun ke-40, datanglah bulan Ramadhan. Pada bulan suci itu dia diundang untuk menghadiri ulang tahun seorang teman dengan tema Arabian.

" Masih enggak nyali hijab, pakai kaftan doang sama kerudung lepasan," tambah dia.

Mantap Berhijab dan Izin Suami

Saat pulang dari acara itulah dia terlibat obrolan tentang hjab dengan temannya yang sudah lebih dahulu menutup aurat. " Enggak tahu kenapa, semua pertanyaan dan ketakutan di kepala selama ini, keluar sendiri dari mulut dia," tulis Meisya.

Hanya satu hal yang diingat Meisya kala itu. Dia bertanya harus menunggu sampai kapan untuk siap berhijab. " Manusia enggak mungkin bisa sempurna dulu baru berhijab," lanjut dia.

Meisya berpikir, selama ini memberi pemahaman kepada anaknya tentang dosa sampai-sampai mereka memiliki rasa takut untuk berbuat dosa. Namun, pikir dia, orang seusianya masih menikmati dosa.

" Jleb sih. Mau sampai kapan?" tanya dia.

Malam itu juga Meisya meminta izin sang suami. Keesokan harinya dia langsung berhijab, meski masih alakadarnya. " Yang penting nutup saja," ujar dia.

Ketenangan Batin

Dan akhirnya keputusan Meisya Siregar itu diikuti oleh salah satu temannya. " Alhamdulillah Ya Allah ( thank you again and again @ruvita your share has changed me that easy."

Meisya mengaku saat ini hatinya sudah tenang. Hatinya tidak lagi was-was karena merasa berdosa telah mengumbar aurat. " Ilang deh tuh was-was uring-uringan, hati jadi tentram. Otak sama hati udah klik," tutur dia.

Kini, Meisya tak lagi mengalami perang batin. Sebab, salah satu janjinya untuk berhijab telah terpenuhi. " I’m moving on. And STILL on my way ... Alhamdulillah berkah Ramadhan," pungkas Meisya Siregar.