Laporan Dicabut, Zaskia Gotik Nyanyikan Indonesia Raya

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 23 Maret 2016 19:37
Laporan Dicabut, Zaskia Gotik Nyanyikan Indonesia Raya
Usai membubuhkan tanda tangan, Zaskia Gotik didapuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Dream - Wajah pedangdut Zaskia Gotik tampak sumringah. Untuk sementara satu masalah besar laporan dugaan penghinaan lambang negara yang tengah dihadapinya setidaknya sudah selesai. 

Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Pengawas Korupsi (LSM KPK) diketahui sudah mencabut laporan tersebut di Polda Metro Jaya. Kesepakatan damai itu kemudian tertuang dalam sebuah surat yang ditandatangi oleh Zaskia Gotik, Ketua Umum LSM KPK Muhammad Firdaus, dan kuasa hukum Nagaswara Eddy Ribut Harwanto.

Usai membubuhkan tanda tangan, Zaskia Gotik didapuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dengan nada berseloroh, pembawa acara mengatakan Zaskia seharusnya telah menghafalkan lirik lagu kebangsaan karya Wage Rudolf Supratman itu.

Zaskia yang siang itu mengenakan baju hitam dengan luaran batik warna abu-abu tampak sigap menerima " tantangan" itu. Dia kemudian menyanyikan bait demi bait Indonesia Raya dengan lancar.

Tak terdapat kesalahan dalam nyanyian itu. Wajah manis Zaskia kembali sumringah. Dia mengatakan banyak terima kasih kepada Firdaus yang telah mencabut laporan itu dan memaafkan dia.

" Neng sangat berterima kasih kepada Bang Firdaus yang memaafkan Neng. Neng berjanji akan menjaga tutur kata neng. Kejadian ini menjadi pembelajaran juga agar Neng tidak akan mengulangi kejadian itu lagi," kata Zaskia, di Kantor Manajemen Nagaswara, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Maret 2016.

Firdaus mengatakan perdamaian dan diterimanya alasan permintaan maaf bukan tanpa syarat. Dia berharap, pihak Nagasrawa dapat menginisiasi ikrar kebangsaan yang dilakukan seluruh selebritis dan kru yang terlibat di acara Dahsyat.

" Saya memaafkan dengan catatan, kita semua bersama-sama, semua yang terkait untuk ikrar di Monumen Pancasila di Lubang Buaya," kata Firdaus.

Firdaus mencatat kejadian ini agar dapat menjadi pelajaran bagi setiap elemen bangsa untuk menghargai dan menghormati sejarah. Ke depan dia berharap semua warga negara Indonesia dapat berhati-hati dalam berucap di ranah publik.

" Saya menganggap urusan ini sebagai pelajaran agar kita tidak lagi menyinggung lagi simbol negara di media massa. Kejadian ini semoga membuat kita lebih dewasa. Semoga kita tidak lagi menghina presiden, lambang negara dan bangsa ini," ucap dia.

Beri Komentar