Masih Ingat 'Rios' di Film Warkop DKI?

Reporter : Sandy Mahaputra
Minggu, 17 April 2016 19:25

Kata-kata dia di film 'Jodoh Bisa Diatur' selalu diingat. "Itu bukan Rios...Itu anak patung..."

Dream - Komedian terkenal Malaysia, Mohd Yusof Abdul Hamid atau lebih dikenal dengan nama Mr Os, meninggal dunia pada 8 April lalu sekitar pukul 2.45 siang waktu setempat.

Almarhum meninggal dunia pada usia 55 tahun akibat penyakit kanker paru-paru di RS Selayang, Selangor, Malaysia.

Tahukah Anda bahwa Mr Os adalah satu-satunya komedian Malaysia yang pernah bermain film di Indonesia. Jika Anda pernah menyaksikan film Warkop DKI berjudul Jodoh Boleh Diatur (1988), maka Anda akan menyaksikan Mr Os.

Di film tersebut Mr Os berperan sebagai suami dari Rita, wanita yang akan dijodohkan dengan Dono. Namun saat akan dipertemukan, Rita, yang diperankan artis Malaysia Raja Ema, tiba-tiba menghilang dan menitipkan bayinya kepada kakeknya. Ternyata Rita menghindar dari Mr Os yang datang mencari ke Indonesia dan ingin mengajaknya rujuk.

Berita kepergian Mr Os mengejutkan khalayak ramai di Malaysia. Pasalnya, sejak pensiun dari dunia hiburan, Mr Os menjadi seorang ustaz.

Pernah jadi sopir taksi demi menyambung hidup...

1 dari 2 halaman

Ingin Mati Syahid

© Dream

Menurut seorang dai yang juga sahabatnya, Ustaz Hanafiah, Mr Os merupakan sosok yang baik hati dan gemar bersedekah. Bagi yang belum tahu, Mr Os pernah bekerja sebagai sopir taksi untuk membiayai kehidupan sehari-hari.

" Dia sangat suka beramal meski hanya sebagai sopir taksi. Jika ongkos taksi 25 ringgit, maka yang 5 ringgit dia sisihkan untuk amal," kata Ustaz Hanafiah.

Dua minggu sebelum meninggal, Mr Os pernah menyatakan keinginan kepada Ustaz Hanafiah bahwa dia ingin mati syahid ketika berdakwah.

" Mr Os menyatakan ingin mati syahid ketika sama-sama mengisi forum dakwah di Gerik, Perak," ujar Ustaz Hanafiah.

Saat itu Mr Os mengatakan, " Ustaz, saya ingin mati syahid, saya ingin mati ketika berdakwah. Saya ingin bantu Rumah Zakat Perak agar lebih banyak lagi yang bayar zakat."

2 dari 2 halaman

Pesan Terakhir Sebelum Meninggal

© Dream

Pada Desember tahun lalu, Mr Os telah ditunjuk sebagai Duta Zakat Negeri Perak. Saat itu Mr Os pertama kalinya berada satu panggung dengan Ustaz Hanafiah menyampaikan dakwah.

Menurut Ustaz Hanafiah, Mr Os telah menjalani 22 kali perawatan kimoterapi selama sakit.

" Pada 25 Maret, saya bertemu dan berbagi panggung buat kali kedua dengan almarhum di Masjid Gerik, Perak. Saya lihat almarhum terlalu kurus dan terlihat tidak sehat."

Ustaz Hanafiah mengatakan saat ditanya kenapa kurus dan kurang sehat, Mr Os tidak langsung menjawab. Setelah ditanya hingga tiga kali, baru dia mau bicara. Saat itu, Mr Os mengatakan dia mengidap kanker tiroid yang sudah menyebar ke paru-parunya.

" Saya beritahu dia harus beristirahat karena layanan dia untuk berdakwah masih diperlukan. Apalagi baru tiga hari sebelumnya menjalani kimoterapi. Namun dia tidak mau dan ingin terus berdakwah."

Perjuangan Mr Os untuk berdakwah memang luar biasa. Seperti ketika dia harus menghadiri ceramah agama bersama Ustaz Azhar Idrus pada Jumat malam pekan lalu di Teluk Pasu, Kuala Terengganu.

Karena kesehatannya yang tidak mengizinkan, sehari sebelum acara digelar, almarhum memberitahu tidak bisa hadir.

Mr Os mengirim pesan singkat kepada seorang panitia bahwa dirinya tidak bisa hadir karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan.

Dalam pesannya itu Mr Os mengatakan dia tidak bisa menghadiri acara karena sedang dirawat di rumah sakit. Dia hanya bisa kirim salam kepada hadirin dan Ustaz Azhar.

" Dia juga minta yang hadir untuk mendoakannya. Dia bilang 'InsyaAllah panjang umur dan ketemu lagi nanti'," kata seorang panitia.

Rupanya itulah kata-kata terakhir dari Mr Os sebelum akhrinya menghembuskan napas penghabisan. Jenazah almarhum dibawa pulang di rumahnya di Gombak dan dimakamkan di Pemakaman Islam Bukit Permata pada Jumat petang.