Rio Dewanto Berubah Jadi Sangar Sampai Ardhito Pramono Menangis Ketakutan

Rio Dewanto Berubah Jadi Sangar Sampai Ardhito Pramono Menangis Ketakutan

© Rio Dewanto 2023 dream.co.id

© Rio dewanto 2023 dream.co.id

Dream - Totalitas Rio Dewanto dalam berakting tak perlu diragukan lagi. Buktinya penampilan Rio saat menjadi teroris di film `13 Bom di Jakarta` membuat rekannya, Ardhito Pramono ketakutan.

Karakte ryang dimainkan suami Atqia Hasiholan menuntutnya tampil berbeda. Rio berpenampilan lebih sangar dengan janggut dan kumis yang tebal.

© Rio Dewanto 2023 dream.co.id

Bukan cuma penampilan. Sosok sangar juga harus diperlihatkan Rio Dewanto karena memerankan tokoh Arok yang merupakan pemimpin dari kelompok teroris.

"Gue beneran ketakutan loh saat itu, sampai gue nangis,"

Pakai Topeng

© rio 2023 dream.co.id

Bukan hanya penampilan yang dibuat berbeda dan membuat Ardhito menangis, Rio Dewanto juga dituntut tampil ikonik.

RIo mengenakan sebuah topeng khusus yang wajib dipakainya untuk menguatkan karakter seorang Arok.

"Ketakutan, kengerian, serem. Cocok lah sama Rio Dewanto,"

kata pemeran film 13 Bom di Jakarta lainnya, Ganindra Bimo.

© rio dewanto 2023 dream.co.id

Sementara itu, Rio Dewanto melihat karakternya ini memang berbeda dari film yang pernah dimainkannya. Sepanjang film, Rio harus selalu menenteng senjata.

" Karakter Arok ini agak sedikit abu-abu, tergantung dari perspektif mana lu melihat Arok ini," ujar Rio Dewanto.

© Rio 2023 maverick

Angga Dwimas Sasongko yang menjadi Sutradara sengaja memilih penampilan Rio sebagai sosok sangat agar kesan jahatnya lebih terlihat.

Sementara penggunaan topeng diperlukan karena citra teroris sebagai orang yang selalu menutupi identitasnya.

"Kami memilih pendekatan yang realistis. Harapannya ketika penonton melihat Arok nanti, rasanya akan lebih mencekam. Ada rasa takut yang tercipta di antara penonton,"

© Rio Dewanto 2023 maverick

Film 13 Bom di Jakarta bercerita tentang ancaman terorisme di ibu kota oleh kelompok kriminal pimpinan Arok (Rio Dewanto). 13 bom dipersiapkan di 13 titik di Jakarta dan akan meledak setiap 8 jam sekali saat tuntutan tebusan uang berjumlah fantastis tidak dipenuhi pemerintah.