Protes Novelis Asma Nadia Soal Masa Orientasi Siswa

Novelis Asma Nadia menyatakan Masa Orientasi Siswa (MOS) tidak memiliki manfaat untuk generasi muda. Menurut Asma berdampak buruk tidak hanya untuk para siswa melainkan orangtua.

Dream - Novelis Asma Nadia menyatakan Masa Orientasi Siswa (MOS) tidak memiliki manfaat untuk generasi muda. MOS yang selalu ada di setiap ajaran barunya menurut Asma berdampak buruk tidak hanya untuk para siswa melainkan orangtua.

Hal ini dicurahkan lewat akun facebook fan page Asma. " Tadi ketika kami para orang tua bertemu dengan kepala sekolah mengecam keras MOS, masing masing orang tua bercerita dampak MOS bagi mereka. Salah satu orang tua terserang stroke ringan akibat stres anak MOS, orang tua lain pisah ranjang karena selisih pendapat menghadapi MOS, orang tua lain ribut, dan sebagian besar meninggalkan pekerjaan penting untuk mengawal anak," tulis Asma, penulis novel " Assalamualaikum Beijing" yang sudah difilmkan itu, Rabu 29 Juli 2015.

Nadia juga mengatakan, para siswa baru ini terpaksa bergadang untuk memenuhi peralatan yang dibutuhkan saat MOS. Bahkan ada siswa yang datang ke sekolah tanpa tidur pada malam sebelumnya.

Asma pun bertemu mengadakan pertemuan dengan para orangtua di salah satu sekolah kawasan Depok.

Setelah mendengar pandangan para orangtua, kepala sekolah akhirnya memutuskan untuk meniadakan MOS. Sang kepala sekolah juga memerintahkan siswa untuk tidak memakai atribut MOS.

" Anak anak pulang jam 12.00 siang sehingga cukup istirahat mengganti begadang semalaman. (ingat, dalam beberapa kasus anak sakit dan ada meninggal karena kelelahan MOS) Untuk acara besok harinya, tidak boleh lagi ada perintah yang memberatkan," tutur penulis Surga yang Tak Dirindukan ini.

Lebih lanjut, Nadia meminta orangtua siswa lain untuk melaporkan kepada Kemendikbud jika ada sekolah yang masih menerapkan MOS. Dia berharap, tahun ajaran berikutnya, MOS benar-benar sudah ditiadakan.