Sinopsis Alive 2020, Wabah Aneh Serang Korea dan Bikin Warga Jadi Haus Darah

Sinopsis Alive 2020

© Instagram/@hongsick

Alive menceritakan tentang invasi zombie yang secara tiba-tiba menyerang Kota Seoul. Di kota itulah kedua tokoh utama itu harus mempertahankan hidup dari serangan zombie.

Virus zombie menyebar sangat cepat. Masyarakat sulit mengendalikan penyebarannya. Kondisinya semakin genting ketika akses komunikasi seperti sinyal dan internet terputus.

Joo Woo yang diperankan oleh Yoo Ah-in dan Yoo Bin yang diperankan oleh Park Shin Hye menjadi dua orang yang terjebak di tengah kota yang mengerikan itu.

Awal Mula Kekacauan

© Korea Times

Sinopsis Alive 2020 berawal dari Joon-woo, seorang gamer yang berada di rumah sendirian karena orang tua dan kakak perempuannya sedang bekerja. Tiba-tiba ia diberitahu teman-temannya tentang situasi aneh yang terjadi di sekitar mereka.

Setelah dilihatnya kondisi di luar, Joon-woo menyaksikan situasi di luar sudah porak poranda. Orang-orang berlarian, dan disaksikannya seseorang menerkam orang lain.

Kemudian ia melihat berita untuk menjawab kegelisahannya, apa yang terjadi di kota itu. Ternyata kekacauan itu disebabkan oleh wabah misterius yang membuat penderitanya haus dan lapar meminum darah segar.

Tokoh Utama Saling Bertemu

© Instagram/@parkshinhyeismylife_ph

Melihat kekacauan yang tak terkendali itu, para warga diimbau untuk tidak keluar rumah supaya terhindar dari infeksi virus yang berbahaya itu. Joon-woo pun panik karena keluarganya terpencar. Di rumahnya pun hanya ada sedikit stok bahan makanan.

Hari berganti, Joon-woo mulai kehabisan makanan dan mulai panik. Saat kebingungan itulah ia bertemu dengan Kim Yoo-bin, seorang penghuni apartemen di daerahnya yang masih selamat dari infeksi virus.

Sejak pertemuan itulah, keduanya berusaha dan saling membantu untuk menyelamatkan diri dari wabah virus yang menjadikan manusia seperti zombie.

Film Adaptasi

Berdasarkan sinopsis Alive 2020, film ini sebenarnya adalah adaptasi ari film horror yang tayang di Amerika Serikat pada tahun 2019 silam.

Akan tetapi sang sutradara Cho II-hyung melakukan penyesuaian film tersebut dengan kondisi di Korea Selatan.

“ Apartemen Korea yang digunakan dalam film ini adalah ruang tertutup tetapi bisa dianggap terbuka. Koridor dan atapnya dapat dianggap sebagai ruang luar, dan ada juga tempat parker besar di tengah kompleks. Meskipun film ini berlangsung di satu lokasi, kami pikir kami bisa membuat film lebih dinamis menggunakan elemen yang beragam,” ucap sutradara Cho seperti dikutip dari Korea Times.