Suami Dinyinyirin Tua Banget, Bunga Zainal Beri Balasan Menohok

Reporter : Amrikh Palupi
Selasa, 8 Desember 2020 18:18
Suami  Dinyinyirin Tua Banget, Bunga Zainal Beri Balasan Menohok
Begini jawaban Bunga Zainal.

Dream - Bunga Zainal kerap mendapatkan nyinyiran soal kehidupan rumah tangganya. Termasuk nyinyir soal perbedaan usia suami Bunga Zainalm Sukhdev Singh.

Mendapatkan komentar nyinyir dari netizen, Bunga Zainal pun memberikan reaksi menohok kepada akun tersebut. Ia mengunggah komentar sekaligus jawabannya untuk si netizen di akun instagramnya.

" Dek suaminya tuwe (tua) banget sih," tulis netizen tersebut. " Adduuhhhh Neng tuwirrr (tua) banget misua (suami) nya," katanya lagi.

Bunga menyebut akun itu sudah beberapa kali nyinyirin suaminya. Tapi kata Bunga akun itu tidak menggunakan akun asli.

Bunga Zainal

" DM udah beberapa kali tapi kalimat yang sama, coba pakai akun asli mbak/masya," kata Bunga Zainal.

Ibu dua anak ini langsung membungkam pertanyaan akun tersebut dengan komentar menohok. Mantan kekasih Raffi Ahmad itu netizen itu untuk menggunakan akun aslinya. Bunga bahkan ingin berkenalan dengan pemilik akun yang nyinyirin suaminya.

" Emang kenapa? Ada masalah? Dih jangan pake akun bodong kalo berani," balas Bunga Zainal. " DM udah beberapa kali tapi kalimat yang sama, coba pake akun asli mbak atau masnya. Coba DM nya jangan pake akun bodong dong kan biar kenalan," ucap Bunga.

1 dari 6 halaman

Singkat dan Menohok! Reaksi Bunga Zainal Dengar Pejabat Korupsi di Masa Pandemi

Dream - Bunga Zainal ikut menyoroti kasus korupsi yang diduga dilakukan Menteri Sosial, Juliari P Batubara, Sang menteri diduga mencatut uang Rp10 ribu dari setiap bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak pandemik Covid-19.

Mendengar pejabat negara melakukan korupsi, Bunga memberikan komentar singkat yang sangat menohok 

" Bikin malu!!," tulis Bunga Zainal dalam instastories.

Istri dari Sukhdev Singh ini bahkan tak segan menyebut para pejabat itu sebagai maling.

bunga© © Instagram

" Juarakkk siy mereka ! Hak rakyat, perut rakyat dimakan ! Maceh bingung mau bilang apa selain teriak kalian malinggggg," kata dia.

Bukan cuma Bunga Zainal saja yang kecewa. Sebelumnya Deddy Corbuizer juga merasa heran dengan perbuatan yang dilakukan kedua pejabat tinggi negara itu. Apalagi Deddy pernah mengundang mereka sebagai bintang tamu di acara podcast miliknya.

" Gw sedih, Ga ngerti lagi.. Udahlah gue aja yg Goblok memanh..Bener enggak nya gue juga ga ngerti," tulis Deddy di instagram.(Sah)

2 dari 6 halaman

Mensos Terjerat Suap Bansos Covid-19, Jokowi: Saya Tak Akan Lindungi

Dream - Jokowi menghormati proses hukum kasus dugaan suap dana bantuan sosial Covid-19 yang melibatkan Menteri Sosial, Juliardi P Batubara. Dia mengaku sudah mengingatkan para menteri di Kabinet Indonesia Maju untuk tidak korupsi.

" Sejak awal dan juga terus-menerus saya sampaikan untuk menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi," kata Jokowi dalam video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI, Minggu 6 Desember 2020.

Tidak hanya para menteri, presiden bernama lengkap Joko Widodo itu juga mengaku telah mengingatkan para pejabat negara, mulai pusat, provinsi, hingga kabupaten atau kota, untuk berhati-hati menggunakan uang APBN maupun APBD.

" Itu uang rakyat, apalagi ini terkait dengan Bansos dalam rangka penanganan Covid dan pemulihan ekonomi nasional. Bansos itu sangat dibutuhkan oleh rakyat," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Oleh karena itu, dia menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan suap ini kepada KPK. Dia yakin KPK bersikap profesional dan pemerintah mendukung pencegahan korupsi.

" Saya tidak akan melindungi yang terlibat korupsi," tambah Jokowi.

Untuk menjalankan tigas Mensos, Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

 

3 dari 6 halaman

Korupsi Bansos Covid-19, Mensos Ditahan di Rutan Guntur

Dream - Menteri Sosial Juliari Batubara ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) cabang KPK di Pomdam Jaya Guntur.

Penahanan berkaitan dengan kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) terkait penanganan virus Corona Covid-19 yang dibongkar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selain Juliari, tim penyidik juga menahan anak buah Juliari, Adi Wahyono yang merupakan pejabat pembuat komitmen di Kementerian Sosial. Adi Wahyono akan ditahan di Rutan KPK cabang Polres Jakarta Selatan. Baik Juliari maupun Adi ditahan tim penyidik usai menyerahkan diri.

" Untuk kepentingan penyidikan KPK melakukan penahanan terhadap dua tersangka selama 20 hari ke depan sejak 6 Desember 2020 sampai 25 Desember 2020," ujar Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers di Gedung KPK, Minggu 6 Desember 2020.

4 dari 6 halaman

Terima Fee Rp10 Ribu

Juliari dijerat KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap bantuan sosial corona Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek Tahun 2020. Juliari diduga menerima fee sebesar Rp 10 ribu perpaket sembako dari nilai Rp 300 ribu

Selain Juliari KPK juga menjerat Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono sebagai pejabat pembuat komitmen di Kemensos. Dua orang lainnya sebagai pemberi yakni Ardian IM dan Harry Sidabuke. Keduanya dari pihak swasta.

Firli Bahuri mengatakan, penerimaaan suap terhadap Juliari bermula dari pengadaan bansos penanganan Covid-19 berupa paket sembako di Kementerian Sosial dengan nilai sekitar Rp 5,9 triliun untuk total 272 kontrak dan dilaksanakan dengan dua periode. Untuk memuluskan itu, Juliari menerima fee dari tiap-tiap paket bansos.

" Untuk fee tiap paket bansos di sepakati oleh MJS dan AW sebesar Rp 10 ribu perpaket sembako dari nilai Rp 300 ribu perpakat bansos," ujar Firli di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Minggu 6 Desember 2020 dini hari.

 

5 dari 6 halaman

Sistem Suap

Firli menyebut, pada pelaksanaan paket bansos sembako periode pertama, Juliari diduga telah menerima fee sebesar Rp 8,2 miliar dari total uang Rp 12 miliar yang diterima oleh Matheus. Uang untuk Juliari diberikan Matheus melalui Adi Wahyono.

Menurut Firli, pemberian uang tersebut dikelola oleh seseorang bernama Eko dan Shelvy N selaku Sekretaris di Kemensos yang juga orang kepercayaan Juliari. Uang itu digunakan untuk membayar berbagai keperluan pribadi Juliari.

Sementara untuk periode kedua pelaksanaan paket bansos ini terkumpul fee dari Oktober 2020 sampai dengan Desember 2020 sekitar Rp 8,8 milir. Firli menduga uang tersebut juga akan dipergunakan untuk keperluan Juliari.

6 dari 6 halaman

Total Nilai Suap

Kasus ini diungkap melalui operasi tangkap tangan pada 5 Desember 2020 dini hari di beberapa tempat di Jakarta.

Tim penindakan KPK mengamankan uang dengan jumlah sekitar Rp14,5 miliar dalam berbagai pecahan mata uang yaitu sekitar Rp11, 9 miliar, sekitar 171,085 dolar AS (setara Rp2,420 miliar) dan sekitar 23.000 dolar Singapura (setara Rp243 juta).

Sumber: merdeka.com

Beri Komentar