Suami Dibully karena Angkut Harley, Iis Dahlia: Dia Pilot, Bukan Sopir Ojol

Reporter : Nur Ulfa
Selasa, 17 Desember 2019 15:23
Suami Dibully karena Angkut Harley, Iis Dahlia: Dia Pilot, Bukan Sopir Ojol
Iis merasa suaminya tak tahu apa-apa

Dream - Iis Dahlia merasa kesal karena suaminya, Satrio Dewandono, terus menjadi perbincangan netizen karena menjadi pilot yang membawa Harley Davidson milik mantan Dirut Garuda, Ari Askhara.

Buat Iis, suaminya sebagai pilot tidak ada urusan dengan penyelundupan itu. Menurut dia, tugas suaminya hanyalah menjadi pilot dan tidak mengurusi madalah bagasi.

" Ticketing beda, pilot beda, bagasi beda, bea cukai beda. Jadi jangan siapa yang salah, siapa yang kena bully," kata Iis Dahlia di Jakarta, Selasa 17 Desember 2019.

Keluarga Iis Dahlia© Instagram Iis Dahlia

Iis Dahlia semakin kesal karena merasa netizen yang tidak tahu apa-apa mengenai eprsoalan motor Harley terus mengusik kehidupannya, menuding seolah suaminya ikut terlibat kasus tersebut.


1 dari 5 halaman

" Sedih ya sedih, ini orang-orang kenapa ya pada ngata-ngatai ke gue, ke kehidupan gue. Ada yang bilang laki gue disuap berapa, lo pikir apa? Suami gue itu pilot, bukan sopir ojol?," tuturnya.

Dia merasa pemberitaan tentang suaminya menjadi lebar karena statusnya sebagai artis.

" Jangan mentang-mentang laki gue suami Iis, beritanya dibesar-besarkan. Pilot kerjanya gimana? Laki gue nggak ada urusannya sama hal ini," ujarnya lagi.

2 dari 5 halaman

Iis Dahlia Benarkan Suaminya Pilot Garuda Berisi Harley Davidson

Dream - Iis Dahlia membenarkan bahwa sang suami, Satrio Dewandono, merupakan pilot pesawat Garuda yang membawa Harley Davidson dan sepeda Brompton yang belakangan ramai diperbincangkan.

" Banyak media yang bertanya kepada saya perihal apakah betul suami saya yang membawa pesawat (Garuda Indonesia) yang dari Toulouse ke Jakarta. Jawabannya, iya," tulis Iis Dahlia dalam Instagram Srory, Minggu 8 Desember 2019.

Pesawat yang muatannya menjadi soal itu merupakan armada baru. Pesawat Airbus 330-900 Neo itu tiba di Bandara Soekarno Hatta pada 17 November silam. Di dalam pesawat itu terdapat muatan Harley Davidson yang diduga diselundupkan, hingga berbuntut pemecatan Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Ashkara.

Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor flight GA972 tersebut mengangkut 10 kru sesuai dokumen general declaration crew list dan 22 penumpang.

" Dia (Satrio) salah satu crew yang aktif namun jika ada yang ingin ditanyakan lebih dari itu silakan menghubungi pihak yang berwenang dalam hal ini Garuda Indonesia karena bukan kapasistas saya sebagai istri dari suami saya untuk menjawab," kata Iis.

Iis Dahlia© Instagram @isdadahlia

Dari 22 penumpang, SAW dan LS mengaku sebagai pemilik barang selundupan. SAW adalah nama yang tertera pada claimtag 15 koli yang berisi sparepart motor Harley Davidson bekas dengan kondisi terurai.

Sedangkan LS adalah nama yang tertera pada claimtag 3 koli yang berisi 2 unit sepeda Brompton kondisi baru beserta aksesoris sepeda.

Pendaratan pesawat tersebut dilakukan di hanggar PT GMF sesuai permohonan izin yang disampaikan pihak Garuda Indonesia kepada Bea Cukai Soekarno Hatta.

3 dari 5 halaman

Komisaris Utama Garuda Bicara Suami Iis Dahlia

Dream - Kasus dugaan penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton turut menyeret pilot Garuda A330-900 Neo. Pilot mengaku tidak tahu soal barang-barang ini, namun publik mempertanyakan kebenaran pernyataannya.

Sekadar informasi, pilot yang bertugas itu adalah Satrio Dewandono, suami pedangdut, Iis Dahlia.

Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (Persero), Sahala Lumban Gaol, angkat bicara tentang hal ini.

Dalam siaran Indonesia Lawyer Club “ Garuda Diserempet Moge”, Sahala mengatakan pilot merupakan orang yang menandatangani pernyataan apa saja yang berada di dalam pesawat, baik penumpang maupun kargo. Tapi, kasus ini, barang-barang tersebut dilaporkan sebagai bagasi biasa dan kargonya tidak ada. 

“ Tapi, dalam hal ini, dianggap sebagai bagasi biasa, dilaporkan, dan kargo nil. Jadi, bisa dikatakan (pilotnya) tidak mengetahui,” kata dia kepada presenter ILC, Karni Ilyas, di Jakarta, dikutip Dream, Rabu 11 Desember 2019. 

Sahala mengatakan kecurigaan muncul saat ada pernyataan kargo tak ada, tapi ada 15 kotak yang berisi perintilan Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Komite audit yang dibentuk Kementerian BUMN akan menyelidiki sang pilot. Komite ini ingin tahu apakah pilot sudah tahu sebenarnya ada barang bawaan yang dibawa penumpang.

“ Penelitian lebih lanjut akan dilakukan komite audit apakah pilot yang bersangkutan juga mengerti atau mengetahui hal ini, apakah mengerti melanggar hukum atau tidak. Nanti akan kami teliti lebih lanjut,” kata dia.

4 dari 5 halaman

Sosok Eks Dirut Garuda Indonesia Dibongkar Awak Kabin: `Selalu Kontroversial`

Dream - Keputusan Menteri BUMN Erick Thohir membebastugaskan I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Askhara dari jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia menuai banyak dukungan. Salah satunya dari Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi).

Ketua Umum Ikagi, Zaenal Muttaqin, mengatakan selama ini Ari dikenal sebagai sosok bermasalah. Menurut dia, Ari kerap membuat kebijakan kontroversial.

" Selama ini kinerja Ari Askhara di Garuda selalu kontroversi," kata Zaenal, dikutip dari Merdeka.com.

Tidak jarang kebijakan Ari merugikan banyak pihak. Tidak hanya kepada pihak luar seperti penumpang dan masyarakat namun juga di internal mulai dari karyawan, perusahaan hingga anak perusahaan.

Menurut Zaenal, Ari juga memberikan perlakuan tidak adil pada karyawan dan awak kabin yang tergabung dalam Ikagi. Seperti penghentian iuran anggota, mempersulit Perjanjian Kerja Bersama, melarang terbang para pengurus serikat pekerja, hingga melakukan PHK tanda dasar.

Meski begitu, Zaenal mengakui langkah pemecatan Ari belum menyelesaikan masalah di internal Garuda Indonesia. Sebab, banyak petinggi maskapai pelat merah itu yang juga melakukan perbuatan seperti Ari.

" Masih banyak jajaran direksi yang berupaya melakukan hal sama seperti Ari Askhara," ucap dia.

Lebih lanjut, Zaenal berharap pengganti Ari memiliki kinerja yang jauh lebih baik. Juga memberikan perhatian lebih kepada kesejahteraan karyawan dan melindungi hak-hak para pekerja yang selama ini dilanggar.

" Kami berharap pimpinan direksi baru nanti bisa menghentikan serikat pekerja tandingan yang dibentuk secara ilegal tanpa dasar hukum yang sah," ucap dia.

Sumber: Merdeka.com/Anisyah Al Faqir.

5 dari 5 halaman

Cerita Anak Buah yang Gagal Pasang Badan Buat Sang Dirut Garuda

Dream - Seorang pegawai PT Garuda Indonesia Tbk berinisial SAS dilaporkan berusaha pasang badan dalam kasus penyelundupan Harley Davidson yang dibawa menggunakan armada baru maskapai pelat merah ini. SAS awalnya mengaku jika motor mahal tersebut adalah pesanannya.

Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan jika pemilik asli motor Harley tersebut adalah AA. Inisial ini santer dikaitkan dengan nama Ari Ashkara, direktur utama dari maskapai tersebut.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, AA yang merupakan anak buah Dirut Garuda Indonesia mengaku memesan onderdil Harley Davidson tersebut melalui account eBay.

" Jadi katanya sudah lama melakukan pembelian account eBay," ujar Sri Mulyani.

Dari pengakuan tersebut, petugas Kemenkeu berusaha meminta klarifikasi termasuk meminta nomor kontak dari penjual onderdil motor mahal tersebut

Ternyata kejanggalan tak hanya pada pengakuan SAS. Kemenkeu juga menelusuri keuangan pegawai itu dan menemukan adanya utang senilai Rp30 juta di rekening SAS. Uang tersebut dipakai ntuk merenovasi rumah.

" Kita sudah lihat transfer uang dari SAS ke rek istri sebanyak 3 kali senilai Rp 50 juta," katanya.

Diungkapkan Menkeu, petugas juga menemukan fakta jika SAS tidak memiliki hobi sepeda motor gede jenis Harley Davidson. Selama ini, SAS lebih banyak bermain dengan sepeda.

" Kita ketahui dia tidak punya hobi itu tapi impor Harley. Jadi mungkin dari sepeda ke sepeda motor," papar Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menegaskan jika dari hasil penelusuran SAS terbukti secara sah dan benar melakukan pemalsuan keterangan, pegawai Garuda tersebut akan dikenakan konsekuensi hukuman pidana.

" SAS mencoba pasang badan mereka yang beri keterangan tidak benar untuk pemenuhan kewajiban kepabeanan tentu memiliki konsekuensinya," jelas dia.

Ke depan, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, akan terus meningkatkan pengawasan terhadap barang-barang yang masuk ke Indonesia. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa hanya dilakukan oleh Kemenkeu tetapi juga seluruh pemangku kebijakan

Beri Komentar