Deretan Kesaksian Syahrini dalam Sidang Kasus First Travel

Begini pengakuan Syahrini saat menggunakan First Travel!

Dream - Penyanyi Syahrini menjadi saksi atas kasus dugaan penggelapan dana umroh jemaah First Travel. Dalam persidangan yang digelar Pengadilan Negeri Depok pada Senin, 2 April 2018, Syahrini membeberkan sejumlah fakta terkait pengalamannya berumroh dengan jasa biro perjalanan milik Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan itu.  

Syahrini membuat pengakuan cukup menyedot perhatian publik. Salah satunya, dia membantah mendapatkan dana dari First Travel untuk jasa endorse. 

" Tidak betul. Saya (tidak) menerima 1 perak pun dari dana Rp1 M lebih itu," kata Syahrini di hadapan Majelis Hakim PN Depok. 

Syahrini mengakui terikat kerja sama dengan First Travel. Dalam kerjasama itu, Syahrini punya kewajiban berupa mengunggah aktivitas umroh selama sembilan hari di akun Instagramnya. 

" Saya harus memposting video selama saya di Tanah Suci Mekah, Madinah, Turki. Saya ketemu jemaah reguler untuk silaturahmi sama mereka. Posting dan wawancara, posting di Instagram," kata Syahrini.

Setiap unggahan Syahrini mendapat Rp150 juta. Dalam satu hari, Syahrini membuat dua kali unggahan.

Dari kewajiban itu, Syahrini mengaku seharusnya mendapatkan uang Rp2,7 miliar. Nyatanya, dia mendapatkan paket umroh VVIP untuk 13 orang dengan nominal Rp1,3 miliar. 

" Ketika posting yah itu benefit dari MoU yang harus saya penuhi. 13 Orang berangkat reguler, jadi tidak betul saya menerima 1 perak pun dari dana Rp1 M lebih itu. Intinya Rp1,3 M itu, seharusnya menjadi pembayaran buat saya tapi tidak diterima, kalau saya menghitung segitu," jelasnya.

Bahkan Syahrini menjelaskan masih harus menanggung biaya kekurangan sebesar Rp197 juta. Meski begitu, Syahrini mendapatkan fasilitas VVIP dari First Travel, sendirian. 

" Setahu saya yang disampaikan manajer saya, 12 orang saya berangkat, tiket Rp167 juta, sudah terlampir kuitansi. Kami membayar murni 12 orang keberangkatan dengan VVIP, saya harus memposting dua kali selama satu hari," ucapnya.

" Ada kewajiban saat MoU itu. Saya ketahui bayar Rp167 juta murni untuk tiket keberangkatan ke Tanah Suci. kemudian tambah satu orang 30 juta jadi total yang saya bayar Rp197 juta," imbuhnya. (ism)