`Pesantren Impian` Menantang Fachri Albar

Reporter : Ratih Wulan
Selasa, 1 Maret 2016 17:16
`Pesantren Impian` Menantang Fachri Albar
Fachri berperan sebagai Umar sedangkan Dinda memerankan Inong dalam film Pesantren Impian

Dream - Fachri Albar memerankan tokoh laki-laki ganteng dalam sebuah pesantren menjadi sosok misterius. Dengan pengalaman hidup yang pernah dilalui sebelum di pesantren, Umar, tokoh yang diperankan Fachri itu begitu kompleks. 

" Saya belum nonton, saya jadi deg-degaan nih kalau ditanya. Saya termasuk dadakan ikut berperan di film ini, karena saya masuk saat semua sudah pada proses reading," ungkap Fachri yang ditemui usai premier film `Pesantren Impian` di Grand Indonesia pada Senin, 29 Februari 2016.

Lebih jauh, Fachri mengungkapkan kekagumannya pada sosok sang sutradara. Menurutnya Ifa Isfansyah berhasil membawanya untuk mendalami karakter dengan diskusi terbuka yang memperluas wawasan. Sehingga dalam proses syuting selama 20 hari membuatnya makin mantap untuk total berakting.

Ditanyai lebih jauh mengenai karakternya sebagai pendiri pondok pesantren, Fachri minta didoakan agar dapat mengikutinya dalam kehidupan nyata. Menurut ayah satu orang anak ini, hal-hal baik seperti itu memang harus diukuti.

" Pengen mendirikan pesantren atau nggak, ya kalau baik kenapa nggak asal bener," ungkas Fachri.

Berbeda dengan Fachri yang baru join ketika sudah dalam proses reading, justru Dinda Kanya Dewi sudah ditawari dari awal dan mengaku sangat antusias menerima tawaran akting film `Pesantren Impian`.

Ia mengaku tertantang berperan sebagai Inong, mantan anak jalanan yang mencoba bertaubat di sebuah Pesantren yang terpencil dan jauh dari keramaian.

Dinda membenarkan ucapan sang sutradara, Ifa Isfansyah yang mengemas novel karya Asma Nadia menjadi film yang unik.

" Ini film pertama untuk religi dan thriller. Pasti ada beban dan tantangan," ungkapnya saat dijumpai di Mall Grand Indonesia Jakarta Pusat pada Senin, 29 Februari 2016.

Dijelaskan Dinda untuk memeranakan karakter fiktif yang ada di novel ia mencoba berbagai cara. Salah satunya dengan memperbanyak membaaca novel aslinya. Serta banyak berdialog dengan penulis novel, Asma Nadia maupun penulis skenario Alim Sudiyo.

Dinda pun menuturkan bahwa alur film banyak mengalami perubahan dari novelnya. Tapi ia merasa hal itu tidak mengurangi esensi dan jalan cerita yang sesungguhnya.

" Karakter Inong di novel dengan film ada yang berbeda semisal kaya pembawaan dan looknya. Tapi saat tahu line up pemainnya, aku merasa ini film yang menarik," pungkas Dinda.

 

 

Beri Komentar