Penyebab Kematian Artis Thailand Tangmo Nida Yang Misterius
Dream - Misteri kematian artis Thailand Nida 'Tangmo' Patcharaveerapong yang membuat heboh karena diduga dibunuh akhirnya terungkap.
Polisi Thailand akhirnya mengungkapkan hasil investigasi penyebab meninggalkan artis kelahiran tahun 1985 tersebut.
Seperti diketahui, Tangmo Nida dinyatakan meninggal dunia setelah ditemukan mengambang di Sungai Chao Praya pada Sabtu, 26 Februari lalu.

Jasad Tangmo Nida ditemukan 300 meter dari Dermaga Pibulsongkram di Provinsi Nonthaburi, tempat lokasi dia dilaporkan terjatuh ke sungai.
Namun ada tidaknya unsur kecelakaan atau penyebab lain yang mengarah ke pembunuhan berencana masih menjadi misteri saat itu.
Saat ditemukan mengambang, Tangmo Nida tidak mengenakan pelampung karena akan berfoto di atas speedboat yang dia tumpangi.
Mayat Tangmo Nida pertama kali ditemukan oleh kakaknya pada Sabtu 26 Februari 2022.
Kemudian sang kakak memberi tahu tim penyelamat yang berada di lokasi untuk mengambil mayat adiknya dari air.
Ibu Tangmo Nida menilai ada kejanggalan pada kematian putrinya. Pasalnya, Tangmo Nida dikenal sebagai anaknya yang mahir berenang.
Berdasarkan hasil autopsi ditemukan ada pasir di paru-parunya yang mengindikasi ia masih bernapas ketika jatuh ke sungai.

Selain itu di tubuh Tangmo Nida ada luka sayatan yang dalam di kaki kirinya. Saat itu kematiannya masih jadi misteri.
Namun setelah melakukan investigasi, polisi Thailand akhirnya berhasil mengungkap penyebab kematian artis cantik ini.
Menurut keterangan polisi Tangmo Nida meninggal setelah jatuh ke Sungai Chao Phraya dari belakang speedboat.
Setelah jatuh ke sungai, tubuh Tangmo Nida tertarik ke arah baling-baling yang menghasilkan pusaran di dalam air.
Baling-baling speedboat itulah yang menyebabkan 26 luka di tubuh Tangmo Nida. Luka yang paling parah terjadi di bagian dalam pahanya.

Tidak ada jejak narkotika dan atau zat lain dalam tubuhnya yang mungkin membuat Tangmo Nida tak sadarkan diri.
" Tapi Tangmo tidak jatuh ke sungai karena kelalaiannya sendiri. Tapi ada seseorang yang ceroboh menyebabkan kematiannya," kata Kepala Kepolisian Thailand Letjen Jiraphat Phumphichit.
Setelah memeriksa 124 saksi, 88 alat bukti, 200 klip video, dan 2.249 dokumen, penyidik meyakini mereka memiliki cukup bukti untuk mengajukan tuntutan terhadap enam orang.
Enam orang yang menjadi tersangka dalam kasus meninggalnya Tangmo Nida adalah Tanupat 'Por' Lerttaweewit, Phaiboon 'Robert' Trikanjananun.
Kemudian ada Wisapat 'Sand' Manomairat, Nitas 'Job' Kiratisoothisathorn, Idsarin 'Gatick' Juthasuksawat dan Peam 'Em' Thamtheerasri.
Por adalah pemilik speedboat. Dia didakwa atas kelalaian yang menyebabkan kematian, mengemudikan speedboat tanpa surat izin, menjatuhkan obyek ke sungai, memberikan pernyataan palsu, tidak melampirkan nama speedboat, dan mengemudikan speedboat yang registrasinya sudah kedaluwarsa.

Robert didakwa atas kelalaian yang menyebabkan kematian, mengemudikan speedboat tanpa surat izin, menggunakan speedboat yang registrasinya kedaluwarsa dan menjatuhkan obyek ke sungai.
Sedangkan Job dan Gatick yang merupakan manajer Nida Tangmo, didakwa menyembunyikan bukti-bukti untuk membantu tersangka lainnya dan memberikan pernyataan bohong atau kesaksian palsu serta menjatuhkan obyek ke sungai.
Sand didakwa atas kelalaian yang menyebabkan kematian. Sementara Em didakwa menyembunyikan bukti untuk membantu tersangka lainnya dan membujuk tersangka lainnya membuat pernyataan palsu.

" Ketika (Tangmo) terkena baling-baling, dia pasti berteriak. Air kemudian memenuhi paru-parunya dan dia tenggelam. Luka besar di paha menyebabkan dia sulit menggerakkan kakinya sehingga dia tidak bisa berenang," jelas Phumphichit.
Ibu Tangmo Nida mengaku puas dengan hasil investigasi polisi Thailand. Dia juga mengajukan gugatan perdata dengan ganti rugi senilai 30 juta baht (sekitar Rp12,5 miliar) atas kematian putrinya.
Sumber: Bangkok Post
Advertisement
Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya
