Sentimen BBM Bawa Indeks Syariah Melemah

Reporter : Syahid Latif
Senin, 25 Agustus 2014 16:43
Sentimen BBM Bawa Indeks Syariah Melemah
Indeks bursa saham Indonesia yang dibuka melemah sempat terangkat ke zona hijau.

Dream - Pelaku pasar modal menutup perdagangan saham di awal pekan terakhir Agustus 2014 di zona merah. Sentime negatif dari dalam negeri membuat pelaku pasar menahan diri melakukan aksi beli.

Pemodal kini mulai memasang posisi wait and see seiring kebijakan PT Pertamina (Persero) yang membatasi distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Alasannya, kuota BBM harus bertahan hingga akhir tahun.

Pada penutupan perdagangan Senin, 25 Agustus 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 13,94 poin (0,27%) ke level 5.184,95. Pelemahan IHSG dipicu koreksi harga saham dari 179 emiten, meski masih adalah 127 emiten yang bergerak menguat.

Aksi jual beli saham di BEI berjalan sepi dengan hanya mencetak transaksi sebanyak 205.080 kali dan 4,91 miliar saham yang beralih tangan. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 3,99 triliun.

Pemodal asing yang pada awalnya melakukan aksi beli saham, justru mencetak nett sell di sesi penutupan. Total aksi jual bersih asing mencapai Rp 100 miliar.

Pelemahan juga melanda saham-saham syariah baik yang menghuni Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) maupun Jakarta Islamic Index (JII).

Indeks ISSI awal pekan ini ditutup melemah 0,62 poin (0,36%) ke level 170,24. Sebanyak 121 emiten syariah bergerak melemah sementara 80 lainnya menguat.

Transaksi perdagangan saham kali ini tercatat mencapai 39,43 miliar dengan nilai Rp 3,09 triliun.

Di jajaran saham-saham keping biru syariah, indeks JII bergerak melemah 3,11 poin (0,44%) ke level 701,09. Indeks JII sempat bertengger di zona hijau dengan mencetak level tertinggi 704,44. Sayang tekanan yang membuat 20 emiten bluechips syariah melemah, membawa indeks JII kembali masuk zona merah.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo dalam ulasannya mengatakan kondisi regional sebetulnya masih terlihat kondusif bagi pergerakan bursa saham nasional.

Sayangnya, sentimen negatif dari pengurangan BBM bersubsidi oleh Pertamina membuat pelaku pasar cenderung berada pada posisi wait and see.

Beri Komentar