Buntut Tewasnya Suporter Persija, Kompetisi Liga 1 Dihentikan!

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Rabu, 26 September 2018 07:00
Buntut Tewasnya Suporter Persija, Kompetisi Liga 1 Dihentikan!
Batas waktu penghentian belum ditentukan, menunggu hasil pengusutan tewasnya Haringga Sirila.

Dream - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara ajang Liga 1 2018 putaran kedua. PSSI akan mengusut kasus tewasnya anggota The Jakmania, Haringga Sirila, akibat dikeroyok oknum Bobotoh pada Minggu, 23 September lalu.

" Menghentikan sementara Liga 1 senior, dalam pertandingan putaran kedua di 18 klub sampai batas waktu yang tidak ditentukan," ujar Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi di Jakarta, Selasa 25 September 2018.

Edy menegaskan Liga 1 tidak bisa digelar kembali jika pengusutan kasus tewasnya Haringga belum menemukan hasil pasti. Hingga saat ini, kata Edy, proses penyelidikan terus berjalan sebelum sanksi dijatuhkan kepada klub.

" Dari hasil rapat tadi, PSSI tidak serta merta memutuskan karena dalam organisasi ada Komisi Disiplin (Komdis). Komdis akan segera melakukan sidak," ucap dia.

 

1 dari 3 halaman

Baru Kantongi Data Lokasi Kejadian

PSSI mengaku baru memperoleh data seputar lokasi kejadian. Menurut Edy, Haringga dikeroyok dipagar kedua dari stadion.

" Kejadian di garis batas pagar kedua, yang notabenenya untuk masuk garis pagar satu itu hanya orang yang memiliki tiket dan ini TKP berada di pagar kedua," ujar dia.

PSSI

Selanjunya, penghentian Liga 1 dimaksudkan untuk mendinginkan suasana terlebih dulu. Dia berharap semua pihak tidak emosi dalam mengutarakan pendapatnya.

" Tenang dulu kita, baru berpikir jernih. Tak boleh ada emosi di situ," kata dia.

2 dari 3 halaman

Haringga Meninggal, `Si Cinta` Ridwan Kamil Tak Bisa Tidur

Dream - Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya sempat senang menonton kemenangan Persib Bandung atas Persija Jakarta. Tapi kegembriaan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Minggu, 23 September 2018 itu berubah menjadi kesedihan.

Penyebabnya, kemenangan itu tercoreng insiden pengeroyokan oknum Bobotoh terhadap anggota The Jakmania, Haringga Sirila, 23 tahun. Pemuda itu sampai meregang nyawa.

Atas peristiwa itu, wanita yang punya panggilan sayang " Si Cinta" dari suaminya ini mengaku gusar. Dia sampai tidak bisa tidur memikirkan insiden tersebut.

Terlihat dari postingan di akun Instagramnya yang mengunggah sebuah curhatan pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi.

" Awalnya saya berpikir, dengan kemenangan Persib, saya bisa tidur nyenyak.. Nyatanya tidak! Sama sekali tidak!" tulis Atalia seperti dikutip Dream, Senin 24 September 2018.

Atalia menegaskan kemenangan yang diraih Persib Bandung sama sekali tidak sebanding dengan hilangnya nyawa orang lain.

" Innalillaahi wainna ilaihi raajiunn... Turut berduka cita sedalam2nya bagi Haringga Sirilla, keluarga besarnya dan the jakmania," ucap dia.

Atalia juga meminta kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut dan menghukum para pelaku sesuai dengan aturan yang berlaku.

" Tolong usut tuntas pak polisi! Jangan biarkan oknum2 yg tdk bertanggung jawab terus menerus membuat coreng bagi persepakbolaan indonesia. #sicinta 03.00 wib," ujar dia.

3 dari 3 halaman

`Lebih Baik Tidak Ada Liga Sepakbola daripada Korbankan Nyawa`

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengucapkan bela sungkawa atas peristiwa tersebut. Pria yang akrab disapa Kang Emil yang saat itu juga turut menyaksikan laga di Stadion GBLA mengaku kecewa atas tindakan oknum Bobotoh yang telah bertindak di luar batas.

" Saya sangat berduka cita atas meninggalnya suporter Persija atas nama Haringga Sirilla, warga Cengkareng. Sangat kecewa dan menyesalkan tindakan biadab oknum Bobotoh yang menodai kemenangan tim Persib yang didapat dengan susah payah,"  ujar Kang Emil seperti dikutip dari akun Facebooknya.

Tak lupa, ia meminta maaf kepada orangtua korban dan juga The Jakmania atas peristiwa tersebut.

Kang Emil juga meminta kepada polisi untuk segera mengusut dan menangkap pelaku pengeroyokan dan dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.

" Bagi saya lebih baik tidak ada liga sepakbola jika harus mengorbankan " nyawa manusia. Hapunten,"  ucap dia.

Beri Komentar