(Sumber Foto: Lianhe Zaobao Via Asiaone.com)
Dream - Sepasang suami istri di Singapura akhirnya mendapatkan anak pertama yang telah diidam-idamkan selama 11 tahun dalam pernikahan mereka.
Namun sayang, sang ibu baru itu harus mengalami nasib yang menyedihkan. Dia mengalami koma setelah melahirkan bayi perempuannya yang lahir prematur.
Kisah bermula ketika wanita hamil berusia 36 tahun yang tak disebutkan namanya tiba-tiba jatuh sakit pada Selasa, 18 Juli lalu setelah merasakan demam pada tubuhnya.
Adik laki-lakinya yang berumur 32 tahun mengatakan kepada wartawan bahwa dia mengira itu adalah flu biasa.
Karena itu, dia membawa kakaknya untuk diperiksa oleh seorang ginekolog. Namun kondisinya tidak segera membaik.
Pria tersebut mengatakan bahwa kakaknya merasa mual dan muntah berkali-kali.
Saat diperiksa...
Saat diperiksa, ginekolog menemukan tekanan darah wanita itu tinggi, sementara detak jantung janinnya lebih lambat dari biasanya.
Harian Singapura, Lianhe Wanbao, melaporkan wanita itu segera dilarikan ke sebuah rumah sakit ibu dan anak.
Dokter menyarankan wanita itu segera menjalani operasi cesar untuk mengeluarkan sang bayi.
" Dokter bilang kepada saya bahwa mereka harus segera melakukan operasi untuk mengeluarkan bayi itu. Jika tidak, kakak saya dan bayinya akan berada dalam bahaya," kata adik wanita itu.
Menurut pria itu, keponakannya lahir secara prematur dengan berat hanya 800 gram. Dan kakaknya masih berada di dalam kamar perawatan intensif. Untungnya, kondisinya sudah stabil.
Namun, hal yang tak diduga terjadi pada ibu bayi tersebut. Dia ternyata mengalami infeksi yang disebabkan bakteri sehingga hatinya tidak berfungsi.
Pria itu berkata, " Pada hari ketika dia melahirkan, dia masih berbicara dengan kami. Tapi tiba-tiba menjadi begitu sepi malam itu. Kakak saya jatuh koma pada malam berikutnya."
Dia juga mengungkapkan bahwa meski kakaknya menderita Hepatitis B, dia sangat sehat sebelum hamil.
Pria itu mengatakan menurunnya kesehatan kakaknya itu yang mendadak mengejutkan seluruh keluarga.
Karena sekarang kakaknya memerlukan transplantasi hati agar tetap hidup, keluarga wanita itu khawatir tidak bisa menemukan donor dan membiayai pengobatannya.
(Sumber: Asiaone.com)
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?