Kalender Islam Saat Ini Memasuki Bulan Kesepuluh Atau Dzulqa'dah 1443 H
Dream - Sama seperti penanggalan masehi, sistem kalender hijriah yang digunakan umat Islam juga sudah berganti bulan bahkan dengan tanggal yang sama. Hari ini umat Islam seluruh dunia sudah memasuki tanggal 6 Dzulqa'dah 1443 atau 6 Juni 2022.
Jika dalam Masehi masih dihitung sebagai bulan keenam, Kalender Islam saat ini sudah hampir memasuki akhir tahun 1443 H. Dzul'qadah adalah bulan ke-10 dalam sistem penanggalan hijriah.
Setelah memasuki Dzulhijah yang ditandai dengan Hari Raya Idul Adha, umat Islam akan memasuki Tahun Baru Hijriah kurang dari dua bulan lagi.
Mengutip laman nu.or.id, Dzulqa'dah merupakan bulan suci yang sangat dimuliakan Allah SWT. Sebab Dzul'qadah adalah bulan pertama dari empat bulan haram di mana seseorang yang melakukan ketaatan dan kemaksiatan akan dilipatgandakan balasannya.
Dalil mengenai keutamaan Dzulqa'dah tertuang dalam Quran Surat At-Taubah ayat 36
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa. (QS At-Taubah: 36)
Selain bagian dari bulan haram, Dzulqa'dah adalah awal untuk menyonsong salah satu ibadah yang dinantikan banyak muslim dan muslimah yaitu ibadah haji. Di bulan ini juga terdapat berbagai peristiwa penting dalam perkembangan Islam.
Salah satu peristiwa penting di bulan Dzulqa'dah bahkan terjadi di zaman Nabi Musa as. Berikut adalah empat peristiwa di bulan Dzulqa'dah yang diharapkan bisa menjadi hikmah dan pelajaran dari kejadian tersebut.
Merujuk pada salah satu kitab sirah Syekh Shaifurrahman al-Mubarakfuri, Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk berperang melawan Bani Quraizhah melalui pesan yang disampaikan malaikat Jibril.
Rasululllah dan semua umat Islam yang turut serta mengepung Bani Quraizhah yang berlindung di benteng selama 25 malam (riwayat lain menyebutkan 25 hari). Sebelum berangkat, Jibril menyampaikan akan berjalan di depan Rasulullah untuk menggoncangkan benteng-benteng mereka dan menebarkan ketakutan di dada bani Quraizhah.
Diriwayatkan terjadi pada bulan Dzulqa'dah tahun kelima, bani Quraizhah yang tak tahan dikepung akhirnya menyerah.
Tepat pada hari Senin di bulan Dzulqa'dah tahun ketujuh (ada yang menyebut tahun keenam), Rasulullah dan umat Islam yang sudah semakin kuat berangkat ke Masjidil Haram untuk menjalankan ibadah. Sejak enam tahun lamanya ibadah itu tak bisa dilakukan karena terhalang kaum musyrikin.
Bersama 1.400 orang sahabat, Rasulullah berangkat ke Masjidil Haram tanpa membawa senjata perang. Setiba di Dzulhulaifah, rombongan mulai melakukan ihram untuk umroh.
Kedatangan Rasululllah dan ribuan sahabatnya untuk menjalankan umrah diketahui kaum kafir QUraisy yang malah menyangka akan menyerang mereka.
Untuk memberi ketenangan kepada penduduk Mekah, Rasulullah dan kafir Quraisy akhirnya membuat kesepakatan damain yang disebut suluh hudaibiyah sesuai lokasi tempat perjanjian dibuat pada tahun ketujuh hijriah.
Berdekatan dengan bulan haji, Rasullullah sering melakukan umroh di bulan Dzulqa'dah. Dalam sebuah hadist diriwayatkan jika Nabi Muhammad SAW pada bulan mulia ini melakukan umroh sebanyak empat kali.
اعْتَمَرَ رَسُوْلُ اللَّهُ أَرْبَعَ عُمَرٍ كُلُّهُنَّ فِي ذِي الْقَعْدَةٍ: عُمْرَة مِنَ الْحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَة مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَة مِنَ الْجِعْرَانَةِ، وَعُمْرَة مَعَ حَجَّتِهِ
Artinya, “ Rasulullah melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah, yaitu umrah dari Hudaibiyah di bulan Dzulqa’dah; satu umrah pada tahun berikutnya pada bulan Dzulqa’dah; satu umrah dari Ji’ranah; dan umrah bersama hajinya.” (HR Bukhari)
Selain tiga kejadian di masa Rasulullah, peristiwan bersejarah lain yang terjadi di bulan Dzulqa'dah juga terjadi di masa Nabi Musa AS.
Di bulan ini Nabi Musa AS melakukan pembicaraan dengan Allah SWT ketika menerima wahyu berupa kitab Taurat. Hal ini tertuang dalam Quran surat Al-Araf ayat 143.
وَلَمَّا جَاء مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ
Artinya, “ Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan dan telah berfirman (langsung) kepadanya (Musa).” (Al-A’raf ayat 143).
Imam Ibnu Katsir ad-Dimisyqi (wafat 774 H) dalam kitab tafsirnya mengutip beberapa pendapat mayoritas ulama tasir, di antaranya Imam Mujahid, Masruq, dan Ibnu Juraih, bahwa kejadian di atas terjadi pada bulan Dzulqa’dah. (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil Azhim, [Darut Thayyibah: 1999], juz III, halaman 468).
Sumber: https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/empat-peristiwa-penting-yang-terjadi-pada-bulan-dzulqa-dah-ihOvN
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati