Pemantauan Hilal Oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama Di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Shutterstock
Dream - Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mewacanakan penyatuan kalender hijriyah dan moderasi beragama. Upaya ini merupakan aspirasi dan kehendak banyak kalangan untuk memiliki sebuah kalender hijriah yang menyatukan umat.
" Khususnya dalam kita menjalani ibadah, terkait dengan penetapan 1 Ramadan, 1 Syawal, dan 1 Dzulhijjah," kata Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Selasa 21 Mei 2019.
Lukman berharap, MUI dapat menggelar halaqah dan mudzakarah untuk mengumpulkan para ahli falaq guna membicarakan wacana ini.
Sementara itu, Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin, mengapresiasi niat pemerintah tersebut. Wacana dan proses ini, kata dia, berlangsung sejak lama.
Penentuan awal bulan yang lazim di Indonesia biasanya menggunakan wujudul hilal dan imkanur rukyat. " Kita mungkin tidak bisa menyatukan, tapi kita bisa lebih mendekatkan dua pendekatan yang ada," kata Ma'ruf.
Selama ini, Kemenag kerap berdialog dengan ahli astronomi, falaq, dan kader muda Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan ormas lain yang ingin penyatuan ini. Kemenag ingin menyelesaikan perbedaan ini dengan pendekatan ilmiah.
Advertisement
Kesaksian Warga Soal Banjir Aceh: Seperti Tsunami

Difpala, Komunitas Pendaki Gunung Difabel Berbasis di Malang

Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker

Riset 2025: Tingkat Penolakan Tawaran Kerja Menurun Drastis

Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Mobil Hybrid Toyota Taklukkan Jalanan Berbukit dan Berkelok di Lombok
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Kenapa Weekly Match Padel Jadi ‘Happy Hour’ Baru Anak Jakarta




Difpala, Komunitas Pendaki Gunung Difabel Berbasis di Malang

Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker