45 Kata-Kata Bijak Ariel NOAH Tentang Cinta dan Kehidupan, Dijamin Bikin Baper

Dream - Ariel NOAH merupakan seorang musisi terkenal Indonesia. Paras dan pesona pemilik nama asli Nazril Irham itu seolah mampu membuat hati para wanita meleleh. Gayanya yang cool dan tak banyak bicara, membuat mantan kekasih Luna Maya ini digilai para penggemar.

Ariel hingga saat ini tergabung dalam grup band NOAH yang sebelumnya bernama Peterpan. Selama lebih 20 tahun bermusik, Ariel telah menorehkan banyak karya bersama bandnya. Tak hanya jago dalam bermusik, Ariel NOAH juga kerap kali membuat kata-kata bijak yang menjadi inspirasi banyak orang, mulai dari soal kehidupan, cinta hingga impian.

Kata mutiara ini biasa terlontar dari bibir Ariel melalui sebuah wawancara hingga keterangan yang ia tulis dalam media sosial miliknya. Nah, penasaran seperti apa kata-kata bijak ala Ariel NOAH? Simak ulasannya berikut ini!

Kata-Kata Bijak Ariel NOAH Tentang Cinta dan Kehidupan

“Jika kamu ingin bahagia, jangan biarkan masa lalu mengusikmu. Kamu boleh melihat ke belakang, namun jangan membawanya kembali.”

“Jangan habiskan waktumu untuk dia yang terus buatmu terluka, ketika ada seseorang di luar sana menunggu tuk buatmu bahagia.”

“Lebih baik jujur tapi pilu daripada bahagia tapi palsu.”

“Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi. Begitu terang untuk cinta yang mati.”

“Ku tak inginkan kau ragu, aku kan bertahan dalam hidupmu. Jika engkau pergi hilang dariku.”

“Lupakan yang telah berlalu. Hidup terus berjalan, siapa yang dapat membuatmu bahagia, itulah yang pantas kamu pertahankan.”

“Kucoba untuk lanjutkan hidup. Engkau bukanlah segalaku. Bukan tempat tuk hentikan langkahku.”

“Bersangka buruklah terus, maka hati itu akan menghitam perlahan tanpa kamu sadari. Dan, tidak akan ada cahaya dari hati yang hitam.”

“Bersangkalah yang baik, maka alam semesta akan merespon isi kepalamu dengan kebaikan.”

“Penerka banyak bicara, tak guna atau berguna. Merusak pikiran kita, prasangka berbusa-busa.”

“Kamu akan selalu dapatkan cinta di tengah keluarga, cinta tanpa syarat, cinta yang menerima kamu apa adanya.”

“Hargailah wanitamu ketika kamu masih punya waktu, karena akan sakit rasanya melihat pria lain menghargainya lebih darimu.”

“Tak kan lelah aku menanti, tak kan hilang cinta ku ini. Hingga saat kau tak kembali, kan ku kenang di hati saja.”

“Aku ingin kau merasa, kamu mengerti aku mengerti kamu.”

“Dengar laraku suara hati memanggil namamu. Karena separuh aku dirimu.”

Kata-Kata Bijak Ariel NOAH Tentang Cinta dan Kehidupan

“Tetaplah setia kepada impianmu, peliharalah api harapanmu, dan bersegeralah melakukan sesuatu yang menjadikanmu dibutuhkan oleh sesamamu.”

“Tinggallah di masa lalu sesukamu dengan semua pengulanganmu. Karena saya akan tinggal di masa depan sedepan mungkin dengan semua harapan baru.”

“Jika engkau pergi hilang dariku, meninggalkan mimpi dalam tidurku, bersamamu dan tanpamu.”

“Ku ingin engkau tahu berartinya dirimu.”

“Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apa saja, asalkan ia sangat menyukai pekerjaan yang dilakukan.”

“Kini asa ku memutih, langitku kan meninggi. Ini semua akan nyata.”

“Teman bisa membuatmu tertawa, sahabat bisa membuatmu bergembira, namun yang tulus mencintailah yang mampu membuatmu hidup.”

“Aku kan menghilang dalam pekat malam. Lepas ku melayang. Biarlah ku bertanya pada bintang-bintang.”

“Ku tak inginkan kau ragu, aku kan bertahan dalam hidupmu. Jika engkau pergi hilang dariku.”

“Wahai matahari, dingin hati yang bersedih. Tak begitu tenang, mulai terabaikan.”

“Takkan selamanya tanganku mendekapmu. Takkan selamanya raga ini menjagamu. Tak ada yang abadi.”

“Kadang meski terluka, kamu tetap tak ingin melepasnya, meski terdengar bodoh, tapi kamu masih berharap, dia akan berubah.”

“Kulepas semua yang kuinginkan. Tak akan ku ulangi. Maafkan jika kau ku sayangi.”

“Masa lalu hanya untuk dikenang atau diingat, dipelajari, bukan untuk dijalani, karena kamu akan berjalan di tempat.”

Kata-Kata Bijak Ariel NOAH Tentang Cinta dan Kehidupan

“Apa yang telah terjadi yang telah membuat kau tak mengerti. Maaf ku tak sadari yang telah membuat kau ingin pergi.”

“Jangan pegang langkahku, kuingin bergerak. Jangan genggam tanganku, biarkan terbuka.”

“Saya hanya akan bercerita kepada Tuhan, bersuara kepada yang berhak, berkata kepada diri sendiri.”

“Masalah persepsi, dikembalikan ke masing-masing individu. Persis seperti sekumpulan orang yang sedang melihat gumpalan awan.”

“Ada yang melihat awan itu berbentuk seperti domba, ada yang melihat berbentuk kapal, dan lain-lain. Tergantung kepada apa yang ada di dalam pikirannya.”

“Saya lebih memilih tidak berpikir buruk kepada sesuatu yang bukan urusan saya, apalagi hal yang tidak mengganggu hajat hidup orang banyak.”

“Seseorang mencoba membuat api untuk membakar. Jangan berikan 'kayu kering' kepadanya, kita ikut berperan bila terjadi kebakaran besar.”

"Jika engkau pergi hilang dariku, meninggalkan mimpi dalam tidurku, bersamamu dan tanpamu. Ku ingin engkau tahu berartinya dirimu."

"Apa yang telah terjadi yang telah membuat kau tak mengerti. Maaf ku tak sadari yang telah membuat kau ingin pergi."

"Bersangkalah yang baik, maka alam semesta akan merespon isi kepalamu dengan kebaikan."

"Masa lalu hanya untuk dikenang atau diingat, dipelajari, bukan untuk dijalani, karena kamu akan berjalan di tempat."

"Tinggallah di masa lalu sesukamu dengan semua pengulanganmu. Karena saya akan tinggal di masa depan sedepan mungkin dengan semua harapan baru."

"Seseorang mencoba membuat api untuk membakar. Jangan berikan 'kayu kering' kepadanya, kita ikut berperan bila terjadi kebakaran besar."

"Bersangka buruklah terus, maka hati itu akan menghitam perlahan tanpa kamu sadari. Dan, tidak akan ada cahaya dari hati yang hitam."

"Saya lebih memilih tidak berpikir buruk kepada sesuatu yang bukan urusan saya, apalagi hal yang tidak mengganggu hajat hidup orang banyak."

"Ada yang melihat awan itu berbentuk seperti domba, ada yang melihat berbentuk kapal, dan lain-lain. Tergantung kepada apa yang ada di dalam pikirannya."

"Masalah persepsi, dikembalikan ke masing-masing individu. Persis seperti sekumpulan orang yang sedang melihat gumpalan awan."