Dream - Dalam kehidupan ini, setiap manusia pasti akan menghadapi ujian. Ujian yang diberikan Allah SWT kepada umat-Nya datang dalam berbagai bentuk dan rupa. Ada yang diuji dengan kesulitan, ada pula yang diuji dengan kesenangan. Ujian itu bisa berupa kehilangan, kemiskinan, penyakit, atau bahkan dalam bentuk harta, kesehatan, dan kekuasaan.
Semua itu adalah bagian dari ketetapan-Nya untuk menguji sejauh mana keimanan dan kesabaran hamba-hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an, bahwa setiap ujian yang datang adalah untuk mengukur kesungguhan iman kita dan memurnikan hati agar semakin dekat kepada-Nya.
Dream - Dalam kehidupan ini, setiap manusia pasti akan menghadapi ujian. Ujian yang diberikan Allah SWT kepada umat-Nya datang dalam berbagai bentuk dan rupa. Ada yang diuji dengan kesulitan, ada pula yang diuji dengan kesenangan. Ujian itu bisa berupa kehilangan, kemiskinan, penyakit, atau bahkan dalam bentuk harta, kesehatan, dan kekuasaan.
Semua itu adalah bagian dari ketetapan-Nya untuk menguji sejauh mana keimanan dan kesabaran hamba-hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an, bahwa setiap ujian yang datang adalah untuk mengukur kesungguhan iman kita dan memurnikan hati agar semakin dekat kepada-Nya.
Meski begitu, perlu sahabat Dream ketahui bahwa ujian hidup yang diberikan Allah SWT bermacam-macam. Apa saja? Berikut penjelasannya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Ujian yang pertama berupa ujian perintah yang harus dikerjakan. Misalnya saja sholat, puasa, zakat, berbakti kepada orang tua, hingga ibadah haji jika kondisinya mampu.
Kesemuanya adalah ujian dari Allah SWT untuk menguji keimanan seorang manusia kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Apa yang aku larang hendaknya kalian menjauhinya dan apa-apa yang aku perintahkan kepada kalian hendaknya kalian melakukannya semampu kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 7288; HR. Muslim no. 1337)
Melalui hadis di atas menjelaskan bahwa kewajiban yang Allah SWT berikan adalah untuk dikerjakan dengan semampunya.
Barangsiapa yang menjalankan perintah Allah SWT, maka ia adalah seseorang yang memiliki kejujuran iman dan pantas menjadi kekasih Allah SWT.
Jenis ujian kedua adalah ujian larangan yang harus ditinggalkan. Misalnya saja minum minuman keras, berzina, berjudi, korupsi, dan sebagainya.
Kesemuanya adalah bagian dari ujian hidup yang diharamkan Allah SWT, sehingga harus ditinggalkan. Hal ini seperti yang dicontohkan oleh Nabi Yusuf saat digoda oleh perempuan.
Beliau tidak termakan rayuan itu dan tetap beriman kepada Allah SWT dengan memohon pertolongan kepada-Nya.
Oleh karena itu, seseorang yang bisa menjauhi setiap larangan Allah SWT, maka ia termasuk orang yang keimanannya jujur dan berhak mendapatkan perlindungan dari Allah SWT di hari kiamat kelak.
Kenikmatan yang kita dapatkan di dunia ini juga adalah bagian dari ujian.
Apakah kita akan menjadi lalai kepada Allah SWT atau justru menerimanya dengan penuh syukur dan semakin mendekatkan diri kepada-Nya.
Seperti halnya Nabi Sulaiman yang diberikan kekayaan dan kekuasaan. Beliau tidak serta merta lalai, tetapi tetap ingat kepada Allah SWT.
Bahkan, di dalam Al-Quran juga udah dijelaskan bahwa barangsiapa yang bersyukur, maka Allah SWT akan menambahkan nikmat kepadanya.
Selain itu, orang tersebut juga terbukti memiliki iman yang jujur dan menjadi sebaik-baiknya hamba Allah SWT.
Jenis ujian berikutnya adalah ujian kesulitan yang harus dihindari. Menyadari bahwa dalam menjalani hidup ini tidaklah selalu berjalan mulus.
Terkadang seseorang diberikan kesulitan dalam hidupnya. Seperti mendapat musibah, penyakit, atau sebuah usaha yang hasilnya tidak sesuai dengan harapan.
Kesemuanya adalah ujian dari Allah SWT yang membuat umatnya harus tetap bersabar dalam menghadapinya.
Hal ini seperti yang dialami oleh Nabi Ayub ketika mengalami sakit yang serius dan lama.
Beliau tetap sabar menerima cobaan itu dan tetap beriman kepada Allah SWT.
Seseorang yang sabar atas musibah, maka ia adalah seseorang dengan kejujuran iman dan menjadi sebaik-baiknya hamba Allah SWT.
Jenis ujian berikutnya adalah ujian dari musuh-musuh Allah SWT. Misalnya jin, setan, bahkan manusia.
Adanya hal ini bertujuan agar manusia selalu mengingat Tuhannya dan tetap menjaga ukhuwah Islamiyah.
Hal ini ditunjukkan melalui kisah Nabi Muhammad saw semasa hidupnya yang pernah mendapatkan hinaan hingga siksaan. Beliau tetap tidak menyerah untuk terus berdakwah menyerukan agama Allah SWT.
Itulah kenapa beliau adalah sosok istimewa dan sebaik-baiknya nabi dan rasul untuk seluruh umat manusia di dunia ini hingga di akhirat kelak.
Jika ingin disayang Allah SWT dan masuk surga, maka teladanilah Nabi Muhammad SAW.
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`