7 Cara Bertaubat dengan Taubatan Nasuha Menurut Ajaran Islam

Reporter : Arini Saadah
Sabtu, 12 Desember 2020 06:00
7 Cara Bertaubat dengan Taubatan Nasuha Menurut Ajaran Islam
Umat muslim perlu melakukan penghayatan dan merenungkan dosa-dosa yang dilakukannya selama ini di hadapan Allah.

Dream – Sejatinya manusia hidup adalah untuk mengabdi kepada Sang Pencipta, Allah Subhanahu wa ta’ala. Manusia diciptakan untuk beribadah, menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.

Pada kenyataannya, manusia merupakan tempat salah dan dosa. Manusia tidak bisa bersih dari kesalahan di dunia ini. Setinggi apapun derajat manusia, tidak akan pernah lepas dari dosa-dosa.

Manusia memiliki dua pilihan sebagai hamba, melepaskan dosa yang telah dilakukannya atau tetap melakukan dosa yang dilakukannya selama hidupnya. Dosa yang tak terampuni sekalipun dapat dilakukan atau berpotensi dilakukan oleh manusia seperti syirik atau menduakan Allah Swt.

Meskipun manusia melakukan banyak dosa hingga menyekutukannya, namun Allah merupakan Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah akan tetap mengampuni dosa bagi manusia yang mau bertaubat secara taubatan nasuha.

Taubat nasuha merupakan taubat yang dilakukan secara bersungguh-sungguh dengan kebulatan tekad, niat, dan menyempurnkannya dengan usaha memperbaiki diri. Kali ini Dream akan berbagi tentang cara bertaubat dengan taubatan nasuha menurut ajaran Islam seperti dilansir dari berbagai sumber.

1 dari 7 halaman

1. Evaluasi Diri

Cara bertaubat secara taubatan nasuha menrut ajaran Islam yang pertama adalah dengan melakukan evaluasi diri. Umat muslim perlu melakukan penghayatan dan merenungkan dosa-dosa yang dilakukannya selama ini di hadapan Allah.

Tanpa perenungan akan kesalahan diri, manusia antinya tidak akan menemukan apa dosa yang diperbuatnya selama ini. Maka manusia perlu melakukan proses evaluasi diri yang mendalam.

Evaluasi diri dilakukan secara mendalam, sehingga bisa menyadari kebenaran dan kesalahan diri, dan hidayah Allah kepada manusia akan mulai turun dan terungkap karena manusia dalam kondisi yang insyaf.

2 dari 7 halaman

2. Akui Kesalahan

Ilustrasi

Cara bertaubat selanjutnya adalah dengan mengakui kesalaha-kesalahannya selama ini. Kemudian ia meminta ampun kepada Allah. Mengakui kesalahan berarti mengakui atas hasil dari evaluasi diri atau apa yang disampaikan oleh orang lain kepada kita atas perbuatan buruk.

Kesalahan kepada siapapun perlu disadari sehingga manusia bisa memohon ampun serta tidak akan mengulangi kesalahannya.

Umat Islam yang bertaubat secara taubatan nasuha akan melakukannya dengan posisi berserah diri kepada Allah Swt. Pengakuan kesalahan ini merupakan langkah awal untuk melakukan taubatan nasuha.

3 dari 7 halaman

3. Perbaiki Kesalahan

Setelah mengaku kesalahan yang telah dilakukan, cara bertaubat selanjutnya adalah dengan memperbaiki kesalahan atau kekeliruan dalam dirinya. Inilah yang membuktikan apakah ia bertaubat dengan sungguh-sungguh ataukah tidak.

Jika niat bertaubat secara taubatan nasuha, maka perlu melakukan eprbaikan, menjauhi dosa, dan berusaha memperbaiki perbuatannya baik dirinya maupun kepada orang lain.

Manusia yang mengakui kesalahan tapi tidak memperbaiki keadaan, sejatinya dalam posisi yang tidak bersungguh-sungguh dalam bertaubat. Allah menilai bukan hanya dari niat, namun juga amalan baik yang konsisten.

4 dari 7 halaman

4. Mohon Ampun Kepada Allah

Ilustrasi

Cara bertaubat selanjutnya adalah dengan memohon ampunan kepada Allahbaik dengan sholat taubat dan berdoa berserah diri. Manusia perlu memohon ampun setiap waktu atas kesalahan dan dosa yang disengaja maupun tidak disengaja.

Sebab manusia tidak bisa memastikan kapan ia berdosa dan berpahala, karena perhitungan tersebut hanyalah Allah yang bisa menilainya. Maka dianjurkan untuk memohon ampun setiap saat dan menyadari terus kesalahan yang diperbuat.

Allah Maha Pengampun dan Penyayang, maka memohon ampunlah kamu smeua kepada Allah dengan sungguh-sungguh.

5 dari 7 halaman

5. Bertaubat dengan Kondisi Beriman

Orang yang beriman merupakan orang yang senantiasa menjadikan rukun iman dan rukun islam sebagai pondasi hidupnya. Manusia bisa mengetahui dan merasakan manfaat beriman kepada Allah tanpa meragukannya kembali.

Maka orang yang beriman akan senantiasa menjaga dirinya dengan bertaubat dan tidak akan mengulang dosa yang telah dilakukannya.

Allah berjanji akan mengampuni dosa manusia jika mereka mau memohon ampun kepada-Nya. Alalh akan menghapus dosa-dosanya dengan syarat mereka yang bertaubat merupakan orang yang dalam keadaan beriman.

Sementara orang yang tidak dalam kondisi beriman, belum tentu akan diterima pertaubatannya. Itulah fungsi iman kepada Allah Swt yang seringkali dilalaikan manusia.

6 dari 7 halaman

6. Bertaubat atas Khilaf

Ilustrasi

Cara bertaubat selanjutnya adalah dengan tidak mengulangi lagi kesalahan dosa yang dilakukan. Bahkan mereka akan menjauhi perbuatan yang keliru dan membawakan dampak yang buruk. Taubatan nasuha adalah taubat yang bersungguh-sungguh dan melakukan kesalahan bukan karena disengaja melainkan karena khilaf atau ketidaktahuan.

Karena orang beriman tidak akan melaksanakan hal-hal yang dilarang Allah secara sengaja. Taubatnya akan diterima oleh Allah asalkan tidak akan dilakukan lagi perbuatan dosa itu.

7 dari 7 halaman

7. Bertaubat Sebelum Ajal

Cara bertaubat yang tidak boleh dilakukan adalah dilakukan sebelum ajal. Sebelum ajal menjemput, alangkah baiknya kita sebagai muslim bertaubat setiap waktu dnegan menyadari kesalahan yang diperbuat.

Manusia tidak tahu kapan ajal datang, sedangkan kematian yang dalam kondisi belum bertaubta adalah salah satu penyebab hati gelisah menurut Islam.

“ Dan tidalkah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hinga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya ebrtaubat sekarang.’ Dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka dalam keadaan kafir. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (QS. An Nisa: 18).

Beri Komentar