Ridwan Kamil Di Sungai Aare, Swiss
Dream - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut ada kemajuan dalam pencarian Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang dinyatakan hilang dan meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Aare, Swiss.
“ Memang ada progress, tetapi saat ini KBRI masih menunggu konfirmasi dan informasi detail dari Kepolisian Bern,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha, dilansir dari Merdeka.com, Kamis 9 Juni 2022.
Judha menyebut bahwa KBRI Bern akan segera mengadakan konferensi pers khusus guna menyampaikan informasi terkini terkait proses pencarian Eril.
Sebelumnya, Kepolisian Bern memastikan bahwa pencarian Eril akan terus berlanjut. Hingga Selasa, 7 Juni 2022 pencarian telah mencakup 30 kilometer di sekitar wilayah Sungai Aare.
" Proses pencarian akan terus dilakukan tanpa batas waktu yang dapat ditentukan. Artinya, misi pencarian akan berlangsung hingga Eril ditemukan," kata Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad.
Memasuki musim panas di Swiss, kata dia, kepolisian setempat yakin naiknya temperatur akan memudahkan misi pencarian tersebut.
" Musim panas juga berarti intensitas dan aktivitas pengunjung di sepanjang Sungai Aare akan bertambah. Peningkatan dinamika air dan manusia di Sungai Aare diharapkan akan berkontribusi dalam proses pencarian," ujar dia.
Saat cuaca baik, jumlah pengunjung di Sungai Aare cenderung meningkat. Misalnya, pada musim panas 2021 jumlah pengunjung yang beraktivitas di Sungai Aare dapat mencapai 18.000 orang per hari.
Dream - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan penjelasan tentang musibah yang menimpa putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril. Ridwan Kamil menyebut Eril diduga mengalami kram saat berenang.
Kang Emil, sapaan akrabnya, menyebut Sungai Aare punya karakter berbeda jika dibandingkan dengan sungai-sungai di Indonesia. Sungai di Indonesia terbentuk dari mata air sedangkan Aare dari salju yang mencair.
“ Sungai Aare itu sungainya beda dengan sungai-sungai di kita. Kalau di kita, sungai itu sumbernya mata air, jadi sudah hangat. Sedingin-dinginnya masih menghangat,” kata Ridwan Kamil, dilansir dari video pengajian di kanal YouTube KH Infotainment.
“ Kalau di sana itu sungainya itu datang dari salju es yang cair. Jadi walaupun cuacanya biru panas, itu airnya seperti air kulkas kira-kira begitu,” sambungnya.
Kang Emil mengungkap bahwa Eril sejatinya bisa berenang. Ia bahkan memiliki lisensi menyelam.
Dengan kemampuan berenang dan menyelam, semestinya Eril bisa bertahan di tengah arus Sungai Aare pada hari itu. Ridwan Kamil menduga Eril mengalami kram sebelum terseret arus sungai.
“ Jadi pas kejadian, kami itu menduga ada kram. Karena fisiknya itu lebih tinggi dari saya. Di usia yang lagi bagus-bagus badannya. Dia juga hobi berenang, punya lisensi menyelam pula,” ujar Ridwan Kamil.
“ Jadi menurut logika fisik, harusnya aman-aman saja. Tapi kita kan tidak pernah tahu ya, makanya disebut musibah,” tuturnya.
Diketahui, menghilang sejak Kamis, 26 Mei 2022, anak Ridwan Kamil itu hingga kini belum ditemukan. Hilangnya Eril di Sungai Aare jadi isu nasional beberapa hari terakhir. Ridwan Kamil sampai tak berani baca berita seputar anaknya.
“ Saya tidak berani baca berita bersama keluarga, karena sudah fokus mencari. Saya ngintip-ngintip saja gitu. Ke mana pun saya intip ya beritanya tentang almarhum anak saya, itu luar biasa,” ungkapnya.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO