Seorang Ppasien Dirawat Di Rumah Sakit (Shutetrstock.com)
Dream - Bersyukurlah umat Islam dilarang mengonsumsi daging babi. Sebab, daging babi dan produk turunannya mengandung patogen yang mematikan.
Pengalaman mengenaskan karena mengonsumsi bagian dari daging babi telah dirasakan pemuda bernama Pao Nopparat Milinthanuch.
Pria dari Thailand ini harus kehilangan kedua kakinya karena memakan dadih darah babi yang mengandung patogen Streptococcus suis.
Kisah memilukan yang dialami Nopparat berawal pada tahun 2016 lalu, ketika dia pulang ke kampung halamannya.
Menurut laman Khaosod, insiden berawal ketika Nopparat pulang kampung untuk merayakan Festival Songkran.
Saat sesi jamuan makan, Nopparat makan beberapa potong dadih darah babi. Awalnya dia tidak merasakan hal yang aneh.
Namun, dia baru merasa tidak enak badan saat kembali ke Bangkok beberapa hari kemudian.
Nopparat mengaku ototnya jadi kram dan badannya demam. Tangan dan kaki juga terasa dingin.
Akhirnya, Nopparat memutuskan pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya tubuhnya.
Setelah melakukan beberapa tes, dokter menemukan bahwa darah Nopparat terinfeksi oleh patogen dan kondisinya memburuk dengan cepat.
Nopparat menderita sepsis, gagal ginjal akut dan juga mengalami kesulitan bernapas.
Para dokter dengan cepat mulai menanganinya. Tetapi waktu 24 jam ke depan merupakan momen penting dalam hidup Nopparat.
Jika tidak segera ada perbaikan yang berarti, Nopparat tidak dapat bertahan hidup.
Pada saat itu, kakinya mulai mengalami nekrosis (pembusukan) akibat ada infeksi di jari kakinya. Dokter memberi rekomendasi agar Nopparat menjalani amputasi untuk menyelamatkan hidupnya.
Noparat benar-benar tidak punya pilihan selain mengamputasi kakinya. Baru-baru ini, dia muncul di sebuah talk show untuk berbagi pengalaman buruknya setelah mengonsumsi dadih darah babi.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan bahwa patogen Streptococcus suis menular tidak hanya melalui makanan yang dimasak kurang dari 70 °C. Tetapi melalui luka dan lecet di tangan juga.
Biasanya ada masa inkubasi satu hingga tiga hari sebelum patogen mulai menyerang tubuh korbannya.
Beberapa gejala awal termasuk demam tinggi, mual, muntah, sakit kepala parah, dan nyeri sendi.
Dalam kasus yang sangat parah, infeksi patogen ini bahkan dapat menyebabkan meningitis atau radang selaput otak.
Sumber: World of Buzz
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari