Dengan menggunakan teknologi pemindaian laser, para peneliti telah menemukan jejak kota berusia 2.500 tahun di hutan hujan Amazon.
Lengkap dengan jaringan lahan pertanian dan jalan yang kompleks, penemuan ini merupakan yang tertua dan terbesar di wilayah tersebut.
Di Lembah Upano, Ekuador, sistem bangunan padat era pra-Columbus ditemukan di bagian timur pegunungan Andes.
Meskipun penelitian sudah dilakukan selama lebih dari dua dekade sebelum penemuan ini, hanya setelah pemerintah Ekuador memanfaatkan teknologi lidar dan metode penginderaan jarak jauh dengan laser sehingga kota kuno dapat terungkap.
Para peneliti mengatakan struktur ini membentuk setidaknya 15 pemukiman berbeda, yang dihubungkan oleh sistem jalan lurus dan lebar.
Antoine Dorison, seorang arkeolog di CNRS, mengatakan kompleksitas masyarakat ini terlihat jelas pada jaringan jalan ini, yang dibangun dengan hati-hati untuk bersilangan pada sudut yang benar dan bukan mengikuti lanskap.
Berdasarkan pernyataan para peneliti, kompleks yang luas tersebut kemungkinan besar dihuni oleh orang-orang dari budaya Kilamope dan Upano dari sekitar 500 SM. sampai tahun 300 hingga 600 M.
Penduduknya mungkin fokus pada pertanian, menanam jagung dan ubi jalar.
Sebelumnya, para ilmuwan berasumsi bahwa orang Amerika Selatan kuno “hidup secara nomaden atau di pemukiman kecil di Amazon,” tulis BBC News, namun para peneliti memperkirakan kota-kota yang baru ditemukan ini dihuni oleh populasi “10.000 atau bahkan 100.000 orang”.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN