Aksi Licik Toko Reparasi Ponsel Terbongkar

Reporter : Sandy Mahaputra
Jumat, 27 November 2015 06:06
Aksi Licik Toko Reparasi Ponsel Terbongkar
Si penjual semakin lama semakin pandai menggunakan berbagai trik untuk memperdaya para pelanggan, sehingga mereka tidak sadar telah ditipu mentah-mentah.

Dream - Sudah berulang kali kita mendengar atau membaca berita tentang penipuan jual beli atau memperbaiki Ponsel.

Meskipun telah dilakukan penangkapan terhadap pelaku dan peringatan kepada pelanggan, masalah tersebut seperti tidak ada habisnya.

Bahkan si penjual semakin lama semakin pandai menggunakan berbagai trik untuk memperdaya para pelanggan. Alhasil, konsumen tidak sadar telah ditipu mentah-mentah.

Yang terbaru, seorang netizen asal Malaysia mengaku telah ditipu oleh sebuah toko reparasi Ponsel di sebuah pusat perbelanjaan.   

Menurut netizen bernama Mohd Shazni Mohd Ariff, pada awalnya dia pergi ke toko itu untuk membeli baterai baru untuk iPhone 4 miliknya.

" Pada 13 November lalu, saya datang ke Mines Shopping Mall untuk memperbaiki iPhone 4 saya karena tidak bisa di-charge atau charge tidak masuk," katanya.

Saat itu Mohd Shazni ingin membeli baterai baru, tetapi penjaga toko yang memeriksa Ponselnya mengatakan baterainya masih baik. Dia bilang yang rusak adalah tempat charger-nya. Mohd Shazni pun menukar dengan harga 70 ringgit Malaysia.

" Tapi, masih tidak bisa nge-charge, karena memang baterainya yang rusak. Saya pun membeli baterai baru dengan harga 60 ringgit," ujarnya.

Namun, setelah pulang, Mohd Shazni menemukan mikrofon iPhone 4 miliknya tidak berfungsi. Padahal, sebelumnya masih bagus dan berfungsi dengan baik.

Mohd Shazni pun kembali ke toko tersebut untuk memperbaiki ponselnya.

Namun, hal yang lebih parah terjadi ketika Mohd Shazni menemukan komponen internal Ponselnya ditukar dengan yang tidak asli sampai mendatangkan berbagai masalah lain.

" Ketika sampai di rumah, saya melihat tempat chargernya yang di bawah itu berubah menjadi warna putih dan nampak baru. Tidak seperti yang saya punya yang awalnya berwarna hitam."

Penipuan yang dilakukan toko itu semakin terlihat waktu iPhone di-charge menggunakan fast charger, tidak seperti sebelum tukar baterai.

" Butuh waktu lama untuk terisi penuh dan saya heran bagaimana bisa seperti ini. Saya sudah pakai iPhone ini selama 4 tahun dan tahu setiap detailnya," kata Mohd Shazni.

" Setelah saya cek di Facebook ternyata ada beberapa pelanggan toko reparasi ponsel di Mines itu, yang juga kena tipu sama seperti saya," katanya.

" Saya langsung kembali lagi ke toko reparasi ponsel itu kemarin dan menyatakan ketidakpuasannya dengan layanan toko yang seenaknya saja mengganti komponen. Padahal komponen tersebut tidak rusak dan malah membuat iPhone saya jadi lama saat mengisi baterai."

Sayangnya, Mohd Shazni diberitahu bahwa penjaga toko yang melayaninya beberapa hari yang lalu kebetulan sedang cuti kerja hari itu.  

Tak mau terkecoh lagi, Mohd Shazni menekan toko agar membereskan masalahnya hari itu juga.

" Toko itu tidak minta tambahan biaya apa pun meski mengganti dengan komponen baru. Jadi terlihat ada penipuan di sini setelah dia menukar dengan komponen yang tidak ori (asli). Kalau kesalahan pada saya dia pasti minta tambahan biaya, tapi ini tidak," ujar Mohd Shazni.

(Ism, Sumber: mynewshub.cc)    

 

1 dari 5 halaman

Gawat, Gorengan Kaki Lima Minyaknya dari Selokan

Gawat, Gorengan Kaki Lima Minyaknya dari Selokan © Dream

Dream - Anda mungkin akan menghindari makanan yang dijual di jalanan dan restoran di Tiongkok, setelah skandal 'Minyak Selokan' yang menjijikkan terkuak ke publik.

Selain mengunjungi tempat-tempat yang indah dan menakjubkan, bagian lain yang menjadi sensasi turis asing jika pergi ke China adalah mencoba masakan dan makanan eksotis yang biasa dijajakan di pinggir jalan.

Namun tahukah Anda, beberapa pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan di Tiongkok ternyata menggunakan minyak selokan untuk menggoreng aneka bahan makanan yang dijual.

Apa itu minyak selokan? Itu adalah minyak sisa yang diambil dari selokan atau tempat sampah. Minyak ini adalah hasil proses daur ulang yang dilakukan di pasar gelap.

Praktek menjijikkan oleh orang yang tidak bermoral di negeri ini ditempuh untuk menjual minyak lebih murah kepada konsumen. Lebih mengenaskan lagi, beberapa penjual makanan bahkan membuat minyak selokan mereka sendiri untuk lebih menghemat biaya.

Meski banyak terkuak, publik cukup sulit membedakan minyak asli dan minyak selokan. Jika dibandingkan, minyak selokan terlihat dan memiliki rasa persin sama dengan minyak aslinya. 

Di pasaran, minyak selokan dijual hanya US$ 940 per ton dibandingkan dengan minyak kelas komersial yang diperdagangkan di harga US$ 1.500. Bisa dilihat para penjual makanan itu bisa menghemat sekitar US$ 560. 

Tak perlu dikatakan lagi, mengkonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak kotor ini bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Minyak tersebut mengandung kontaminan, patogen, dan bahan kimia yang berpotensi mematikan lainnya.

Yang lebih menakutkan, laporan statistik menyatakan bahwa sekitar 1 dari setiap 10 makanan yang dijual di jalanan dan restoran murah di China  digoreng menggunakan minyak selokan.

Meski pembuatan dan penggunaan minyak selokan dianggap ilegal, tetapi sudah menjadi hal umum di Negara Tiraim Bambu saat ini.

Pemerintah China telah berhasil membuktikan bahwa minyak ini telah menyebar ke 13 kota dan diperkirakan oknum pembuat bahan berbahaya ini telah meraup untung sebesar US$ 1,6 juta.

2 dari 5 halaman

Begini Cara Penjual Buah Pinggir Jalan Curangi Pembeli

Begini Cara Penjual Buah Pinggir Jalan Curangi Pembeli © Dream

Dream - Banyak pembeli yang memilih membeli buah di pinggir jalan daripada di supermarket. Mereka berpikir buah yang mereka beli segar dan lebih baik. Namun sedikit yang mereka tahu, penjual buah penipu seperti wanita dalam video ini benar-benar ada.

Seorang pembeli yang tidak waspada membeli buah kepada wanita tersebut. Dia meminta penjual buah itu untuk mengambilkan buah. Setelah mengambil beberapa genggam buah dan menaruhnya dalam kantong plastik, wanita itu bermaksud menimbangnya.

Dengan gerakan tangan yang cepat, penjual tersebut menukar kantong plastik penuh buah yang tadi dipegangnya dengan kantong plastik lainnya.

Netizen tidak tahu motif wanita penjual buah itu menukar kantong plastik. Beberapa menuduhnya telah menukar buah yang segar dengan yang busuk. Yang lainnya menduga dia sudah memasukkan sesuatu di dalam kantong plastik agar timbangannya lebih berat.

Terlepas dari itu, wanita penjual buah itu telah menipu pelanggannya. 

3 dari 5 halaman

Belanja iPhone 6 di Singapura, Pria Ini Sampai Menangis

Belanja iPhone 6 di Singapura, Pria Ini Sampai Menangis © Dream

Dream - Ini peringatan bagi turis yang bahasa Inggrisnya minim dan mencoba belanja barang mahal di luar negeri.

Seorang turis asal Vietnam, Pham Van Thoai, sedang berwisata di Singapura bersama pacarnya. Atas nama cinta, Pham berniat membelikan pacarnya sebuah iPhone 6 di sebuah toko di Sim Lim Square sebagai hadiah ulang tahun. Pham kemudian mengajak pacarnya ke toko handphone Mobile Air.

Di toko tersebut, Pham membeli iPhone 6 yang dibanderol US$ 950 (Rp 11,5 juta). Setelah bertransaksi dan akan meninggalkan toko, Pham diminta membayar biaya tambahan sebesar US$ 1.500 (Rp 18 juta) untuk biaya garansi.

Tentu saja Pham kaget dan lemas. Kepada koran lokal, Lianhe Zaobao, Pham mengatakan bahwa dia hanyalah pekerja pabrik di negaranya. " Gajiku hanya US$ 200 (Rp 2,4 juta) per bulan, dan untuk mengumpulkan US$ 950 (Rp 11,5 juta) perlu beberapa bulan. Itu jumlah yang sangat besar bagiku."

Saat membeli iPhone di Mobile Air, Pham diminta untuk menandatangani perjanjian. Namun Pham tidak meneliti isinya karena bahasa Inggrisnya minim. Selama ini, Pham mengira bahwa Singapura adalah tempat yang aman untuk berbelanja.

" Saat itu mereka menyodorkan pilihan garansi satu atau dua tahun. Aku pikir satu tahun cukup, jadi aku bilang satu tahun. Tapi mereka tidak bilang bahwa itu harus bayar," katanya.

Pham diberitahu jika tidak membayar biaya garansi, dia tidak boleh membawa iPhone yang sudah dibelinya.  Mendengar itu, Pham memohon sambil berlutut untuk mengembalikan saja uangnya, tapi para pegawai Mobile Air malah menertawakannya.

Mobile Air akhirnya bersedia mengembalikan US$ 600 (Rp 7,2 juta) kepadanya. Tapi pacar Pham bersikeras toko tersebut mengembalikan semua uang dan kemudian memanggil polisi.

Saat polisi datang, staf Mobile Air berkata bahwa Pham sudah menandatangani perjanjian dan menawarkan pengembalian hanya US$ 70 (Rp 850 ribu).

Setelah Consumers Association of Singapore (Case) turun tangan, Pham akhirnya hanya dapat US$ 400 (Rp 4,8 juta).

" Aku akan pulang dalam dua hari ini dan tak ingin ada masalah lagi. Jadi aku terima saja uang pengembalian itu," katanya.

Bukan kali ini saja Mobile Air mendapat keluhan dari pelanggan. Menurut data Case, toko tersebut mendapat 14 keluhan mulai dari Juli sampai September. Angka tersebut yang tertinggi di antara toko-toko di Sim Lim Square.

Mobile Air membuat heboh media Singapura pekan lalu. Mereka membayar seorang wanita yang memenangkan klaim senilai US$ 1.010 (Rp 12 juta) dengan uang koin. 

4 dari 5 halaman

5 Trik Halus Restoran `Rampok` Uang Pengunjung

5 Trik Halus Restoran `Rampok` Uang Pengunjung © Dream

Dream - Anda mungkin pernah makan di sebuah restoran dan terkejut karena harus membayar mahal. Padahal Anda merasa hanya memesan menu makanan yang harganya relatif murah.

Sebenarnya Anda bukanlah satu-satunya pelanggan yang pernah merasa dikuras uangnya saat menyantap makanan di restoran.  

Mengutip laman Foxnews, Jumat, 2 Oktober 2015, pemilik restoran ternyata mempunyai sebuah trik halus untuk mempermainkan pikiran pelanggannya. Dengan trik yang tak banyak disadari itu, banyak pelanggan terperdaya sehingga mereka tanpa sadar mengeluarkan lebih banyak uang:

Berikut adalah lima trik halus pemilik restoran menguras kantong pelangganya:

1. Menghilangkan tanda mata uang

Jika Anda pergi ke restoran-restoran asing di Indonesia atau pergi ke restoran di luar negeri, Anda akan menemui daftar harga makanan yang memakai mata uang dolar Amerika. Karena pemakaian mata uang terlihat memberatkan bagi pelanggan (makanan nampak jadi mahal), beberapa restoran secara sengaja menghilangkan tanda mata uang tersebut.

2. Tidak memasang daftar harga

Trik lainnya adalah tidak memasang daftar harga makanan, baik di buku menu atau papan yang biasa ditempel di dinding. Pelanggan harus benar-benar waspada dengan trik ini. Masalahnya, kita tidak tahu tagihan yang harus dibayar setelah selesai makan sehingga kita tidak punya estimasi tentang berapa uang yang akan kita keluarkan.

3. Menulis deskripsi menu sangat lengkap

Pemilik restoran yakin dengan menulis deskripsi yang sedikit lebih lengkap tentang menu makanan, selera pelanggan biasanya akan langsung tergugah. Meski sudah tahu harganya mahal, penjelasan rinci tentang menu tersebut membuat pelanggan akan tetap memesannya. Dorongan rasa penasaran ingin mencicipi rasanya biasanya menjadi pemicu utama. Jadi semakin banyak penjelasan tentang menu tersebut, apalagi jika dibumbui dengan kata-kata unik atau spesial, semakin Anda akan tertarik untuk memesannya.

4. Membuat Anda lebih dekat pada papan daftar harga

Semakin Anda dekat dengan daftar harga makanan yang tertempel di dinding atau neon box(jika di restoran cepat saji), semakin Anda tertarik untuk memesan lebih banyak. Restoran memang ahli psikologi. Semakin banyak daftar makanan yang ditulis -dengan harga yang tidak terpaut jauh antara satu menu dengan yang lainnya- semakin membuat Anda bingung memilihnya. Pada akhirnya, Anda akan memutuskan untuk memesan beberapa menu yang sebelumnya tidak ada dalam rencana pembelian.

5. Menciptakan menu untuk pelanggan spesifik

Dengan dukungan teknologi, restoran menciptakan menu untuk pelanggan spesifik. Salah satunya adalah menu yang hanya dijual melalui drive-thru atau aplikasi mobile. Penggunaan ponsel pintar semakin mendorong restoran untuk memanfaatkan teknologi untuk menarik banyak pelanggan.

5 dari 5 halaman

Pengakuan Korban `Dirampok` Bon Makan Anyer

Pengakuan Korban `Dirampok` Bon Makan Anyer © Dream

Dream - Kasus rumah makan di Anyer, Banten 'getok' harga seenaknya bukan pertama kali terjadi. Beberapa orang pernah mengaku jadi korban.

Kali seorang pengguna Facebook bernama Abah Choirun Sholeh menceritakan pengalaman pahit makan di Pantai Karang Bolong, Anyer, 1 Maret 2014 lalu.

Dia kena 'getok' harga selangit Rp 515.000 dengan pesanan makanan; 1 Porsi Ikan bakar Rp 180.000, 1 porsi Cumi Saos Tiram Rp 200.000, 1 bakul nasi Rp 40.000, 4 kelapa muda Rp 80.000, dan 1 piring lalapan Rp 15.000.

" Begitu liat harganya Rp 515.000 awalnya ga percaya, mungkin nolnya kebanyakan jadi Rp 51.500. tapi kok masa sih tempat wisata murah banget. Saat tanya ternyata benar totalnya segitu," tulis Abah menceritakan pengalamannya itu di akun Facebook miliknya.

" Niatnya mau seneng jadi kecut gara kejadian itu. Untuk yang mau ke karang bolong ataupun wisata lainnya dimohon hati-hati kalau pergi ke tempat makan dimana pun berada" .

Banyak Makan Korban

Sejumlah rumah makan masakan laut di Anyer ditenggarai banyak tak mencantumkan harga. Yulia, seorang resepsionis hotel di Anyer mengaku sudah banyak yang jadi korban rumah makan getok harga ini.

" Kalau tamu hotel sering kita kasih rekomendasi, ini rumah makan yang harganya wajar. Biar mereka nggak kena tipu. Banyak yang mengeluh soal kena tipu pas makan sea food," kata Yulia saat berbincang dengan Merdeka.com dikutip Dream.co.id, Senin 8 September 2014.

Yulia menambahkan biasanya untuk makan berempat atau berlima dengan lauk ikan, udang dan cumi sekitar Rp 300.000. Menurutnya harga Rp 1 juta yang ramai diposting di Facebook sudah sangat tak masuk akal.

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), Serang, Hardomo mengaku telah memberi masukan kepada dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan di Anyer mencantumkan lengkap menu dan harga.

Tapi dari asosiasi, lanjut dia, tidak mengontrol lagi. Karena itu tugas dinas terkait, entah dinas pariwisata ataupun dinas perdagangan.

Ia mengimbau wisatawan agar masuk ke rumah makan yang mencantumkan lengkap menu beserta harga. " Kalau tidak ada daftar harga jangan makan di situ," ujarnya. (Ism)

Beri Komentar