Potret Polwan Cantik Iptu Rita Yuliana (Foto: Instagram @ritayuliana_45)
Dream - Aparat Kepolisian Nusa Tenggara Barat menerima laporan adanya kasus pornografi di sejumlah kelab malam. Polisi langsung membentuk tim untuk mengungkapnya. Perwira muda, Iptu Rita Yuliana, ditunjuk oleh komandan untuk memimpin operasi tersebut.
Saat itu, Rita baru pulang dinas dari China. Dengan cepat lulusan Akademi Kepolisian 2013 itu membentuk tim kecil, membawahi empat anggota.
Rita bertugas di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Nusa Tenggara Barat, Unit Pelayanan Perempuan Dan Anak (Unit PPA), periode September 2019 sampai Juli 2020.
" Selama penyelidikan kegiatan saya selesai subuh, mendatangi beberapa kelab malam, lalu buat laporan ke pimpinan," kata Rita, dikutip dari merdeka.com, Jumat 19 Februari 2021.
Untuk menyelesaikan tugasnya, Rita harus menyamar. Cara itu dilakukan agar mudah masuk ke dalam kelab. Penampilannya berubah drastis dari ujung kaki hingga kepala.
" Saya pakai wig panjang," ungkap Rita yang kini jadi Kasat Lantas Polres Lombok Barat itu.
Setelah melakukan penyelidikan, Rita fokus pada satu kelab malam yang terindikasi melakukan pelanggaran. Rita dan timnya berpura-pura menjadi tamu. Memesan ruang khusus karaoke.
" Pembuktiannya harus benar-benar, enggak bisa hanya sekali. Harus kumpulkan bukti transfer, aksinya nyata baru kita lakukan penindakan," tutur polisi yang fasih berbahasa Mandarin itu.
Hasil penyelidikannya tidak sia-sia. Malam itu Rita mendapati dua wanita beraksi tanpa busana. Selain dua penari, diamankan juga seorang papi. Mereka dijerat Undang-Undang tentang Pornografi.
" Sistem pesannya tidak sembarangan. Satu penari bayarannya Rp3 juta," tuturnya.
Saat melakukan penindakan, Rita juga menyiapkan pakaian untuk para penari. Para pelaku tidak berkutik langsung dibawa ke kantor polisi.
" Kita bawakan daster dan baju dalaman," imbuhnya.
Untuk pria dipanggil Papi, kata Rita, rekeningnya dipakai untuk menampung uang transferan dari tamu.
Menurut Rita, praktik itu dilakukan secara terselubung. Pihak kelab malam mendapat teguran keras karena sistem pengawasannya tidak berjalan dengan baik.
" Ini dilakukan secara ilegal, pemilik kelab tidak tahu. Si penari ketika dapat orderan menyewa tempat tersebut," tandasnya.
Sumber: merdeka.com
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?