Foto Krishna Murti Dengan Anak Buah Di Polda Lampung Yang Sempat Diunggah Di Akun @krishnamurti_91.
Dream - Komisaris Besar Polisi Krishna Murti dikenal cukup akrab dengan media sosial. Mantan Wakapolda Lampung ini memiliki akun di beberapa media sosial, salah satunya Instagram.
Krishna kerap mengunggah status terkait kegiatan dinas sebagai polisi. Dia memanfaatkan media sosial untuk kebutuhan berkomunikasi dengan publik melalui akun @krishnamurti_91.
Tetapi, akun Instagram tersebut saat ini menghilang. Dream sempat mengakses akun tersebut pada Minggu dan Senin, namun tetap tidak ditemukan.
Beberapa kali Dream mencoba mengonfirmasi kepada mantan Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya itu, namun tak ada jawaban.
Krishna sering menggunakan media sosial untuk melakukan klarifikasi terkait permasalah yang tengah menimpanya. Selain itu, Krishna menggunakan Instagram untuk mengedukasi masyarakat terkait kinerja institusinya.
Mantan Kapolres Penjaringan itu pun menggunakan media sosial sebagai sosialisasi program yang tengah digagasnya, yakni #LampungKece. Akun tersebut dibuat saat dia menjabat sebagai Wakapolda Lampung.
Dream – Kombes Pol Krishna Murti mengaku tak pernah memaksa Jessica Kumala Wongso untuk mengaku sebagai pembunuh Wayan Mirna Salihin. Mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya itu, yang dia lakukan adalah teknik penyidikan.
Melalui akun Instagram, @khrisnamurti_91, Krishna menjelaskan bahwa dalam pengungkapan sebuah kasus, keterangan paling penting adalah keterangan korban dan pelaku. Banyak kasus yang ditangani oleh polisi tidak menggunakan saksi dan di antaranya para pelaku pun banyak yang tidak mengaku.
Menurut Krishna, untuk mengungkapkan suatu kasus harus dicari kesesuaian pentunjuk dari alat bukti yang ada guna memenuhi unsur-unsur pasal yang disangkakan. Teknik semacam itu disebut Criminal Scientific Identification.
Sebelumnya, dalam persidangan kasus kopi bersianida, Jessica mengaku pernah diminta oleh Krihsna untuk mengaku sebagai orang yang menaruh racun sianida di kopi yang diminum oleh Mirna. Jessica mengaku terus dibujuk. 'Dirayu'.
Terdakwa yang dimintai keterangan pada sidang ke-26 pada Rabu 28 September 2016 ini bahkan menyebut Krishna tak akan menerapkan hukuman mati jika Jessica mengaku.
Berikut keterangan Krishna Murti:
" Kesaksian paling penting dari sebuah peristiwa pidana adalah dari KORBAN dan PELAKU. Kalau korban mati, ya keterangan pelaku akan menjadi penting. Tidak semua peristiwa pembunuhan ada saksi orang lain yang melihat pelaku melakukan perbuatannya," tulis Krishna, dikutip Dream, Jumat, 30 September 2016.
" Banyak sekali pembunuhan tanpa saksi yang melihat. Banyak sekali perkosaan tanpa saksi. Banyak sekali perampokan dengan pembunuhan tanpa saksi yang melihat. Banyak sekali pencabulan anak tanpa saksi yang melihat. Dan banyak sekali tersangka yang tidak mau mengaku, bahkan membangun cerita berbelit untuk menyangkal perbuatannya.
" Maka di dalam penyidikan dikenal istilah Criminal Scientific Identification. Dicari kesesuaian petunjuk dari alat bukti yang ada dalam rangka memenuhi unsur pasal-pasal yang disangkakan. Kepada tersangka seringkali diminta untuk memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya sesuai rangkaian perbuatan yang dilakukan dalam sebuah peristiwa pidana. Kejujuran yang bersangkutan akan membantu meringankan dalam persidangan.
" Pengingkaran akan memperumit dirinya karena penyidik akan merangkai dan membangun konstruksi peristiwa pidana berdasarkan kesesuaian alat bukti yang ditentukan. Kalau dalam semua pengungkapan kasus pembunuhan mensyaratkan harus ada saksibyang melihat, besok-besok tidak ada lagi polisi yang mau ungkap kasus karena tidak ada saksi yang melihat. Apakah ini logika berfikir yang mau kita bangun?" ucap dia.
Dream - Kabar miring yang menerpa Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Lampung, Krishna Murti, membuat semua orang penasaran dan bertanya-tanya soal kebenaran berita tersebut.
Pasalnya, Mantan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya itu diisukan telah melakukan penganiayaan terhadap seorang teman wanitanya, yang berprofesi sebagai model.
Isu tersebut mulai ramai diperbincangkan seminggu terakhir, hingga Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, turun tangan untuk mengusut kabar miring tersebut.
Menanggapi permasalahan tersebut, kini Krishna lebih berhati-hati dalam manggapi permintaan penggemarnya untuk berfoto.
Di akun media sosial miliknya, mantan Kapolsek Penjaringan, Jakarta Utara itu memberi pengumuman: ia tak mau lagi foto berdua, selain dengan keluarganya, karena dikhawatorkan akan menimbulkan fitnah.
" Pengumuman; Mulai hari ini saya menolak diajak foto selfie berdua, karena bisa jadi fitnah.. Kalau mau foto harus banyakan seperti ini..," tulis Krishna, seperti dikutip Dream pada Minggu, 18 September 2016.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?