Al Jumail, 'Kota Hantu' Qatar Yang Telah Ditinggalkan Penduduknya
Dream - Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah negara dengan pendapatan ekonomi tinggi. Ekonomi negara ini ditopang oleh cadangan gas alam dan minyaknya yang terbesar ke tiga sedunia.
Menjadi salah satu negara terkaya di dunia, tak heran jika Piala Dunia tahun ini merupakan yang termahal dalam sejarah pertandingan empat tahunan itu.
Di balik kekayaannya, ada sisi lain Qatar yang tak banyak orang tahu, salah satunya keberadaan 'kota hantu'. Sebuah permukiman yang terletak bekas desa nelayan yang ditinggalkan di pantai barat laut negara itu.
© Daily Star
Al Jumail adalah sebuah desa yang ditinggalkan, yang sangat kontras dengan kemewahan kota tuan rumah Piala Dunia 2022 itu.
Nama desa ini berasal dari kata Arab " jameel" , yang artinya indah dan mengacu pada pohon-pohon yang tumbuh di sekitarnya.
Bekas desa penyelaman dan nelayan di dekat Benteng Al Zubarah, rumah-rumah yang membentuk desa lama kini tinggal puing-puing, sementara masjid masih berdiri kokoh di tengah kota.
© Daily Star
Tanah di sekitar Al Jumail juga berserakan dengan sisa-sisa tembikar dan manik-manik yang tertinggal saat penduduk pindah.
Dilansir dari Daily Star, daerah tersebut ditinggalkan pada paruh ke dua abad ke-20 setelah Qatar menjadi negara kaya minyak pada tahun 1970-an.
Akibat ledakan ekonomi di negara tersebut, perdagangan penduduk desa mulai terganggu, menyebabkan mereka pindah ke daerah yang lebih makmur di timur Qatar.
© Daily Star
Situs tempat desa itu berada tetap menjadi situs yang dilindungi yang tersedia untuk dikunjungi wisatawan.
Desa ini terletak satu setengah jam berkendara dari ibu kota Doha dan kemewahan Piala Dunia. Seiring dengan gelaran Piala Dunia 2022, sempat ada usulan untuk membangun stadion di dekat desa Al Jumail.
Namun, penyelenggara turnamen akhirnya menolak rencana untuk membangun Stadion Al-Shamal berkapasitas 45.000 orang di distrik dengan nama yang sama.