Alas Sholat Kru Kapal Selam KRI Nanggala-402 Ditemukan

Reporter : Eko Huda S
Sabtu, 24 April 2021 19:57
Alas Sholat Kru Kapal Selam KRI Nanggala-402 Ditemukan
Kapal selam KRI Nanggala-402 diyakini mengalami keretakan. Namun Panglima TNI memastikan tidak meledak.

Dream - Tim pencari kapal selam KRI Nanggala-402 menemukan berbagai serpihan di laut utara Bali. Serpihan-serpihan itu muncul ke permukaan laut bersama tumpahan oli.

" Telah ditemukan beberapa kepingan yang diyakini bagian atau komponen dari kapal selam KRI Nanggala 402. Ditemukan bersamaan saat ditemukan oli," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, dalam jumpa pers, Sabtu 24 April 2021.

Beberapa serpihan milik KRI Nanggala 402 yang ditemukan itu antara lain matras atau alas yang ada di kapal selam tersebut. " Ini alas yang biasa dipakai ABK KRI untuk salat," kata Yudo.

1 dari 6 halaman

Tim pencari juga menemukan pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, grace atau pelumas periskop, sponge, dan oli.

" Yang tengah ini pembungkus pipa pendingin, 2012 KRI Nanggala 402 pernah diperbaiki di Korea Selatan. Botol orange itu adalah grace untuk melumaskan periskop kapal selam," tutur Yudo.

" Sponge press room, harusnya lebar bentuknya lebar tapi ini ditemukan sudah kecil-kecil," ujar Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.

2 dari 6 halaman

Yudo meyakini serpihan tersebut milik kapal selam KRI Nanggala 402. Barang ini bukan barang yang biasa dimiliki oleh kapal lain. Selain itu, dipastikan tidak ada kapal melintas di permukaan.

Keyakinan itu diperkuat dengan keterangan para ahli dan prajurit TNI mantan awak kapal selam KRI Nanggala 402.

" Barang-barang ini tidak dimiliki kapal lain, dan di radius 10 mil tidak ada kapal yang melintas. Berdasarkan keterangan ahli dan para mantan awak kapal selam, diyakini ini adalah barang KRI Nanggala," kata Yugo.

3 dari 6 halaman

Panglima TNI Pastikan Kapal Selam Nanggala-402 Tidak Meledak

Dream - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan kapal selam Angkatan Laut yang hilang kontak di perairan utara Bali, KRI Nanggala 402, tidak meledak. Kapal tersebut kemungkinan hanya mengalami keretakan dan tenggelam ke dasar laut.

" Tidak meledak, kalau meledak pasti sudah buyar semua, dan suara ledakannya pasti terdeteksi, kemungkinan mengalami retakan," ujar Hadi saat jumpa pers, Sabtu 24 April 2021.

Sementara, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Yudo Margono, mengatakan, keretakan terjadi karena tekanan air pada kedalaman laut. Indikasi keretakan terlihat karena adanya temuan peralatan yang seharusnya berada di dalam kapal.

4 dari 6 halaman

Menurut Yudo, tim pencari gabungan masih belum bisa memastikan kondisi para prajurit TNI AL yang berada dalam kapal tersebut. Sejauh ini, tim pencari hanya menemukan beberapa keping bagian KRI Nanggala 402.

" Kita tidak bisa melihat bagaimana korban, karena belum ketemu salah satu korban. Jadi kita tidak bisa menduga-duga seberapa kondisi korban dan sebagainya," kata Yudo.

Yudo Margono menyebut ada bagian dalam kapal selam KRI Nanggala 402 yang kedap udara dan tak akan kemasukan air meski ada keretakan dalam kapal tersebut.

5 dari 6 halaman

Yudo berharap prajurit TNI yang berada dalam kapal tersebut masih sempat menutup bagian tersebut. Sehingga dia berharap para prajurit masih selamat meski hingga kini belum ditemukan.

" Masuknya air kemungkin ada. Tapi ada kemungkinan air juga enggak masuk, karena ada bagian kabin-kabin yang air enggak bisa masuk. Jadi ada sekat-sekat di dalamnya. Jadi di dalam ruang itu ada bagian kompartemen yang pintunya kedap, diputar. Kemudian jika anggota sempat menutup, ada kemungkinan enggak kemasukan air," ujar Yudo.

6 dari 6 halaman

Terkait dengan cadangan oksigen, menurut Yudo ada kemungkinan oksigen masih ada di KRI Nanggala 402. Dia menyebut, cadangan oksigen di kapal selam tersebut bisa bertahan sampai lima hari.

" Saya sampaikan kemarin, 72 jam itu ketika kapal black out. Tapi kalau enggak black out, kalau ada listrik bisa sampai lima hari. Kita tidak bisa lihat apakah dia black out atau engga. Soalnya pas masuk air lampunya masih menyala. Namun demikian kalau saat menyelam itu black out, kemampuan hanya 72 jam. Tapi kalau listrik hidup bisa tahan 5 hari," kata dia.

Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More