Alasan Kenapa Tak Ada Kursi Nomor 13 Di Pesawat (Shutterstock)
Dream - Tak bisa dipungkiri mitos angka 13 membawa sial banyak dipraktikkan di masyarakat dunia. Yang paling kentara adalah pengelola gedung hotel maupun perkantoran biasanya tak pernah menggunakan angka 13 untuk menunjukan lantai atau kamar para tamu.
Namun pernahkah kamu menyadari jika maskapai penerbangan juga banyak yang tak menggunakan angka 13 untuk nomor kursi penumpang mereka. Biasanya nomor 13 sengaja dihilangkan lalu dilangkahi dalam urutannya. Misalnya setelah urutan baris kursi nomor 12, langsung lanjut ke urutan baris kursi nomor 14.
Beberapa maskapai melakukan hal tersebut diduga karena percaya bahwa angka 13 adalah lambang kesialan.
Dilansir dari Simple Flying, nomor 13 juga dianggap sebagai perlambang Yudas Iskariot, seorang murid yang mengkhianati Yesus.
Mitos tersebut meyakini orang yang duduk di bangku nomor 13 dianggap sebagai tumbal atau perjamuan terakhir.
Bukan hanya pesawat yang tidak menggunakan nomor 13 untuk kursi penumpang, banyak hotel dan gedung perkantoran di seluruh dunia juga menerapkannya.
Ada juga 13 persen orang Amerika yang terganggu saat mereka tinggal di kamar di lantai 13.
Bukan hanya angka 13 saja yang dianggap sial bahkan angka 17 juga dianggap sial di beberapa negara, termasuk Italia dan Brasil.
Angka 17 dalam bahasa Latin dapat diterjemahkan sebagai 'hidupku sudah berakhir.' Lufthansa adalah salah satu maskapai yang tidak ada baris 17 karena percaya dengan takhayul ini.
Di China dan beberapa negara Asia lainnya, angka 4 dianggap sial. Dalam bahasa Cina, pengucapannya ('si') sama dengan kata kematian.
Banyak bangunan di sana yang tidak memiliki lantai empat karena alasan ini, tetapi ini hanya dilakukan di hotel saja.
Angka 14 juga menjadi salah satu angka yang memiliki kesamaan fonetik yang mirip dengan kematian. Cathay Pacific atau Hong Kong Airlines tidak memiliki baris ke 14.
Laporan: Rena Safira