(Foto: NextShark.com)
Dream - Ketika naik kereta komuter di Jepang, Sahabat Dream bakal menemukan fenomena yang tak akan dijumpai di mana pun.
Seperti fenomena para pekerja yang tidur seenaknya di komuter. Di sana, ini seperti pemandangan biasa.
Disebut dengan inemuri. Fenomena ini menjadi tanda bahwa orang Jepang adalah bangsa pekerja keras dan disiplin.
Mereka bisa sampai tidur di kereta saat berangkat atau pulang kerja, karena tubuh yang masih lelah atau mengantuk akibat beban pekerjaan yang berat.
Namun yang menjadi persoalan adalah bagaimana pelaku inemuri ini bisa tahu kapan mereka harus bangun dan turun dari komuter.
(Foto: NextShark.com)
Itu adalah fenomena yang luar biasa, sebab orang-orang Jepang tidak menggunakan alarm konvensional, baik di ponsel atau jam tangan.
Meskipun belum ada penelitian yang secara khusus menjelaskan pengamatan ini, dua dokter mengemukakan pendapat mereka.
Berbicara kepada Science of Us, Dr Marc I. Leavey, spesialis di Maryland, menyarankan tubuh-tubuh warga Jepang yang tidur di gerbong-gerbong komuter telah terbiasa untuk melakukan rutinitas.
" Tubuh mereka mampu menyesuaikan dengan rutinitas yang sudah menjadi sesuatu yang rutin," kata Dr Leavey.
Artinya, kebiasaan orang Jepang bisa bangun sebelum sampai di stasiun tujuan, disebabkan oleh tubuh yang terbiasa untuk tertidur dalam waktu singkat dan sama setiap hari.
Kebiasaan ini akan memengaruhi jam internal tubuh atau ritme sirkadian. Namun ritme sirkadian dibangun untuk siklus 24 jam, sehingga perannya bagi orang yang tertidur dan kemudian bangun dalam waktu yang sama masih diperdebatkan.
(Foto: NextShark.com)
Penjelasan lainnya datang dari Ronald Chervin, seorang ahli saraf dan Direktur Michigan Medicine’s Sleep Disorders Center.
Menurut Chervin, fenomena inemuri ini mungkin berasal dari fakta bahwa otak tetap bekerja bahkan meski kita sudah tidur.
Artinya, komuter Jepang ini bisa bangun setelah mendengar petunjuk tertentu seperti pengumuman kereta telah sampai atau suara yang tidak asing di stasiun tertentu.
" Otak kita terus melakukan skrining rangsangan selama tidur. Sehingga kita bisa tahu jika kereta sudah sampai di stasiun tertentu," jelas Chervin.
Lagipula, banyak orang Jepang yang sebenarnya tidak tidur dalam perjalanan. Meski menutup mata, mereka masih bisa mendengar atau mengetahui kondisi sekitar.
(Sumber: NextShark.com)
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta