Amalan Apakah yang Dihisab Pertama Kali saat Kiamat? Ketahui juga Ancaman dari Allah SWT jika Meninggalkannya

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Jumat, 14 Juli 2023 06:01
Amalan Apakah yang Dihisab Pertama Kali saat Kiamat? Ketahui juga Ancaman dari Allah SWT jika Meninggalkannya
Amalan itu wajib dikerjakan oleh setiap muslim setiap harinya.

Dream - Kiamat menjadi hal yang sangat ditakuti oleh siapa saja. Hal ini karena kiamat menjadi hari akhir dari segalanya di dunia ini. Segala sesuatu diluluhlantahkan tak bersisa. Setiap manusia pun harus bersiap untuk dihisab.

Segala amal perbuatan manusia yang dilakukan di dunia akan ditimbang. Jika amalan kebaikannya lebih banyak, maka kelak surga lah yang akan menjadi tempatnya. Sebaliknya, jika lebih banyak keburukan, maka neraka lah yang akan menjadi tempatnya.

Oleh karena itu, memiliki rasa takut akan hari kiamat sangatlah penting. Hal ini mendorong setiap orang untuk melakukan banyak amalan kebaikan di dunia dan menghindarkan diri dari hal-hal yang dilarang Allah SWT.

Lalu, amalan seperti apa yang akan dihisab pertama kali saat kiamat? Berikut penjelasannya yang bisa membuat kamu termotivasi untuk melaksanakannya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Amalan yang Pertama Kali Dihisab saat Kiamat

Amalan yang pertama kali dihisab saat hari kiamat adalah sholat. Ya, sholat adalah tiang agama. Setiap umat Islam memiliki kewajiban untuk menjalankan sholat lima waktu setiap harinya yang terdiri dari sholat subuh, dhuhur, ashar, maghrib, dan isya.

Kelima sholat itulah yang jangan sampai ditinggalkan. Selain bagian dari perintah Allah SWT, menjalankan sholat fardhu tentunya juga mendatangkan ganjaran dan berbagai keutamaan dari Allah SWT.

Terkait dengan amalan sholat yang akan dihisab pertama kali saat hari kiamat telah dijelaskan dalam sebuah hadis berikut:

" Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Maka, jika sholatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika sholatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari sholat wajibnya, maka Allah ta'ala berfirman: 'Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki sholat sunah.' Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari sholat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya." (HR. At-Tirmidzi)

Selain itu, di dalam Al-Quran juga dijelaskan agar setiap umat Islam memelihara sholat fardhu. Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 238:

حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ

Artinya: " Peliharalah semua salat dan salat wustha. Dan laksanakanlah (salat) karena Allah dengan khusyuk." (QS. Al-Baqarah: 238)

2 dari 3 halaman

Sholat Jamaah Lebih Utama

Dalam menjalankan sholat fardhu, umat Islam bisa melakukannya secara sendiri atau munfarid maupun secara berjamaah. Namun, menjalankan sholat secara berjamaah lebih utama dan bisa mendatangkan pahala lebih banyak, yakni 27 derajat. Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut:

" Sholat berjamaah lebih utama daripada sholat sendiri, dengan nilai 27 derajat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Mengerjakan sholat secara berjamaah memiliki fadilah yang sangat banyak. Misalnya saja bisa menghindarkan diri dari api neraka dan menyelamatkan dari sifat munafik.

Selain itu, sholat berjamaah juga bisa menjadi peluang diterimanya sholat daripada sholat secara sendiri. Bahkan ada ulama yang mengatakan bahwa tidak ada alasan bagi Allah SWT untuk tidak mnerima sholatnya orang yang berjamaah.

Anjuran untuk menjalankan sholat berjamaah pun dijelaskan dalam Al-Quran melalui surat An-Nisa ayat 102:

وَاِذَا كُنْتَ فِيْهِمْ فَاَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلٰوةَ فَلْتَقُمْ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ مَّعَكَ

Artinya: " Dan apabila engkau (Muhammad) berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu engkau hendak melaksanakan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata mereka, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu)" (QS. An-Nisa: 102)

3 dari 3 halaman

Ancaman bagi yang Tidak Mengerjakan Sholat

Menyadari bahwa sholat fardhu hukumnya adalah wajib, maka bagi yang meninggalkan tentu ada sanksinya. Bahkan di dalam Al-Quran dijelaskan tentang ancaman bagi mereka yang tidak mengerjakan sholat, yakni dimasukkan ke neraka.

مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ ، قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ المُصَلِّينَ

Artinya: " Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: " Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat." (QS. Al-Mudatsir: 42-43)

Selain itu, dijelaskan juga terkait orang yang meninggalkan sholat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud:

Shalat lima waktu telah difardhukan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya. Barangsiapa yang mengerjakannya, dengan tidak menyia-nyiakan hak-hak shalat sedikitpun, maka Allah berjanji akan memasukkannya ke dalam surga, dan barangsiapa yang tidak mengerjakannya maka tidak ada janji Allah baginya. Jika Allah berkehendak maka Dia akan menyiksanya, dan jika Allah berkehendak maka Dia akan memasukkannya ke surga."

Beri Komentar