Dream – Penyakit ain adalah kondisi yang dianggap sulit untuk diobati secara medis. Ia dapat menimpa siapa saja, termasuk orang dewasa maupun anak-anak. Rasa iri dan dengki yang berlebihan juga dapat mengakibatkan masalah serius pada kesehatan, bahkan mengakibatkan penyakit ain.
Apabila penyakit ain berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, hal ini dapat berpotensi menyebabkan kematian.
Rasulullah SAW bersabda: “Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ain itu yang bisa.” (HR. Muslim)
Sebelum mengetahui doa dan dzikir pencegah penyakit ain, ketahui juga penyebab dan ciri-cirinya. Ketika didapati orang-orang yang mendadak sakit tanpa sebab yang jelas, bahkan dokter pun tidak dapat mendiagnosis penyakitnya. Kemungkinan besar kondisi tersebut adalah penyakit ain.
Dari Aisyah radhiallahu ’anha, ia berkata:
" Dahulu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memintaku agar aku diruqyah untuk menyembuhkan ‘ain.”
(HR. Muslim no.2195)
Penyakit ain disebabkan oleh perasaan iri dan dengki terhadap keberuntungan orang lain. Jika seseorang merasa iri terhadap orang lain dan memendam perasaan dengki, ini dapat menjadi pemicu penyakit ain.
Dalam Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah menjelaskan, “Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk meminta perlindungan dari orang yang hasad. Dalam Al-Quran: ‘(QS. Al Falaq: 5) … dan dari keburukan orang yang hasad.’ Maka setiap orang yang menyebabkan penyakit ain mereka adalah orang yang hasad, namun tidak semua orang yang hasad itu menimbulkan ain.”
Kekaguman yang berlebihan pada sesuatu juga dapat menyebabkan ain. Hadits dari Abu Umamah bin Sahl, ia berkata:
“Suatu saat ayahku, Sahl bin Hunaif, mandi di Al-Kharrar. Ia membuka jubah yang ia pakai, dan Amir bin Rabi'ah ketika itu melihatnya. Dan Sahl adalah seorang yang putih kulitnya serta indah. Maka Amir bin Rabi’ah pun berkata: “Aku tidak pernah melihat kulit indah seperti yang kulihat pada hari ini, bahkan mengalahkan kulit wanita gadis”.
Maka Sahl pun sakit seketika di tempat itu dan sakitnya semakin bertambah parah. Hal ini pun dikabarkan kepada Nabi SAW, “Sahl sedang sakit dan ia tidak bisa berangkat bersamamu, wahai Rasulullah”. Maka Rasulullah SAW pun menjenguk Sahl, lalu Sahl bercerita kepada Rasulullah tentang apa yang dilakukan Amir bin Rabi’ah.
Maka Rasulullah SAW bersabda, “Mengapa seseorang menyakiti saudaranya? Mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan? Sesungguhnya penyakit ain itu benar adanya, maka berwudhulah untuknya!”
Amir bin Rabi’ah lalu berwudhu untuk disiramkan air bekas wudhunya ke Sahl. Maka Sahl pun sembuh dan berangkat bersama Rasululla SAW.” (HR. Malik dalam Al-Muwatha’ dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah)
Terdapat beberapa cara supaya kita terhindar dari penyakit karena pandangan mata atau yang biasa disebut Ain. Salah satu caranya ialah dengan mengamalkan doa dan dzikir pencegah penyakit ain.
Penyakit ain juga dapat dicegah dengan menjaga ibadah, menjauhi larangan Allah, bertaubat dari segala dosa, membentengi diri dari nafsu sesat, dan mengamalkan doa serta dzikir pencegah penyakit ain.
Doa dan dzikir pencegah penyakit Ain sebaiknya diamalkan setiap pagi dan petang atau setiap hendak keluar/masuk rumah.
Rasulullah SAW mengajarkan doa agar terhindar dari penyakit ain. Begini bacaan doanya:
?????????? ??????????? ????? ??????????? ???? ????? ????????? ??????????? ?????? ????? ?????? ????????. ??????????? ??????? ?????? ????? ?????????
U‘îdzuka bikalimâtillâhit tâmmati min kulli syaithânin, wa hâmmatin, wa min kulii ‘ainin lâmmah. Allâhumma bârik fîhi, wa lâ tadhurrah.
“Aku menyerahkan perlindunganmu dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala gangguan setan, binatang melata/serangga, dan segala pengaruh mata jahat. Tuhanku, turunkan keberkahan-Mu pada anak ini. Jangan izinkan sesuatu membuatnya celaka.”
Doa pencegah penyakit Ain tersebut rupanya pernah dibaca Nabi Ibrahim AS untuk meruqyah putranya yaitu Ismail dan Ishaq. Hal ini berdasarkan hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Abu Daud dan Ibnu Hibban.
Rasulullah SAW bersabda: “Dahulu ayah kalian (Nabi Ibrahim) meruqyah Ismail dan Ishaq dengan doa ini.”