Amalan sebelum Jimak, saat Melakukan, dan Setelahnya Menurut Imam Al-Ghazali

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Selasa, 23 Mei 2023 19:01
Amalan sebelum Jimak, saat Melakukan, dan Setelahnya Menurut Imam Al-Ghazali
Melakukan jimak sesuai dengan ajaran Islam bisa mendatangkan pahala.

Dream - Berhubungan intim oleh suami istri di dalam Islam disebut dengan istilah jimak. Bagi pasangan suami istri, melakukan jimak adalah salah satu bentuk ibadah yang bisa mendatangkan pahala. Meski begitu, dalam berjimak pun memiliki adab atau tata caranya yang diajarkan dalam Islam dan wajib diketahui oleh setiap Muslim.

Selain untuk melepaskan syahwat dari masing-masing pasangan, melakukan jimak juga adalah usaha bagi pasangan suami dan istri untuk mendapatkan keturunan. Ya, tentu saja setiap pasangan berharap kelak keturunannya menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Nah, hal tersebut bisa dimulai dari bagaimana pasangan suami istri melakukan jimak secara baik sesuai dengan ajaran Islam.

Misalnya saja dengan memerhatikan amalan yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum berjimak, saat melakukan, dan setelahnya. Apa saja amalan-amalan tersebut? Berikut penjelasannya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 4 halaman

Etika Melakukan Hubungan Intim dalam Islam

Dalam melakukan hubungan intim atau hubungan suami istri, Islam telah mengajarkan bagaimana etikanya yang baik. Hal tersebut dijelaskan dalam Kitab Al-Adab fid Din oleh Imam Al-Ghazali berikut:

آداب الجماع- طيب الرائحة ولطافة الكلمة وإظهار المودة وتقبيل الشهوة والتزام المحبة ثم التسمية وترك النظر إلى الفرج فإنه يورث العمى والستر تحت الإزار وترك استقبال القبلة

Artinya: " Etika berhubungan badan dengan istri antara lain (1) mengenakan wangi-wangian, (2) menggunakan kata-kata yang lembut, (3) mengekspresikan kasih-mesra, (4) memberikan kecupan menggelora, (5) menunjukkan sayang senantiasa, (6) baca bismillah, (7) tidak melihat kemaluan istri karena konon menurunkan daya penglihatan, (8) mengenakan selimut atau kain (saat bercinta), dan (9) tidak menghadap kiblat," (Lihat Imam Al-Ghazali dalam Al-Adab fid Din, Beirut, Al-Maktabah As-Sya'biyyah, halaman 175)

2 dari 4 halaman

Amalan sebelum Jimak Menurut Imam Al-Ghazali

Melalui Kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menjelaskan beberapa amalan yang sebaiknya dilakukan oleh seorang muslim ketika akan melakukan jimak atau berhubungan suami istri sebagai berikut:

  • Disunahkan membaca basmallah.
  • Membaca surat Al-Ikhlas.
  • Membaca takbir dan tahlil.
  • Membaca doa akan melakukan jimak, berikut bacaannya:

بِسْمِ اللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنْ قَدَّرْتَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ صُلْبِيْ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنِيْ

Bismillâhil ‘aliyyil ‘azhîm. Allâhummaj‘alhu dzurriyyatan thayyibah in qaddarta an takhruja min shulbî. Allâhumma jannibnis syaithâna wa jannibis syaithâna mâ razaqtanî.

Artinya: “ Dengan nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Tuhanku, jadikanlah ia keturunan yang baik bila Kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku. Tuhanku, jauhkan aku dari setan, dan jauhkan setan dari benih janin yang Kauanugerahkan padaku.”

  • Memakai penutup atau selimut.
  • Hindari berhubungan suami istri tanpa menggunakan kain atau secara telanjang bulat.
  • Memulainya dengan cumbu-rayu dan ciuman.
3 dari 4 halaman

Amalan saat Jimak dan Setelahnya

Berikut adalah beberapa amalan yang perlu diketahui oleh setiap muslim ketika melakukan jimak dan setelahnya:

  • Hindari berjimak dengan menghadap ke arah kiblat.
  • Hindari banyak melakukan pembicaraan.
  • Saat sang istri menjelang orgasme, maka suami membacakan doa di dalam hati dengan bacaan berikut:

" Alhamdulillahil-ladzi khalaqa minal-ma` basyara faja'alahu nasaban wa shahra wa kana rabbuka qodira."

  • Usahakan agar keduanya keluar bersama-sama. Suami jangan terburu-buru untuk menyelesaikannya sebelum istri mencapai orgasme.
  • Jika ingin mengulangi jimak, maka bersihkan terlebih dahulu area kemaluan. Tetapi jika ingin langsung tidur, hendaknya untuk berwudhu terlebih dahulu.
4 dari 4 halaman

Waktu yang Dianjurkan Islam untuk Berjimak

Lalu, kapan waktu yang baik untuk melakukan jimak? Hal ini pun dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali bahwasanya waktu yang baik untuk berjimak adalah setiap empat hari sekali atau disesuaikan dengan kebutuhan.

Ada sebagian ulama yang menyunahkan jimak dilakukan pada hari Jumat. Tetapi ada juga yang mengatakan makruh jika berjimak di awal bulan, tengah, dan akhir bulan. Makruh juga jika melakukan jimak di awal malam.

Beri Komentar