Dream - Korban dugaan penganiayaan di Surabaya, Dini Sera Afrianti alias Andini disebut telah meninggalkan rumahnya di Sukabumi sejak 12 tahun silam.
Hal ini disampaikan oleh A. Saepudin, ketua 2/RW 04 di Kampung Gunungguruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Saepudin menyampaikan, awalnya keluarga Andini tidak mengetahui kemana wanita 29 tahun itu pergi. Sejak dua bulan terakhir, terdapat kabar bahwa Andini ada di Surabaya.
“Keluarga juga belum tahu, dia (Andini) teh perginya enggak bilang kemana-kemana. Nah, terus ada kabar juga sekitar 2 bulan ke belakang itu, bahwa dia ada di Surabaya,” ungkapnya.
Ketua RT mengatakan, semenjak korban pergi 12 tahun silam, Andini belum pernah pulang ke kampung halamannya. Ia hanya memberikan kabar kepada orangtuanya melalui telepon seluler.
Ia menyampaikan, korban merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ia memiliki seorang anak berusia sekitar 11-12 tahun.
Namun, informasi mengenai keluarganya masih terbatas.
Keluarga korban merupakan keluarga yang terisolasi di kampung tersebut, sehingga tidak banyak komunikasi dengan pihak luar.
imbuhnya.
Saepudin menyampaikan, jenazah Andini dibawa ke Sukabumi dan akan dimakamkan di TPU Babakan yang jaraknya dekat dengan rumah duka.