Miris, Tenaga Medis Banten Tidur Berdekatan di Lantai Tanpa Ranjang

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 2 April 2020 11:01
Miris, Tenaga Medis Banten Tidur Berdekatan di Lantai Tanpa Ranjang
Pemprov disarankan untuk menyewa hotel untuk para tenaga medis.

Dream - Tenaga medis menjadi garda terdepan perang menghadapi virus corona, Covid-19. Tetapi, penghargaan untuk para tenaga medis kerap miris.

Tenaga medis di RSUD Banten, mengalami kondisi memprihatinkan. Para tenaga medis itu rela tidur berkerumun di lantai tanpa ranjang di Rumah Dinas Gubernur Banten. Di atas lantai langsung berjajar kasur tersusun.

Ada sekitar 90 orang tenaga medis di RSUD Banten menginap di rumah dinas yang sudah tidak terpakai itu.

Sekretaris Komisi V DPRD Banten, Fitron Nur Ikhsan, menyebut perlunya peningkatan fasilitas untuk para tenaga medis ini.

" Fasilitasnya ditingkatkan jangan di bangsal-bangsal, kasur di bawah. Jadi mereka tidur berkerumun. Ada yang (sekamar) 24 orang, ada yang 25, ada yang 6 (orang)," kata Fitron, dilaporkan Liputan6.com, Kamis, 2 April 2020.

Tempat tidur yang berdekatan itu, kata Fitron, menjadi kerawanan tersendiri. Sebab, bisa menjadi meningkatkan proses penularan ke tenaga medis lain.

" Agar mereka terjamin, tidak ngampar begitu. Jarak antar mereka ini kan rentan, kalau satu terpapar dengan tidur berkerumun itu kan enggak standar covid. Tidur mereka sangat berdempetan, kalau menurut saya yang perlu diperbaiki tempat tidur," kata dia.

1 dari 4 halaman

Disarankan Menyewa Hotel

Dia berharap Pemprov Banten bekerja sama dengan hotel di Kota Serang Banten untuk menyiapkan tempat tidur dan istirahat bagi para tenaga medis. 

" Kalau tidak muat kan kita bisa bekerja sama dengan hotel di sekitar sini, siapa tahu mereka mau mendedikasikan. Sekarang kan orang tidak banyak tidur di hotel. Mereka (Pemprov Banten) bisa beker jasama paket isolasi dan memberikan paket mereka (pengelola hotel), sehingga bisa mendapatkan manfaat ekonomi bagi mereka kan," ujar dia.

Berdasarkan data, status ODP di Banten berjumlah 2.609 orang, PDP 331 orang, dan positif Covid-19 berjumlah 79 orang yang dirawat.

Sumber: Liputan6.com / Yandhi Deslatama

2 dari 4 halaman

Dua Warga Positif Corona, Gubernur Banten: Jauhi Keramaian

Dream - Gubernur Banten, Wahidin Halim mengumumkan dua warganya terjangkit virus corona, atau Covid-19. Dia membagikan informasi ini melalui video yang diunggah ke Instagram pribadinya, Kamis, 12 Maret 2020.

" Saya kabarkan bahwa berdasarkan laporan dari tim kesehatan Banten, ada dua orang warga Banten yang positif terkena virus corona," kata Wahidin.

Wahidin mengatakan, dua warga yang positif virus corona tersebut baru saja dari Malaysia. Wahidin berharap, masyarakat tetap waspada.

" Jangan panik dan dengan menghindari pertemuan-pertemuan bersifat umum atau paling tidak menjauhi keramaian, agar kita bisa memastikan tidak tertular virus corona ini," kata dia.

Selain itu, dia juga membagikan nomor telepon Dinas Kesehatan Provinsi Banten 085215779659 untuk membutuhkan informasi seputar virus corona.

3 dari 4 halaman

Gubernur Banten Sebut Satu Warga Meninggal Positif Covid-19

Dream - Gubernur Banten, Wahidin Halim mengumumkan satu warganya di Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, meninggal dunia karena virus corona.

" Satu orang (pasien positif) lagi tinggal di Kecamatan Pondok Aren. Satu orang dari Pondok Aren tadi sore meninggal dunia," kata Wahidin, di Instagram pribadinya, Senin, 16 Maret 2020.

Wahidin menyatakan ada lima warga positif virus corona. Selain warga dari Pondok Aren, dia juga menyebut dua orang warganya di Kecamatan Kelapa Dua, satu orang di Kecamatan Ciledug, dan satu orang di Kecamatan Curug, juga positif Covid-19.

      View this post on Instagram

Satu Orang Meninggal dari Lima Warga Banten yang Positif Virus Corona . . Lima warga warga Banten dinyatakan positif terkena virus corona. Satu orang diantaranya meninggal dunia pada Senin sore (16/3) berasal dari Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan. " Bahwa positif terkena virus corona lima orang warga Banten. Dari lima orang yang positif, satu orang dari Pondok Aren tadi sore meninggal dunia," . . Sementara itu, saya mendapatkan informasi dari Kadinkes Provinsi Banten bahwa ada tiga orang dari Kabupaten Tangerang yakni dua orang dari Kecamatan Kelapa Dua dan satu orang dari Kecamatan Curug, serta satu orang dari Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang saat dalam perawatan. . . Sampai dengan saat ini di Provinsi Banten Orang Dalam Pantauan (ODP) sebanyak 130 orang. Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP)18 orang. Sebanyak 5 orang dinyatakan sembuh. Sementara menunggu hasil laboratorium sebanyak 13 orang. . . Saya menghimbau kepada masyarakat Banten sebaiknya untuk tetap tinggal di rumah, jangan keluar rumah kalau tidak perlu, hindari tempat-tempat umum dan keramaian, serta memperbanyak asupan gizi. " Sebagai orang yang beriman, mari banyak berdoa kepada Allah SWT," . . Sebagai informasi, langkah Gubernur Banten menyampaikan informasi dan himbauan ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.01/MENKES/199/2020 tentang Komunikasi Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Sebelumnya Gubernur Banten telah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus Corona (Covid-19) di Provinsi Banten dengan SK Nomor: 443/Kep.114-Huk/2020. #pemprovbanten #gubernurbanten #wahidinhalim #cov?d19 #corona

A post shared by Dr. H. Wahidin Halim, M.Si (@wh_wahidinhalim) on

4 dari 4 halaman

Bukan Amelia

Meski demikian, kabar ini diwarnai spekulasi. Kematian pasien positif corona ini dikaitkan dengan seorang warga bernama Amelia. Kabar itu segera dibantah Camat Pondok Aren, Makum Sagita.

Dari video yang beredar di perpesanan online, Makum mengklarifikasi dengan mendatangi rumah warga yang dimaksud.

Dia menyebut, warga tersebut memang baru pulang dari Singapura untuk keperluan tugas. Tetapi, tidak benar bahwa warga tersebut meninggal karena Covid-19.

" Amelia dalam kondisi sehat walafiat," kata Makum.

Sementara itu, Fitriana, ibunda Amelia, menyatakan terkejut mendengar kabar buruk putrinya.

" Amelia sehat walafiat. Saya juga bingung kalai ada yang meninggal ada di Pondok Aren," kata Fitriana.

 

   
Beri Komentar