Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir (Liputan6.com)
Dream - Pemerintah menargetkan akhir tahun ini sudah dapat dilaksanakan vaksinasi Covid-19. Menyusul adanya 30 juta dosis vaksin yang didatangkan dari China dan Uni Emirat Arab.
Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir, mengatakan pada tahap awal, penyuntikan vaksin akan diprioritaskan kepada tenaga medis mulai dokter, perawat, hingga bidan.
Dia menyampaikan hal tersebut saat berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
" Inti pertemuan ini kami memetakan semua tenaga kesehatan, dokter, dan perawat yang akan mendapatkan imunisasi pertama saat vaksin siap digunakan awal tahun depan dan juga menjadi garda depan dalam melakukan imunisasi massal," ujar Erick, dikutip dari Merdeka.com.
Berdasarkan data dari IDI dan PPNI, sedikitnya ada 1,5 juta tenaga medis yang siap diterjunkan saat imunisasi massal Covid-19. Termasuk pula dari unsur TNI-Polri.
Menurut Erick, kriteria bagi dokter, perawat dan bidan untuk mendapatkan kesempatan pertama vaksinasi ditentukan oleh IDI dan PPNI. Akan ada tim khusus dalam Satgas Penanggulangan Covid-19 yang akan menilai efek vaksin.
" Hal ini bertujuan agar penggunaan vaksin bisa tepat sasaran dan efektif, mengingat keterbatasan di tahap awal saat vaksin ini siap digunakan," kata Erick.
Lebih lanjut, Erick mengatakan pertemuan dengan IDI dan PPNI juga membahas upaya peningkatan protokol kesehatan dan perlindungan kepada tenaga medis mengingat kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan.
Dia mengatakan pedoman dan pelaksanaan protokol kesehatan bagi tenaga medis akan diatur kembali agar kasus dokter, perawat, maupun bidan tertular Covid-19 bisa ditekan.
" Intinya, protokol keselamatan dan proteksi dokter serta perawat harus mendapat perhatian serius agar tingkat risiko mereka gugur dalam tugas bisa ditekan," ucap Erick.
Sumber: Merdeka.com
Dream - Pemerintah saat ini sedang menyiapkan dua skema pengadaan vaksin untuk penanganan Covid-19, yaitu melalui produksi sendiri dan mendatangkan dari luar negeri.
Jika nantinya sudah tersedia, maka vaksin diberikan gratis kepada masyarakat yang tidak mampu. Sementara bagi masyarakat yang mampu membayar, maka akan dikenai biaya.
Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir, menjelaskan nantinya vaksin akan diedarkan dalam skema jual beli. Terkait harga, dia mengatakan akan ditentukan oleh penjualnya, bukan pemerintah.
" Harga dinamika tinggi tergantung masing-masing penjual, dan yang menetapkan harga bukan saya (pemerintah), penjualnya," ujar Erick, dikutip dari Merdeka.com.
Erick mengatakan, saat ini Indonesia tengah berusaha mengimbangi negara lain dengan memproduksi sendiri vaksin untuk Covid-19. Dengan begitu, harganya bisa bersaing dengan produk dari negara lain.
" Karena itu, kenapa Vaksin Merah Putih harus dibuat supaya jika negara lain mau beli vaksin, kita juga yang tetapkan harga," kata Erick.
Meski nantinya harganya berbeda, Erick menjamin vaksin produksi dalam negeri punya kualitas hampir sama. Karena seluruh vaksin yang akan disuntikkan ke pasien sudah pasti melalui uji klinis tahap III.
" Kualitas semua bagus sebab sudah melalui uji klinis tahap III jadi kalau sudah uji klinis III kualitas sama. Tapi harganya beda-beda, buka kita yang menentukan, yang buat," ucap dia.
Selanjutnya, Erick mengatakan harga vaksin bisa bervariasi disebabkan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi. Selain itu, kapasitas produksi yang terbatas juga bisa berpengaruh pada tingkat harga.
" Mungkin cara menemukannya lebih mahal, kapasitas produksi lebih sedikit, kan macam macam dinamikanya. Karena itu Vaksin Merah Putih harus dilakukan," kata dia.
Lebih lanjut, kata Erick, jika vaksin dihitung sebagai bantuan, maka pemerintah akan melakukan perhitungan lebih dulu. Tetapi, dia memastikan vaksin yang nantinya digratiskan bukanlah yang paling murah.
" Yang digratiskan vaksin yang harganya paling murah, ya enggak juga. Negara dipastikan hadir untuk rakyat," ucap dia.
Sumber: Merdeka.com/Anggun P Situmorang
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik