Awal Mula Seruan Civitas Akademika Fisipol UGM Minta Mensesneg Pratikno dan Ari Dwipayana 'Pulang' ke Jalan Demokrasi

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 13 Februari 2024 06:36
Awal Mula Seruan Civitas Akademika Fisipol UGM Minta Mensesneg Pratikno dan Ari Dwipayana 'Pulang' ke Jalan Demokrasi
DPP UGM melihat adanya upaya pemerintah menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi dan golongan

1 dari 12 halaman

Awal Mula Seruan Civitas Akademika Fisipol UGM Minta Mensesneg Pratikno dan Ari Dwipayana 'Pulang' ke Jalan Demokrasi

Awal Mula Seruan Civitas Akademika Fisipol UGM Minta Mensesneg Pratikno dan Ari Dwipayana 'Pulang' ke Jalan Demokrasi © Awal Mula Seruan Civitas Akademika Fisipol UGM Minta Mensesneg Pratikno dan Ari Dwipayana 'Pulang' ke Jalan Demokrasi ugm.ac.id

2 dari 12 halaman

© Awal Mula Seruan Civitas Akademika Fisipol UGM Minta Mensesneg Pratikno dan Ari Dwipayana 'Pulang' ke Jalan Demokrasi 2024 dream.co.id

Dream - Civitas akademika Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP), Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial (Fisipol) UGM melakukan aksi meminta Mensesneg Pratikno dan Koordinator Stafsus Presiden Jokowi, Ari Dwipayana, pulang kembali ke jalan demokrasi.

3 dari 12 halaman

© Awal Mula Seruan Civitas Akademika Fisipol UGM Minta Mensesneg Pratikno dan Ari Dwipayana 'Pulang' ke Jalan Demokrasi Harian Jogja

Perwakilan mahasiswa DPP UGM, Rubiansyah, mengatakan, pihaknya melihat ada upaya dari pemerintah menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi dan golongan. Dia menyebut upaya-upaya pemerintah ini mencederai demokrasi.

4 dari 12 halaman

"Kita melihat ada upaya-upaya mencederai demokrasi untuk kepentingan pribadi dan golongannya oleh kekuasaan. Yang lebih disayangkan lagi ada dua civitas akademika Departemen Politik dan Pemerintahan yang berada dalam pusaran kekuasaan itu,"

kata Rubiansyah di Fisipol UGM, Senin 12 Februari 2024, dilansir dari merdeka.com.

5 dari 12 halaman

Pelanggaran Etik

Menurut Rubiansyah, di tengah perhelatan Pemilu 2024, masyarakat menyaksikan demokrasi di ujung kematiannya. Pemerintah, lanjut Rubiansyah, menyuguhi serangkaian tindakan pelanggaran etik.

6 dari 12 halaman

© Dream

Kondisi ini disebut sebagai kemerosotan demokrasi. Dia menuturkan kemerosotan demokrasi ini disebabkan oleh banyak aktor, di antaranya Pratikno dan Ari Dwipayana.

7 dari 12 halaman

" Kemarin setelah gelombang petisi universitas-universitas, kita merasakan ada konflik yang sublim antara akademisi dan rezim. Sayangnya ada civitas akademika kami juga yang berada dalam pusaran konflik itu. Ini bukan kesalahan Pak Tik (Pratikno) dan Mas Ari semata," ucap Rubiansyah.


" Biar bagaimanapun kami menyadari dua guru kami telah menjadi bagian dari persoalan bangsa. Pak Tik dan Mas Ari mengajarkan demokrasi di dalam kelas tapi yang mereka ajarkan tak sejalan dengan pratiknya," sambungnya.

8 dari 12 halaman

Oleh sebab itu, DPP UGM meminta maaf sebesar-besarnya atas terlibatnya civitas akademika mereka terhadap kemunduran demokrasi di Indonesia akhir-akhir ini.


Rubiansyah mewakili civitas akademika DPP juga menyerukan kepada Pratikno dan Ari Dwipayana untuk kembali 'pulang' ke UGM dan menjadi akademisi dan penjaga pilar demokrasi.

9 dari 12 halaman

" Hari ini kami berseru, Pak Tik dan Mas Ari kembalilah pulang. Kembalilah membersamai yang tertinggal, yang tertindas, yang tersingkirkan," kata Rubiansyah.


" Pak Tik dan Mas Ari, kembalilah ke demokrasi. Kembalilah mengajar kami dengan kata dan perbuatan," imbuhnya.

10 dari 12 halaman

© Dream

Kepala DPP UGM Abdul Gaffar Karim menilai kegiatan civitas akademika yang dilakukan hari ini adalah bentuk kepedulian politik. Gaffar menilai yang dilakukan ini merupakan bagian dari kontrol mahasiswa terhadap kekuasaan.

11 dari 12 halaman

Gaffar menyebut, mahasiswanya rindu kepada dua dosennya agar bisa kembali ke demokrasi. Gaffar menjelaskan yang dilakukan mahasiswa merupakan respons pada pemberitaan yang menyebut Pratikno dan Ari Dwipayana menjadi bagian dari upaya merekayasa sejumlah langkah politik pemerintah.


" Saya bersepakat dengan teman-teman mahasiswa yang meminta Pak Pratikno dan Mas Ari Dwipayana untuk kembali ke kampus dan kembali ke jalan demokrasi," ujar Gaffar.

12 dari 12 halaman

"Jelang dua hari pemilu, saya kira yang terbaik yang mereka lakukan adalah menjaga netralitas dulu. Menarik mundur dari semua peran-peran pemenangan, dukungan pada kandidat, melakukan tugas yang memang harus dilakukan sebagai bagian dari sistem pemerintah

imbuhnya.

Beri Komentar