Ayah Terkena Stroke, Gadis SMA Ini Jadi Tulang Punggung Keluarga dengan Berjualan Pentol

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 7 Oktober 2022 08:36
Ayah Terkena Stroke, Gadis SMA Ini Jadi Tulang Punggung Keluarga dengan Berjualan Pentol
Keluarga ini bahkan tak punya rumah tetap, mereka tinggal di indekos alias kos-kosan yang hanya berukuran 5x5 meter.

Dream - Ini kisah remaja berusia 16 tahun bernama Eren Kristiana Dinar Betti, yang harus berjualan pentol demi menggantikan ayahnya yang terkena stroke, sebagai tulang punggung.

Ayahnya, Sutardi (64) tidak bisa lagi berjualan pentol rebus sejak Januari 2020. Kini dia sepenuhnya dirawat oleh sang putri, Eren. Dia merupakan anak ke tiga dari empat saudara. Sementara ibunya merantau ke Balikpapan untuk mencari penghasilan tambahan.

Keluarga ini bahkan tak punya rumah tetap, mereka tinggal di indekos alias kos-kosan di Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda, Kalimantan Timur, yang hanya berukuran 5x5 meter.

Eren yang baru duduk di bangku kelas 1 SMA tak hanya ingin berpangku tangan untuk menunggu bantuan atau sumbangan tetangga. Setiap hari sebelum berangkat sekolah, Eren juga membantu orang lain berjualan makanan.

" Tiap subuh, dia bantuin orang buka warung makan. Jadi sebelum pukul tujuh dia pulang, pukul tujuh dia berangkat sekolah," kata Ketua RT 27, Syahruni, dikutip dari merdeka.com.

1 dari 2 halaman

Walaupun sang ibu terkadang mengirimkan uang, kiriman itu tidak bisa benar-benar diharapkan. Eren tetap harus mencari pundi-pundi rupiah untuk hidup sehari-hari, belum lagi tunggakan bayar kamar kos dua bulan yang mesti ditanggung Sutardi dan Eren.

Kisah Sutardi cukup memprihatinkan. Ketika Eren tak ada di kos, Sutardi harus merangkak ke kamar mandi lantaran sakit stroke yang dideritanya. 

Hal ini membuat iba warga di sekitarnya. Meskipun sejatinya Sutardi bukan asli warga kota Samarinda. Dia sudah bermukim lama di RT 27.

" Memang Pak Sutardi ini pindahan dari Kalimantan Selatan. Kemudian pindah ke Samarinda dan tinggal di sini (RT 27). Kesehariannya memang berjualan pentol. Sempat awalnya sakit-sakitan sampai sekarang, jadi tidak lagi berjualan," ujar Syahruni.

2 dari 2 halaman

Pak RT mengungkap Eren dan Sutardi, berkeinginan untuk pindah ke Mojokerto. Kabupaten di Jawa Timur itu merupakan tanah kelahiran Sutardi.

sutardi

Apabila nantinya Sutardi dan putrinya pulang ke Jawa, Syahruni berharap Eren tetap melanjutkan pendidikannya untuk bekal masa depannya.

" Iya tentu, anaknya jangan sampai putus sekolah untuk masa depannya," tutup Syahruni.

 

 

Beri Komentar