Sutardi (Foto: Merdeka.com/Saud Rosadi)
Dream - Ini kisah remaja berusia 16 tahun bernama Eren Kristiana Dinar Betti, yang harus berjualan pentol demi menggantikan ayahnya yang terkena stroke, sebagai tulang punggung.
Ayahnya, Sutardi (64) tidak bisa lagi berjualan pentol rebus sejak Januari 2020. Kini dia sepenuhnya dirawat oleh sang putri, Eren. Dia merupakan anak ke tiga dari empat saudara. Sementara ibunya merantau ke Balikpapan untuk mencari penghasilan tambahan.
Keluarga ini bahkan tak punya rumah tetap, mereka tinggal di indekos alias kos-kosan di Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda, Kalimantan Timur, yang hanya berukuran 5x5 meter.
Eren yang baru duduk di bangku kelas 1 SMA tak hanya ingin berpangku tangan untuk menunggu bantuan atau sumbangan tetangga. Setiap hari sebelum berangkat sekolah, Eren juga membantu orang lain berjualan makanan.
" Tiap subuh, dia bantuin orang buka warung makan. Jadi sebelum pukul tujuh dia pulang, pukul tujuh dia berangkat sekolah," kata Ketua RT 27, Syahruni, dikutip dari merdeka.com.
Walaupun sang ibu terkadang mengirimkan uang, kiriman itu tidak bisa benar-benar diharapkan. Eren tetap harus mencari pundi-pundi rupiah untuk hidup sehari-hari, belum lagi tunggakan bayar kamar kos dua bulan yang mesti ditanggung Sutardi dan Eren.
Kisah Sutardi cukup memprihatinkan. Ketika Eren tak ada di kos, Sutardi harus merangkak ke kamar mandi lantaran sakit stroke yang dideritanya.
Hal ini membuat iba warga di sekitarnya. Meskipun sejatinya Sutardi bukan asli warga kota Samarinda. Dia sudah bermukim lama di RT 27.
" Memang Pak Sutardi ini pindahan dari Kalimantan Selatan. Kemudian pindah ke Samarinda dan tinggal di sini (RT 27). Kesehariannya memang berjualan pentol. Sempat awalnya sakit-sakitan sampai sekarang, jadi tidak lagi berjualan," ujar Syahruni.
Pak RT mengungkap Eren dan Sutardi, berkeinginan untuk pindah ke Mojokerto. Kabupaten di Jawa Timur itu merupakan tanah kelahiran Sutardi.
Apabila nantinya Sutardi dan putrinya pulang ke Jawa, Syahruni berharap Eren tetap melanjutkan pendidikannya untuk bekal masa depannya.
" Iya tentu, anaknya jangan sampai putus sekolah untuk masa depannya," tutup Syahruni.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan