Curhat Wanita Resign karena Merasa Ditindas oleh Seniornya, Padahal Gajinya Bikin Hidup Sejahtera

Reporter : Editor Dream.co.id
Sabtu, 4 November 2023 12:01
Curhat Wanita Resign karena Merasa Ditindas oleh Seniornya, Padahal Gajinya Bikin Hidup Sejahtera
Sang wanita merasa kerjanya benar namun selalu disalahkan, begini kisahnya

Sang wanita merasa kerjanya benar tapi selalu disalahkan, begini kisahnya

1 dari 13 halaman

Curhat Wanita Resign karena Merasa Ditindas oleh Seniornya, Padahal Gajinya Bikin Hidup Sejahtera

Curhat Wanita Resign karena Merasa Ditindas oleh Seniornya, Padahal Gajinya Bikin Hidup Sejahtera © Ilustrasi toko emas Unsplash/ @Linus Mimietz

Sang wanita merasa kerjanya benar tapi selalu disalahkan, begini kisahnya

2 dari 13 halaman

© Sang wanita merasa kerjanya benar namun selalu disalahkan, begini kisahnya Unsplash/ Brooke Cagle

Dream - Memiliki pekerjaan dengan gaji tinggi tentunya menjadi dambaan setiap orang. Apalagi jika sudah disebutkan nominal gaji yang ‘lumayan’.

Namun, tiap pekerjaan pasti punya kelebihan dan kesulitannya masing-masing.

3 dari 13 halaman

Lingkungan Kerja Toxic

Namun, saat memilih pekerjaan kita juga perlu memikirkan lingkungan kerjanya. Jangan sampai lingkungan yang ada di kantor bisa membuat fisik ataupun mental kita terganggu.

Seperti yang dirasakan wanita asal Malaysia yang bekerja di toko emas berikut.

Baru sebulan ia masuk kerja, wanita ini sudah tidak sanggup bekerja padahal, menurutnya gaji di sana lumayan besar.

4 dari 13 halaman

Baru Sebulan Langsung Resign

Baru Sebulan Langsung Resign © Sang wanita merasa kerjanya benar namun selalu disalahkan, begini kisahnya Mstar.com

Menurut mStar, wanita yang kerap disapa Kak Net ini baru melamar pekerjaan di sebuah toko emas.

Sayangnya Net hanya bertahan sebulan. Ia resign dengan alasan ditindas oleh seniornya.

5 dari 13 halaman

Lingkungan yang toxic

Lingkungan yang toxic © Sang wanita merasa kerjanya benar namun selalu disalahkan, begini kisahnya Mstar.com

Ia mengatakan, bekerja sebagai staf toko emas tidaklah semudah yang dipikirkan.

Net mengungkapkan, tugas hariannya dalam menyusun barang etalase haruslah sempurna, kalau tidak akan kena ocehan seniornya.

6 dari 13 halaman

“Bekerja di toko emas membuatnya sangat stres. Para senior meminta dirinya (pekerja baru) menyusun emas. Harus benar-benar presisi, lurus tanpa boleh sedikitpun miring,”

7 dari 13 halaman

© Sang wanita merasa kerjanya benar namun selalu disalahkan, begini kisahnya Mstar.com

Oleh karena itu, Net sering kali merasa sangat tertekan. Setelah menyusun barang, seniornya selalu memeriksa pekerjaannya dan memintanya untuk menata ulang.

Meskipun dia telah mencoba berkali-kali, hasil susunannya sering dibilang tidak sesuai standar.

8 dari 13 halaman

"Bayangkan waktu aku susun cincin. Satu papan etalase ada 300 cincin. Aku susun barisan cincin harus lurus, tak boleh berbeda. Bayangkan aku duduk menyusun dalam keadaan kepala melihat ke bawah,"

9 dari 13 halaman

Posisi Perhiasan Tidak Boleh Bergeser

Ketika menyusun gelang emas, Net juga selalu melakukannya dengan hati-hati.

Menurutnya, seniornya meminta seluruh gelang harus presisi dan tidak boleh ada yang bergeser sedikitpun.

10 dari 13 halaman

Teman Melapor ke Bos

Tak hanya itu, teman di tempat dia bekerja justru mengadu hasil kerjaannya kurang baik.

Sampai-sampai dia harus berurusan dengan bosnya dan suasana kerja menjadi semakin tidak nyaman.

11 dari 13 halaman

Net juga sering kali dibully oleh seniornya. Ia merasa, seniornya sengaja memperlakukannya dengan buruk karena ia adalah anak baru.

Tak hanya bekerja dengan menata cincin emas, Net juga membersihkan lantai kantor sesuai cara yang diminta seniornya.

" Aku disuruh ngepel lantai. Tapi anehnya, ngepel juga harus ikut aturan yang ditetapkan. Kalau membersihkan lantai harus dari kanan ke kiri, semuanya harus dari kanan ke kiri. Tak boleh sebaliknya,” ungkapnya.

Berbicara kepada mStar, Net menceritakan pengalamannya bekerja di sebuah toko emas di Selangor, kira-kira 15 tahun lalu.

12 dari 13 halaman

© Sang wanita merasa kerjanya benar namun selalu disalahkan, begini kisahnya Mstar.com

Net hanya bertahan selama sebulan. Pada akhir bulan, dia memilih untuk resign.

Menurutnya, ia bisa merasa stress jika kerja bak babu. Ia sampai trauma dengan pekerjaannya, sampai-sampai tidur pun bermimpi sedang menyusun cincin.

13 dari 13 halaman

© Sang wanita merasa kerjanya benar namun selalu disalahkan, begini kisahnya Mstar.com

Karena merasa trauma pada pekerjaan lamanya, wanita umur 34 tahun itu kini lebih memilih bekerja di perusahaan perbankan.

Dia memang menyadari gajinya dulu lebih besar dari yang sekarang, namun stresnya juga terlalu besar.

Beri Komentar