Berkat Kulkas Tanpa Listrik, 2 Siswa Ini Menang Kompetisi IT

Reporter : Ervina
Selasa, 20 Mei 2014 15:15
Berkat Kulkas Tanpa Listrik, 2 Siswa Ini Menang Kompetisi IT
Green Refrigerant Box menggunakan kayu gelam yang merupakan solusi alternatif pendingin yang dapat bekerja selama 2 jam 20 menit dan mampu meningkatkan suhu menjadi 5,5 derajat celcius.

Dream - Nama Indonesia kembali harum di kancah dunia. Kali ini dua siswa SMA Negeri 2 Sekayu Sumatera Selatan yang berhasil meraih dua penghargaan dalam kompetisi Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2014 di Los Angeles, Amerika Serikat.

Adalah Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri yang berhasiil mengungguli lebih dari 1.700 ilmuwan muda dari 70 negara peserta lainnya di seluruh dunia. Karya ilmiah yang berjudul Green Refrigerant Box (kulkas tanpa listrik dan freon) memenangkan kategori Development Focus Award senilai US$ 10.000 dari U.S Agency for International Development (USAID).

Karya Muhtaza dan Anjani juga terpilih sebagai juara ketiga kategori Engineering : Materials and Bioengineering dan berhak atas hadiah senilai US$ 1.000. Cara kerja kulkas ini menggunakan kayu gelam yang merupakan solusi alternatif pendingin untuk buah dan sayuran.

Alat ramah lingkungan ini menginspirasi keduanya saat melihat potensi buah dan sayuran di Kabupaten Musi Banyuasin yang tergolong melimpah. Namun kendala listrik menjadikan buah dan sayuran tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama. Ide membuat alat pendingin yang tidak tergantung pada listrik dan freon pun muncul.

Green Refrigerant Box dapat bekerja selama 2 jam 20 menit dan mampu meningkatkan suhu semula 28 derajat celcius menjadi 5,5 derajat celcius. Karya inovatif ini merupakan satu dari 435 karya yang diujikan oleh Intel Foundation.

Selain menyiapkan sejumlah hadiah menarik, Intel Foundation tahun ini juga memilih sejumlah siswa untuk merasakan perjalanan 11 hari ke China untuk menghadiri kompetisi sains nasional terbesar di sana. Selain itu siswa yang terpilih ini juga mendapat kesempatan untuk berbincang dan mencuri ilmu langsung dari peneliti di laboratorium Intel di Shanghai dan mengunjungi Pusat Penelitian panda di Chengdu.

Beri Komentar