IOU, Universitas Bilal Philip yang Didik Mahasiswa 219 Negara

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 8 September 2015 15:01
IOU, Universitas Bilal Philip yang Didik Mahasiswa 219 Negara
Meski berlabel Islam, universitas ini membuka pendaftaran bagi semua agama.

Dream - Perkembangan teknologi digital dewasa ini dimanfaatkan untuk berbagai hal. Ada yang menggunakan seagai media usaha, ada pula yang menjadikannya sebagai sarana berbagi informasi.

Menyadari fungsi pemanfaatan teknologi yang kian berkembang, pada 2007 ulama asal Kanada, Bilal Philips mendirikan Islamic Online University (IOU). Konon IOU disebut-sebut sebagai institusi pertama yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan Islam tingkat sarjana secara online.

Sampai sekarang, universitas yang berkantor di Qatar tersebut telah memiliki lebih dari 250.000 mahasiswa yang berasal dari 219 negara. Jumlah itu menjadikan IOU sebagai universitas nomor satu di dunia dalam keragaman mahasiswa.

Menurut ustaz yang tersohor karena mengislamkan 3.000 tentara Amerika Serikat ini, perkuliahan di IOU saat ini mengadopsi sistem perkuliahan dan kurikulum di Islamic University of Madeenah dan Al-Azhar University Cairo. Penyampaian kuliahnya menggunakan bahasa Inggris dan Arab.

Baca juga: Bilal Philips, Ustaz Kanada yang Islamkan 3.000 Tentara AS

Ustad Bilal pun meminta maaf kepada Muslim tanah air karena belum bisa menyediakan perkuliahan dalam bahasa Indonesia. Meski begitu, dia mengundang para penerjemah tanah air untuk turut membantu perkuliahan di IOU.

" Saya mengundang Anda untuk bergabung dalam IOU," katanya di kajian bertema di Masjid Al Bina, Senayan, Jakarta pada Senin, 7 September 2015.

Sementara ini, perwakilan IOU Indonesia hanya tersedia di Yogyakarta. Masyarakat yang ingin bergabung dalam perkuliahan IOU hanya dikenakan biaya registrasi. IOU pun tak menutup ruang belajar bagi masyarakat non-Muslim yang tertarik dengan kajian Islam.

Menurut Ustaz Philips, dengan dibukanya ruang kuliah bagi semua agama, akan menambah khazanah pemikiran Islam. Dia juga sengaja tidak menuntut biaya lebih.

" Kalau seluruh peserta kuliah dibebani biaya kuliah per semester saya bisa jadi milyader nanti," katanya berseloroh.

Beri Komentar