BPOM Keluarkan Izin Darurat Vaksin Covid-19 CoronaVac

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 11 Januari 2021 16:03
BPOM Keluarkan Izin Darurat Vaksin Covid-19 CoronaVac
Persyaratan EUA yang dikeluarkan oleh WHO telah terpenuhi.

Dream - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hari ini, 11 Januari 2021 mengumumkan sudah mengeluarkan izin edar vaksin CoronaVac, yang diproduksi oleh Sinovac Biotech. Tentunya izin ini bukan izin edar biasa tapi bersifat darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).

Uji klinis tahap tiga sudah dilakukan di Brasil dan hasilnya, vaksin Sinovac 78 persen efektif mencegah Covid-19. Sementara di Bandung hasil efektivitasnya 65,3 persen. Angka tersebut sudah sesuai dengan standar WHO di mana angkanya minimal 50 persen.

" BPOM melakukan evaluasi pengasawan bahan baku, proses pembuatan hingga produk, sesuai standar internasional. BPOM melalui pengujian obat, pemastian badge, pelulusan bagde, untuk Covid-19 dari WHO maka CoronaVac memenuhi persyaratan untuk diberikan EUA," kata Dr. Ir. Penny K. Lukito, ketua BPOM dalam acara yang disiarkan langsung dari gedung BPOM, 11 Januari 2021.

Penerbitan EUA ini juga dilakukan oleh sejumlah negara. Hal ini karena persyaratan EUA dari WHO terpenuhi, salah satunya karena pemerintah telah menetapkan kondisi kedaruratan Covid-19.

" Penerapan ini dilakukan semua regulator obat di seluruh dunia, secara internasional EUA selaras dengan panduan WHO dengan kriteria keadaan kedaruratan oleh pemerintah, terdapat cukup bukti ilmiah, memiliki mutu standar, kemanfaatan lebih besar dari risiko berdasarkan pada kajian klinik dan non klinik dan belum ada alternatif pengobatan atau pencegahan penyakit," kata Peni.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

1 dari 6 halaman

Muncul Efek Serius Pasca Vaksinasi, Biaya Perawatan Ditanggung Pemerintah

Dream - Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Hindra Irawan, memastikan vaksin Covid-19 yang akan digunakan aman, efektif, dan manjur. Sebagai jaminan, pemerintah siap menanggung seluruh biaya perawatan jika ada efek akibat vaksinasi tersebut 

" Kandungan vaksin yang dipilih dan dipergunakan oleh pemerintah dipastikan tidak berbahaya karena sudah dipantau keamanannya sejak uji pra klinik, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain," ujar Hindra.

Hindra mengingatkan vaksin bukan produk biologis sehingga potensi timbul reaksi ikutan pada tubuh setelah vaksinasi selalu ada. Beberapa reaksi ikutan tersebut seperti nyeri dan bengkak di titik penyuntikan.

Jika terdapat gejala ikutan pasca imunisasi, Hindra mengatakan pasien akan mendapatkan perawatan dan pengobatan. Selama masa perawatan, Komnas KIPI ajan menjalankan investigasi terkait kausalitas KIPI.

Selain itu, lanjut Hindra, seluruh biaya perawatan untuk pasien KIPI ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah. Hal ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

" Seperti tertera dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017," kata dia.

2 dari 6 halaman

Hindra mengatakan untuk mengantisipasi munculnya KIPI, Pemerintah telah menyiapkan skema alur kegiatan pelaporan dan pelacakan KIPI. Di antaranya, setiap fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) telah menetapkan nara hubung yang dapat dikontak apabila ada keluhan dari penerima vaksin.

Selanjutnya, Fasyankes tempat pasien mendapatn suntikan akan melaporkan ke Puskesmas dan rumah sakit, kemudian dilanjutkan ke dinas kesehatan kabupaten atau kota.

Untuk kasus KIPI serius, dinas kesehatan kabupaten atau kota akan melakukan konfirmasi kebenaran ke puskesmas atau Fasyankes pelapor.

" Jika benar terkonfirmasi sebagai KIPI serius maka kasus harus segera dilakukan investigasi oleh dinas kesehatan kabupaten atau kota dan puskesmas atau fasyankes, berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan jika diperlukan berkoordinasi pula dengan Komite Ahli Independen," ucap Hindra.

Jika diperlukan uji sampel vaksin, dinas kesehatan provinsi akan berkoordinasi dengan Balai Besar POM provinsi. Hasil investigasi akan segera dilaporkan ke dalam website keamanan vaksin untuk selanjutnya dilakukan kajian oleh Komite Ahli Independen.

Sumber: Merdeka.com/Supriatin

3 dari 6 halaman

Vaksinasi Covid-19 Dimulai Pekan Depan, Jokowi Urutan Pertama

Dream – Pemerintah akan melaksanakan vaksinasi COVID-19 minggu depan. Yang pertama kali mendapatkan vaksin adalah presiden,

“ Dilanjutkan gubernur, walikota, dan bupati,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pertemuan dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) secara virtual, Jumat 8 Januari 2021.

Saat ini, pemerintah sedang menanti lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk emergency use dan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Secara total, vaksinasi COVID-19 akan menyasar kepada 180 jutaan penduduk atau 70 persen. “ Arahan(nya), ini bisa selesai satu tahun,” kata dia.

4 dari 6 halaman

Gandeng Produsen Vaksin

Airlangga melanjutkan, pemerintah mengadakan vaksin COVID-19 sebanyak 426 juta dosis. Pemerintah bekerja sama dengan para produsen COVID-19 seperti Sinovac, Astrazenica, GAVI, dan Pfizer.

“ Diharapkan akses seluruh kebutuhan vaksin bisa dipenuhi pada periode 2021 ini,” kata dia.

Kemudian, ada juga vaksin merah putih. “ Diharapkan pada kuartal kedua akhir bisa diproduksi Bio Farma dan diujicobakan pada akhir tahun ini dan diproduksi kuartal IV sehingga diharapkan 2022 diharapkan sudah ada vaksin-vaksin dalam negeri.” Kata dia. 

 

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

5 dari 6 halaman

BPOM Jamin Vaksin Covid-19 Sinovac Aman, Immunogenitas Bagus

Dream - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjamin vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China aman digunakan. Ini dilihat dari data uji immunogenitas dan efikasi yang didapat dari uji klinis tahap 3 di Bandung, Jawa Barat.

" Dari data keamanan, vaksin ini sudah cukup aman. Tidak ada kejadian efek samping serius yang dilaporkan berkaitan dengan penggunaan vaksin ini," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 BPOM, Lucia Rizka Andalusia, dalam diskusi virtual " Kehalalan dan Keamanan Vaksin Covid-19" yang disiarkan channel YouTube Alinea ID.

 

 

Lucia mengatakan, dari segi immunogenitas, vaksin Sinovac menunjukkan hasil cukup baik. " Sudah menunjukkan tingkat pembentukan antibodi yang bagus responsnya dalam tubuh," ucap dia.

Menurut Lucia, ada keuntungan Indonesia melakukan uji klinis. Dengan uji klinis, Indonesia memiliki data langsung mengenai efek vaksin. " Kita punya data pengalaman penggunaan di Indonesia," ucap dia.

6 dari 6 halaman

Buka Peluang Penggunaan Data Negara Lain

Tetapi, BPOM juga membuka peluang penggunaan data uji klinis dari negara lain untuk mempercepat proses vaksinasi. Syaratnya, uji klinis di negara lain dilakukan dengan protokol yang sama dengan Indonesia.

Lebih lanjut, Lucia mengatakan uji klinis sebenarnya bukanlah hal wajib dilakukan sebelum suatu vaksin dipakai. Data uji klinis bisa menggunakan hasil dari negara lain yang sudah menjalankannya.

Di Indonesia sendiri, ada sejumlah vaksin yang penggunaannya tanpa melalui uji klinis di dalam negeri lebih dulu. Meski ada sebagian yang memang melakukan uji klinis.

" Sudah banyak vaksin sebelum pandemi Covid-19, dan hanya sedikit yang melakukan uji klinis di Indonesia. Vaksin influenza, vaksin polio, itu uji klinisnya tidak di Indonesia. Meski diproduksi di Bio Farma, tetapi uji klinisnya tidak dilakukan di Indonesia dan secara regulasi memungkinkan," kata Lucia.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar