© MEN
Dream - Polisi mengungkapkan fakta baru terkait penemuan mayat satu keluarga di Perumahan City Garden, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis 10 November 2022. Polisi menyatakan empat orang itu bukan meninggal karena kelaparan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, mengatakan, hasil penyelidikan yang dilakukan tim gabungan memastikan penyebab kematian empat korban bukanlah kelaparan.
" Kita tidak menemukan adanya penyebab utamanya karena mati kelaparan tetapi penyebab utamanya kita sampaikan beberapa hari ke depan setelah hasil dari laporan keluar semua dari kepolisian, forensik, temuan di TKP (Kalideres) oleh penyidik," ujar Zulpan, dikutip dari merdeka.com, Rabu 16 November 2022.
Penyidik, kata Zulpan, mengedepankan Scientific Crime Investigation (SCI) untuk membuktikan faktor penyebab empat korban meninggal dunia yang ditemukan telah membusuk itu. Lebih lanjut, kepolisian sudah mempunyai beberapa bukti.
" Kita sudah dapat beberapa bukti di tempat kejadian perkara (TKP), petunjuk dan sebagainya, tetapi memang belum bisa kami sampaikan secara langsung dan detail karena masih memerlukan waktu," ujarnya.
Zulpan menerangkan, temuan-temuan hasil penyelidikan nanti digelarkan. Adapun, salah satunya tujuan untuk menentukan penyebabnya kematian.
" Tetapi bisa saya sampaikan untuk sementara hasil yang kita temukan di lapangan, dari kedokteran kepolisian bahwa ini bukan kelaparan," ujar dia.
Dream - Penemuan mayat satu keluarga di dalam rumah yang berada di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis 10 November 2022, masih menjadi misteri.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, memiliki dua teori dugaan penyebab keempat korban tewas.
Adrianus mengatakan, kemungkinan sebagian dari mereka, khususnya yang lansia, tidak kelaparan, tapi dilaparkan.
Mereka tidak diberi makan sampai mati. Pihak keempat kemudian bunuh diri dengan cara tertentu yang bisa terlihat melalui otopsi.
" Teori ke dua, keempatnya adalah penganut keyakinan menyimpang tentang hidup setelah mati. Tindakan melaparkan diri adalah bagian untuk mencapai kesempurnaan hidup," kata Adrianus dalam keterangannya, Senin 14 November 2022.
Namun, hal tersebut sangat sulit diungkapkan. Lantaran semua anggota keluarga telah meninggal dan tidak ada saksi mata. Terlebih para korban dinilai tertutup dengan warga sekitar.
Meski begitu, Adrianus menilai hal yang paling masuk akal sebagai penyebab kematian adalah teori kedua.
" Teori ke dua yang benar, jadi mungkin mereka punya keyakinan kepercayaan yang agak beda, sehingga itu ada sebuah tindakan yang disengaja boleh dibilang begitu," ucap dia.
Hal yang dapat mendukung teori itu ketika pihak kepolisian menyita sebuah buku serta sebuah video.
" Itu memang kelompok kecil yang punya keyakinan khas mengenai hidup setelah mati lah begitu, yang saya sebut apokaliptik itu," ujar Adrianus.
" Ya kayak misal apocalypse, itu kan kiamat, jadi mereka yang tidak mau mendapatkan kiamat dan ingin segera memasuki kehidupan abadi begitulah, ada yang memilih untuk membunuh diri bersama sama, ada yang macam-macam lah sesuai dengan keyakinan mereka," imbuhnya.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu