Bukti Baru Pembunuhan Akseyna di Dasar Danau UI

Reporter : Sandy Mahaputra
Senin, 7 Desember 2015 11:01
Bukti Baru Pembunuhan Akseyna di Dasar Danau UI
Penemuan benda di dasar danau, tempat mayat Akseyna ditemukan, diklaim akan mengungkap teka-teki kasus ini.

Dream - Polisi masih terus menyelidiki kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori (18). Hasil penyelidikan terbaru, penyidik menemukan satu alat bukti di dasar Danau Kenangan UI, tempat mayat Akseyna ditemukan.

" Ada satu alat bukti yang baru saja kami temukan di dasar danau UI. Ini bisa kami jadikan petunjuk dan terkait dengan peristiwa ini," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, Minggu kemarin.

Namun, Krishna enggan menjelaskan apa barang bukti yang ditemukan penyidik di danau itu. " Saat ini saya belum bisa sampaikan apakah alat bukti itu terkait langsung atau tidak. Alat bukti itu akan kami cocokan dengan data-data yang dimiliki oleh Fakultas MIPA UI. Kenapa alat itu sampai dibuang di bawah danau," ujarnya.

Krishna menegaskan, alat bukti tersebut bukan alat yang dipakai pembunuh Akseyna untuk membunuh Akseyna. " Bukan alat untuk membunuh, tapi kami cari rangkaian dengan pengungkapan kasus ini," kata dia.

Krishna memambahkan, saat ini mulai ada keterbukaan dari pihak internal kampus (Fakultas MIPA UI). Dan terjadi kemajuan penyelidikan yang cukup intensif.

Dalam kerjasama ini, lanjut Krishna, ia mulai menemukan titik terang kecil tentang penyelidikan ini termasuk identitas pelaku.

Kasus pembunuhan Akseyna merupakan misteri yang belum terpecahkan Polda Metro Jaya selama delapan bulan ini. Polisi memiliki sedikit bukti, tetapi penemuan benda di dasar danau ini diklaim akan mengungkap teka-teki kasus ini. (Ism) 

1 dari 4 halaman

Akseyna Diduga Pingsan, Lalu Diseret ke Danau UI

Akseyna Diduga Pingsan, Lalu Diseret ke Danau UI © Dream

Dream - Polisi menemukan fakta baru terkait tewasnya Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia di Danau Kenanga UI.

" Berdasarkan hasil penyelidikan terbaru, Akseyna diduga kuat tak sadarkan diri saat diterjunkan ke Danau Kenanga Universitas Indonesia. Penyidik juga yakin Akseyna diseret ke danau itu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti di Jakarta, Kamis 4 Mei 2015.

Hasil itu berpegangan dari temuan penyidik, di mana bagian ujung belakang sepatu Akseyna rusak. " Dari situ muncul dugaan akibat Akseyna diseret dalam kondisi tak sadarkan diri," tutur Krishna.

Selain itu, kata dia, hasil forensik menemukan ada luka-luka di bibir, telinga dan kepala korban. Diduga luka-luka itu akibat penganiayaan.

Menurut Krishna, sangat mungkin pembunuhnya memilih membuang Akseyna di danau pada Rabu 25 Mei 2015, hari di mana Akseyna diduga tenggelam. Saat kejadian, malam itu turun hujan dan danau yang biasa ramai para pemancing menjadi sepi.

Ia menambahkan, berdasarkan logika, agak aneh apabila Akseyna memilih bunuh diri di danau sekitar kampus. Danau itu tingginya hanya setinggi telinga korban.

" Kalau dia mau bunuh diri, lebih baik tenggelamkan diri di laut yang dalam" .

2 dari 4 halaman

Keluarga Tanggapi Misteri `Surat Wasiat` Akseyna

Keluarga Tanggapi Misteri `Surat Wasiat` Akseyna © Dream

Dream - Polisi tengah mengidentifikasi pelaku yang diduga membunuh Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia yang tewas di Danau Kenanga UI.

Akseyna awalnya diduga bunuh diri. Tapi dari berdasarkan hasil gelar perkara penyidik serta pemeriksa alat-alat bukti terbaru yang dikumpulkan dan dicari, polisi menyimpulkan Akseyna tidak bunuh diri. Diduga kuat ia tewas karena perbuatan pidana.

Sebelum ada kepastian hari ini yang menyebut Akseyna bukan bunuh diri, keluarga memang tidak yakin Akseyna bunuh diri.

Sang ayah, Kolonel Sus Mardoto mengatakan, tulisan tangan surat perpisahan yang ditemukan polisi di kamar kos Akseyna, tak sama dengan tulisan tangan anaknya yang ia kenal.

Keyakinan keluarga ternyata benar, Akseyna tewas bukan karena bunuh diri. Lalu apa tanggapan keluarga Akseyna? Selengkapnya di sini.

3 dari 4 halaman

Mahasiswa UI yang Tewas di Danau Bukan Bunuh Diri

Mahasiswa UI yang Tewas di Danau Bukan Bunuh Diri © Dream

Dream - Polisi memastikan Akseyna Ahad Dori (18), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia yang tewas di Danau Kenanga UI bukan bunuh diri.

" Berdasarkan hasil gelar perkara penyidik serta pemeriksa alat-alat bukti yang dikumpulkan dan dicari, dapat kesimpulan Akseyna tidak bunuh diri. Diduga kuat ini perbuatan pidana," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal di kantornya, Kamis 28 Mei 2015.

Dalam kasus ini, Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya ikut membantu Polres Depok untuk mengidentifikasi pelaku yang diduga membunuh Akseyna.

" Kita belum tahu siapa pelakunya. Masih dalam proses penyidikan, " kata mantan Kapolres Jakarta Utara.

Sebelumnya, polisi sempat menduga Akseyna tewas bunuh diri. Karena didapati surat perpisahan yang diduga ditulis Akseyna dalam bahasa Inggris di kamar kosnya kawasan Beji, Depok, dengan permintaan agar kehilangannya tak dicari.

Namun Ayah Akseyna, Kolonel Sus Mardoto, yang tinggal di Yogyakarta, mengatakan tulisan tangan surat perpisahan itu tak sama dengan tulisan tangan anaknya yang ia kenal.

4 dari 4 halaman

Misteri Surat Wasiat Mahasiswa UI yang Tewas di Danau Terkuak

Misteri Surat Wasiat Mahasiswa UI yang Tewas di Danau Terkuak © Dream

Dream - Polisi memastikan surat wasiat milik Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia adalah asli tulisan tangannya sendiri.

Kepastian itu didapat berdasarkan hasil uji laboratorium forensik. " Berdasarkan data dan hasil labfor, tulisan di surat yang ditemukan di kamar kos Akseyna, benar adalah tulisan tangan Akseyna," kata Kapolres Kota Depok, Ahmad Subarkah, Rabu 6 Mei 2015.

Sebelumnya, polisi menemukan surat perpisahan yang diduga ditulis Akseyna dalam bahasa Inggris di kamar kosnya kawasan Beji, Depok, dengan permintaan agar kehilangannya tak dicari.

Namun Ayah Akseyna, Kolonel Sus Mardoto, yang tinggal di Yogyakarta, mengatakan tulisan tangan surat perpisahan itu tak sama dengan tulisan tangan anaknya yang ia kenal.

Hingga kini polisi belum dapat menyimpulkan apakah Akseyna tewas dibunuh atau bunuh diri.

" Kita masih mengumpulkan keterangan ahli-ahli. Beberapa petunjuk yang ditemukan penyidik juga masih dikembangkan. Jadi kita belum bisa sampaikan dia dibunuh atau bunuh diri," tegas Kapolres.

Beri Komentar