Nurma Sharma (Foto: IndiaToday.com)
Dream - Negeri Bollywood, India, tengah gaduh setelah muncul kecaman dari negara Arab dan muslim dunia. Kegaduhan dipicu pernyataan kontroversial salah satu politikusnya yang diduga merendahkan Nabi Muhammad SAW.
Komentar itu dilontarkan Nupur Sharma yang menjabat sebagai juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP). BJP sendiri merupakan partai dari Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang saat ini berkuasa di India.
Nupur Sharma diketahui tampil dalam debat di sebuah televisi dan salah satu pernyataannya dianggap telah menghina Rasulullah SAW. Atas kejadian ini, Nupur dinonaktifkan dari partai PJB.
Sharma telah menyampaikan permohonan maaf dalam bahasa Hindi di akun Twitternya @NupurSharmaBJP.
“ Saya menarik kembali kata-kata saya jika itu telah menyakiti sentimen agama siapa pun,” tulis Sharma, dikutip dari hindustantimes.com, Selasa, 7 Juni 2022.
Kementerian Luar Negeri India juga memberikan pernyataan bahwa komentar ofensif dalam bentuk apa pun tidak mencerminkan pandangan pemerintah.
Namun, penghinaan itu sudah terlanjur menyulut kemarahan dari umat Islam di dalam India maupun luar negeri. Bahkan tagar #boicottIndia menjadi trending di Twitter. Diketahui muslim India mencapai 13 persen dari 1,35 miliar penduduk di negara itu.
Beberapa pejabat India, mengutip Merdeka.com, turut dilibatkan untuk mengatasi ketegangan diplomatik, menyusul banyak negara yang menuntut permintaan maaf seperti Qatar, Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab (UAE) dan Iran.
Indonesia yang menjadi negara dengan jumlah muslim terbesar juga mengutuk keras pernyataan politikus India tersebut. Pesan ini juga telah disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI ke Duta Besar India di Jakarta.
“ Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua orang politisi India. Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta,” tulis Twitter resmi Kementerian Luar Negeri @Kemlu_RI.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel angkat bicara terkait penghinaan Nabi Muhammad SAW.
Ketua Komisi Hubungan Lintas Negara dan Kerja sama Internasional (HLN-KI) MUI Sulsel Norman Said, mengatakan, apa yang dikemukakan oleh Nupur Sharma, harus dilihat secara utuh dan dikaji secara cermat.
“ Sayangnya, kita belum atau tidak mendapat pernyataan Nupar Sharma secara lengkap tentang Nabi Muhammad. Jika memang terdapat pernyataan yang menghina Rasulallah maka hal itu tidak dapat diterima tidak hanya oleh umat Islam tetapi juga oleh penduduk dunia, terlepas dari agama apapun yang mereka anut karena termasuk kategori Islamofobia yang sudah dilarang secara resmi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” kata Norman Said, dikutip dari laman mui.or.id, pada Selasa, 7 Juni 2022.
Norman berharap, sebagai umat muslim harus memberikan respons yang proporsional dan cerdas sesuai nilai-nilai ajaran Islam yang mengedepankan semangat kasih-sayang dan saling menghormati. Selain itu kita seharusnya menjauhi tindakan anarkistis yang justru dapat merugikan umat Islam.
Advertisement
Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah


Dulu Cupu Sekarang Suhu, Kiky Saputri Tantang Menteri Tanding Padel

Riset: Si Paling AI, Orang Indonesia Ngebet Liburan Mancanegara pada Tahun 2026


Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Membedah Desa Wisata Pemuteran Bali, Destinasi Tenang yang Cocok Buat Liburan Keluarga Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun