Ilustrasi Bayi Laki-laki Yang Hanya Minum ASI Dari Ibunya. (Foto: Shutterstock.com)
Dream – Pengetahuan seputar bersuci penting diketahui oleh kaum Muslim karena sangat berkaitan dengan sah tidaknya ibadah yang dilakukan. Salah satunya adalah cara bersuci dari najis yag diketahui memiliki tiga tingkatan.
Menurut ilmu fiqih, najis artinya segala sesuatu yang dianggap kotor yang menjadikan tidak sahnya ibadah sholat. Hal ini sebagaimana kata Muhammad Nawawi Al-Jawi dalam Kitab Kaasyifatus Sajaa.
Najis dalam ilmu fiqih terdiri dari tiga golongan yaitu, najis mukhafafah, najis mutawassithah, dan najis mughalladhah. Ketiganya memiliki cara tersendiri untuk membersihkan dan menyucikannya. Dari ketiga jenis najis tersebut, najis yang paling mudah untuk dibersihkan adalah najis mukhaffafah.
Cara menyucikan najis mukhaffafah adalah suatu hal yang penting dipahami oleh setiap Muslim. Lantas bagaimana caranya? Simak informasi selengkapnya berikut ini dirangkum Dream dari berbagai sumber.
Sebelum membahas cara menyucikan najis mukhaffafah, ketahui terlebih dahulu jenis-jenis najis yang ada tiga macam berikut ini:
Sementara itu, najis berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu:
Najis mukhaffafah merupakan salah satu dari tiga jenis najis dalam Islam. Najis ini adalah yang paling ringan dan mudah menyucikannya. Salah satu contoh najis mukhaffafah adalah air kencing bayi laki-laki yang belum genap usia dua tahun dan belum pernah mengonsumsi apapun kecuali ASI.
Selain itu, contoh lain najis mukhaffafah adalah madzi (air yang keluar dari lubang kemaluan lelaki akibat rangsangan) yang keluar tanpa memuncrat.
Mengutip NU Online, cara menyucikan najis mukhaffafah adalah dengan memercikkan air ke tempat yang terkena najis tersebut. Percikan air dilakukan secara kuat dan harus mengenai seluruh tempat yang terkena najis.
Percikan air juga harus lebih banyak dari najis tersebut. Usai dipercikkan air, barang yang terkena najis diperas dan dikeringkan, misal baju yang terkena air kencing bayi laki-laki yang hanya mengonsumsi ASI.
Dalam hal ini, tidak ada keterangan mengenai air untuk memercikkan najis mukhaffafah itu harus mengalir atau tidak. Yang penting dari cara menyucikan najis mukhaffafah adalah tidak ada lagi warna, bau dan rasanya.
Bahkan cara menyucikan najis mukhaffafah telah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW sebagaimana tercatat dalam hadis riwayat Ummu Qais radhiyallahu ‘anhu.
“ Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah membawa seorang anak laki-lakinya yang belum makan makanan. Kemudian anak itu dipangku oleh Rasulullah SAW. Anak itu kemudian kencing di pangkuannya. Rasulullah SAW lantas meminta air, lalu memercikkan air itu ke bagian yang terkena kencingnya dan tidak dibasuhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Cara menyucikan najis mukhaffafah ini juga dijelaskan dalam kitab I’anah at-Thalibin berikut ini:
" Najis mukhoffafah, ialah air kencing anak bayi laki-laki yang belum melampaui usia dua tahun dan belum mengkonsumsi apapun selain air susu ibunya, keterangan (cara mensucikannya) dalam membasuhnya cukup dengan mencipratkannya dengan air. Caranya dengan mencipratkan air yang menyeluruh dan melingkupi wilayah yang terkena najis tanpa harus air sampai mengalir. Hal tersebut berlandaskan pada hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Ummu Qais bahwa ia datang sambil membawa anak laki-lakinya yang masih kecil dan belum makan apapun (selain ASI). Kemudian Rasulullah mendudukkannya di pangkuannya, tak lama ia kencing dan Rasulullah mengambil air lalu mencipratkan air kencing dan tidak membasuhnya (sampai mengalir)."
Demikian itulah penjelasan tentang cara menyucikan najis mukhaffafah yang penting diketahui oleh seluruh umat Islam.
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia