Cek Fakta: Pangeran Arab Saudi Buka Pendaftaran 400 Ribu Kuota Haji Gratis, Waspada Scam!

Reporter : Nabila Hanum
Rabu, 3 Mei 2023 16:01
Cek Fakta: Pangeran Arab Saudi Buka Pendaftaran 400 Ribu Kuota Haji Gratis, Waspada Scam!
Benarkah postingan yang mengklaim Pangeran Arab Saudi membuka pendaftaran untuk 400 ribu kuota haji gratis tahun ini?

Dream - Menjelang musim haji 1444H/2023 M sejumlah masyarakat menerima postingan yang menyebutkan Pangeran Arab Saudi, Mohammed Bin Salman membuka pendaftaran untuk 400 ribu kuota haji gratis tahun ini.

Postingan yang beredar sejak pekan lalu di media sosial Facebook itu berisi gambar Pangeran Salman dengan narasi " Pendaftaran haji gratis untuk tahun 2023."

Akun yang mengunggah postingan itu menambahkan narasi:

" AYO CEPAT,* *_Daftar hari ini gratis_*SETIAP ORANG DAPAT MENDAFTAR SKEMA HAJI SPONSOR GRATIS 2023

MOHAMMED BIN SALMAN menyediakan Lebih dari 400 Ribu Slot Haji untuk semua orang yang ingin melakukan haji tahun ini tanpa membayar uang."

1 dari 2 halaman

Postingan itu juga disertai link yang mengarah pada website tertentu.

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Pangeran Arab Saudi membuka pendaftaran untuk 400 ribu kuota haji gratis tahun ini?

Setelah dilakukan penelususran, ditemukan artikel berjudul " HOAX: This website purporting to offer sponsorship to Hajj from the Saudi Prince is a scam" di Pesacheck.org pada 26 April 2023. Pesacheck merupakan lembaga pemeriksa fakta dari Afrika Timur.

2 dari 2 halaman

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa website yang ditautkan pada postingan terindikasi melakukan scam.

Masyarakat diminta memasukkan dengan detil data pribadi dan diminta menyebarkan postingan tersebut pada orang lain.

Selain itu terdapat juga artikel berjudul " Saudi Arabia issues warning about Hajj, Umrah online scams, fake websites" yang tayang di Arab News pada 2 Mei 2023.

Dalam artikel itu terdapat penjelasan dari Wakil Menteri Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Hisham Saeed.

" Kementerian tidak mengetahui sumber tautan, yang telah menyebar baru-baru ini, tetapi yang pasti itu bukan milik Kementerian Haji dan Umrah. Seluruh masyarakat harus menghindari tautan atau link seperti itu," ujarnya, dilansir dari cek fakta liputan6.com.

Beri Komentar