Dream - Kepergian orang yang kita sayangi untuk selamanya pasti membuat hati kita hancur. Bagi sebagian orang, ini merupakan sebuah kenyataan yang sulit diterima.
Kendati dirundung kesedihan mendalam, anggota keluarga terdekat harus ikut serta dalam mengurus jenazah, seperti memandikan dan mengafani, sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Dream - Kepergian orang yang kita sayangi untuk selamanya pasti membuat hati kita hancur. Bagi sebagian orang, ini merupakan sebuah kenyataan yang sulit diterima.
Kendati dirundung kesedihan mendalam, anggota keluarga terdekat harus ikut serta dalam mengurus jenazah, seperti memandikan dan mengafani, sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Namun, dalam memberikan penghormatan terakhir ini ada batasan-batasan tertentu, terutama jika melibatkan anggota keluarga dengan jenis kelamin yang berbeda.
Misalnya, antara anak laki-laki dengan ibunya yang sudah meninggal. Sebaiknya tidak terlalu terlibat secara langsung dalam proses memandikan. Karena hal ini dapat dianggap tidak sopan, kecuali dalam keadaan darurat.
Melalui sebuah video yang viral di TikTok, seorang wanita yang berprofesi sebagai pemandi jenazah membagikan kisahnya terkait masalah ini sebagai pelajaran bagi masyarakat.
Menurut wanita tersebut, dia harus bersikap tegas terhadap keluarga almarhum dalam hal memandikan jenazah agar mereka tidak melanggar aturan agama Islam.
" Saya hanya mengizinkan enam orang untuk berada di dalam bilik memandikan jenazah, termasuk saya dan asisten saya. Empat orang lainnya adalah ahli waris terdekat seperti anak perempuan atau saudara perempuan dari pihak almarhumah," ungkapnya.
Selama pengalamannya memandikan jenazah, beberapa kali dia juga pernah dimarahi oleh anak laki-laki yang ingin memandikan jenazah ibunya.
Alasan anak laki-laki tersebut, momen tersebut adalah bentuk 'penghormatan terakhir' dari dirinya untuk almarhumah ibunya. Namun dia tetap bersikeras tidak mengizinkannya.
" Jika anak laki-laki itu tetap ngotot ingin masuk juga, saya akan keluar dan menyuruhnya melakukan semuanya sendiri untuk mengurus jenazah.
" Kejadian seperti ini sangat mengganggu, bahkan kadang-kadang pintu kamar mandi jenazah sudah dikunci, mereka masih mengetuk karena ingin masuk. Karena itu saya menekankan kita harus tegas mengenai hal ini," ujarnya.
Mengenai tindakan tersebut, seorang netizen pria mendukung teguran yang diberikan oleh pemandi jenazah kepada ahli waris almarhumah yang tidak tahu hukum agama.
" Saya tidak tahu siapa yang memulai ajaran 'penghormatan terakhir' ini. Tidak diperbolehkan bagi anak laki-laki untuk memandikan jenazah ibunya atau anak perempuan untuk memandikan jenazah ayahnya," kata netizen tersebut.
Menurut netizen tersebut memandikan jenazah beda kelamin hanya boleh dilakukan dalam kondisi darurat. " Hanya dalam keadaan darurat baru diizinkan, misalnya karena tak ada pemandi jenazah dengan jenis kelamin yang sama dengan si mayit," tambahnya.
Yang diperbolehkan memandikan jenazah dengan jenis kelamin yang berbeda tanpa alasan khusus hanyalah pasangan suami istri. Sementara anak-anak tidak termasuk dalam kategori ini.
Menengok ke kolom komentar, netizen juga mendesak warga masyarakat, terutama yang beragama Islam, untuk mematuhi pedoman yang telah ditetapkan oleh pemandi jenazah.
" Ada batasan-batasannya ketika menguruskan jenazah, tidak bisa sembarangan. Jika ingin berbakti kepada orang tua, berbaktilah ketika mereka masih hidup, jangan sampai setelah meninggal baru berbakti."
" Benar apa yang disampaikan, dulu waktu ayah saya meninggal, hanya kakak laki-laki dan adik laki-laki saya yang memandikan."
" Setelah semuanya hampir selesai, baru kami yang perempuan diizinkan masuk untuk menyiramkan air ke jenazah ayah untuk terakhir kalinya."
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur