Wayan Mirna Salihin Dan Kembarannya, Wayan Sandy Salihin (Foto: Facebook)
Dream - Kepergian Wayan Mirna Salihin meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Tak terkecuali saudara kembar Mirna, Wayan Sandy Salihin.
Dalam akun Facebooknya, Sandy sempat menuliskan rasa terima kasihnya pada para kerabat dan handai-taulan, karena ucapan belasungkawa yang diterimanya dan keluarga.
" Thanks for all the prayers and wishes for my sister Mirna Salihin, i know shes at a better place now, rest in peace my other half i love you forever and always. See you there someday," tulis Sandy dalam akun Facebook-nya.
Sandy yang memiliki tampilan fisik sama menariknya dengan almarhumah Mirna, telah dimintai keterangan polisi untuk mengungkap misteri kematian saudaranya itu.
Usai diperiksa, Sandy yang datang bersama suami Mirna dan orangtuanya di Polda Metro Jaya, kemarin, enggan berkomentar saat ditanya apakah mengenal dua sahabat Mirna, Jessica dan Hani.
Keluarga Mirna menyerahkan semua proses penyidikan ke polisi untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan Mirna.
Sandy dan Mirna memang bak pinang dibelah dua. Keduanya sudah menikah. Namun, Sandy yang memiliki usaha toko kue dan roti buatan rumah itu sudah memiliki seorang anak laki-laki. (Ism)
Dream - Ayah Wayan Mirna Salihin, Darmawan Salihin mengaku tak mengenal sosok Jessica Kumala dan Hani. Dua teman yang berada di lokasi kejadian saat Mirna meregang nyawa di kafe Grand Indonesia.
" Saya memang tidak begitu bergaul dengan teman-temannya. Kan dia cewek," kata Darmawan, usai diperiksa di Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Kamis, 21 Januari 2016.
Saat ditanyai mengenai Jessica dan Hani, Darmawan tidak begitu mengenal mereka. Dia hanya tahu Jessica saat berada di rumah sakit.
" Saya tahu dia (Jessica) di rumah sakit. Baru lihat di sana. Kalau dengan Hani saya tak begitu kenal," ujar dia.
Lebih lanjut, kedatangan Darmawan ke Polda Metro Jaya untuk melengkapi data kepolisian soal kasus kematian Mirna. Dia mengaku polisi bersikap netral.
" Polisi di sini sangat netral. Saya saya hadir saya karena patuh pada hukum. Apapun yang dibutuhkan polisi akan kami berikan," ucap Darmawan.
Dalam pemeriksaan hari ini, Darmawan didampingi suami Mirna, Arief Sumarko dan saudara kembar Mirna, Sendy Salihin. Mereka keluar dari ruang penyidik setelah pemeriksaan selama 5 jam pemeriksaan. (Ism)
Dream - Polisi sudah meminta keterangan suami, orangtua dan keluarga Wayan Mirna Salihin. Usai diperiksa, sang suami, Arief Sumarko dan kembaran Mirna, Sendy memilih untuk tidak komentar.
Arif dan Sendy enggan berkomentar soal pemeriksaan polisi. Keduanya kompak menjawab dengan senyuman saat ditanya apakah mengenal dua sahabat Mirna, Jessica dan Mirna.
" Saya tidak mau komentar. Itu biar polisi saja," kata Arief bergegas pergi meninggalkan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis kemarin.
Ayah Mirna, Darmawan Salihin yang juga diminta keterangan mengaku tak memiliki firasat mengenai meninggalnya Mirna. Dia pun enggan menduga-duga siapa pelaku dibalik meninggalnya perempuan lulusan Billy Blue College, Sidney, Australia itu.
" Kalau feeling-feeling nanti salah lagi," kata dia.
Harapan dia sekeluarga kini hanya satu, yaitu polisi dapat menuntaskan kasus ini dengan sebaik-baiknya.
" Intinya kasus ini harus dibongkar karena kalau tidak dibongkar bisa dibayangkan kalau Anda semua kena sianida gimana?" ujar dia.
Dream - Orangtua mana yang tidak merasa kehilangan atas meninggalnya putri kesayangannya. Darmawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin, perempuan yang tewas usai meminum kopi vietnam, Rabu 6 Januari 2016, merasakan hal itu.
Sebagai ayah, ada banyak sifat Mirna yang diketahui oleh Darmawan. Salah satunya sikap keras almarhumah.
" Dia orangnya keras, namun baik hati. Temannya banyak," kata Darmawan usai menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis malam 21 Januari 2016.
Darmawan sangat terpukul dan sedih atas meninggal salah satu anak kembarnya itu. Satu ingatan yang tersisa mengenai Mirna ialah, pekerjaan yang dia berikan kepada putrinya itu di kantor miliknya.
" Dia kerja setiap hari di salah satu perusahaan saya. Saya baru memberinya satu perusahaan saja. Eh, ada kejadian kayak gini," ujar dia.
Darmawan tak memiliki firasat meninggalnya Mirna. Dia pun enggan menduga-duga siapa pelaku di balik meninggalnya perempuan lulusan Billy Blue College, Sidney, Australia itu.
" Kalau feeling-feeling nanti salah lagi," kata dia. Harapan dia sekeluarga kini hanya satu, polisi menuntaskan kasus ini dengan sebaik-baiknya.
" Intinya kasus ini harus dibongkar. Karena kalau tidak dibongkar bisa dibayangkan kalau Anda semua kena sianida gimana?" ujar dia. (Ism)
Dream - Jessica Kumala, saksi mata kematian Wayan Mirna Salihin usai minum es kopi di Restoran Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, angkat bicara soal banyaknya kabar tak sedap yang menyudutkannya dalam kasus itu.
Kali ini, Jessica menyatakan ia tidak pernah menyebarkan informasi apapun ke media sosial Facebook terkait kematian Mirna.
Jessica membantah kabar mengenai gambar percakapan via Whatsapp dia dengan Mirna yang diunggah di Facebook yang mengatasnamakan dirinya.
Gambar itu memperlihatkan ucapan Jessica yang mencari dokter di GI kepada Mirna. " Saya tidak punya facebook dari tahun 2012," ucap Jessica.
Menurut pengacaranya, Yudi Wibowo, peran Jessica di hanya kebetulan semata.
Sebab, dia beralasan, kopi yang diminum Mirna seharusnya menyebabkan kematian pada Hani, rekan Mirna yang lain.
" Menurut saya, Jessica jangan dikambing hitamkan. Hani minum satu gelas yang sama (dengan Mirna). Satu mati yang satu enggak," kata Yudi.
Dream - Jessica Kumala terus memberikan keterangan seputar kematian Wayan Mirna Salihin, usai menenggak kopi `maut` di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu 6 Januari lalu.
Jessica yang juga teman kampus Mirna, menegaskan ia bukanlah sosok yang bertanggung jawab atas tewasnya Mirna.
Polisi sempat mencari-cari sepotong celana yang digunakan Jessica saat peristiwa terjadi. Celana sobek yang sudah dibuang Jessica itu menjadi perhatian.
Usai memberikan keterangan di Direktorat Polda Metro Jaya, Jessica sedikit menanggapi soal celana sobek itu.
" Soal celana saya tidak bisa berkomentar. Saya tidak bisa komentar kalau polisi tidak tanya," kata Jessica, Rabu malam 20 Januari 2016. (Baca: Jessica Buang Celana Usai Kematian Mirna)
Sebelumnya, menurut pengacara Jessica, Yudi Wibowo, celana Jessica itu dibuang oleh pembantu rumah tangganya. " Kata pembantunya, 'dibuang ya non? Udah sobek nggak bisa dijahit lagi'. Jessica jawab, ya terserah," kata Yudi menjelaskan di Polda Metro Jaya, Kemarin malam.
Dijelaskan Yudi, celana Jessica sobek saat ikut membantu membawa Mirna ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, setelah kejang-kejang usai meminum es kopi di Cafe Olivier.
Celana itulah yang kemudian dicari penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Saat penggeledahan di perumahan Sunter Icon, Sunter, Jakarta Utara yang dihuni Jessica, penyidik sempat membawa celana, baju yang terlihat di CCTV, beberapa obat sakit leher, obat tidur, laptop, kartu kredit dan buku tabungan.
Polisi sedang mengerahkan sejumlah tukang sampah di sekitar Sunter Icon untuk mencari celana Jessica yang diduga dibuang pembantu rumah tangganya.
Advertisement
Walkot Tegal Selesai Akad Tepuk Sakinah Sambil Berdiri, Jokowi Sampai Tahan Tawa
Asam Urat di Usia Muda? Ini 7 Penyebab dan Cara Mencegahnya
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
5 Sumber Penghasilan Amanda Manopo yang Menikah di Hotel Mewah
Inovasi Koper Akses Ganda untuk Pengalaman Traveling Lebih Praktis dan Stylish
Ruang Aman Baru untuk Perempuan: Salon Premium yang Hadirkan Privasi dan Pemberdayaan
Walkot Tegal Selesai Akad Tepuk Sakinah Sambil Berdiri, Jokowi Sampai Tahan Tawa