Curhat Pilu Perawat TNI AD, 5 Bulan Tak Bertemu Keluarga

Reporter : Arini Saadah
Jumat, 17 April 2020 17:01
Curhat Pilu Perawat TNI AD, 5 Bulan Tak Bertemu Keluarga
Cerita perawat RSPAD Gatot Soebroto ini bikin haru Pak Kasad dan Ibu Kasad TNI.

Dream – Sebuah video dari akun Instagram resmi @tni_angkatan_darat menceritakan cerita pilu para perawat TNI AD yang tidak bisa pulang untuk menemui keluarga, karena bertugas menangani pasien Covid-19.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Andika Perkasa mendengarkan curhatan para tim medis yang ada di RSPAD Gatot Soebroto.

Dalam video juga tampak istri KSAD TNI Hetty Andika Perkasa sebagai Ketua Umum Persatuan Istri Prajurit (Persit) Kartika Chandra Kirana (KCK).

Mereka sedang melakukan video call via teleconference dengan para tenaga medis di RSPAD.

1 dari 3 halaman

Madu untuk Tenaga Medis

Ilustrasi

Sebelumnya, KSAD Jenderal TNI Andika menanyakan kebutuhan apa yang dirasa kurang dari para tenaga medis di bawah naungan TNI AD.

Kemudian salah seorang perwakilan RSPAD, Mayor (K) CKM Novianti, ahli instalasi gizi, menceritakan banyak donasi dari luar yang masuk seperti nasi kotak dan lain-lain.

Kemudian Novianti juga mengatakan ada yang mendonasikan madu, akan tetapi tidak cukup dibagikan untuk seluruh tenaga medis.

Akhirnya, KSAD dan Hetty Andika mengirimkan madu kepada para pekerja Medis di RSPAD.

2 dari 3 halaman

5 Bulan Tak Bisa Pulang Ketemu Keluarga

Ilustrasi

Usai dikirim sejumlah madu murni ke para tenaga medis, KSAD TNI Andika beserta istri mengadakan teleconference lanjutan dan mendengarkan ucapan terimakasih dari para perawat.

Suster Elvi mengatakan, “ Terimakasih kepada bapak KSAD yang sudah memberikan madu dan juga perhatiannya. Kami merasa diperhatikan oleh atasan. Terimakasih.”

Hetty pun menjawab, “ saya yang terimakasih kepada mbak-mbak dan mas-mas semua.”

Curhat pilu diceritakan oleh seorang perawat di RSPAD, “ Kebetulan kami sejak bulan Januari tidak pulang, Ibuk, tidak ketemu orang tua. Motivasi dari ibu KSAD sangat memberikan motivasi. Trimakasih juga sudah diberi penginapan di sekitar rumah sakit, Ibu.”

Perawat yang lain juga menambahkan, “ Terimakasih ibu sudah diijinkan bertatap muka dengan ibu via video, ini sudah cukup sebagai pengganti orang tua kami.”

3 dari 3 halaman

Ada Air Mata dalam Madu

Ilustrasi

Perawat di ruangan lain juga bercerita sebulan lamanya tidak bisa pulang. Tapi madu yang ibu Kasad berikan itu diakui bisa memotivasi untuk bersemangat menangani Covid-19.

“ Perawat kami sudah menerima madu yang ibu kasih. Kami semakin semangat bertugas. Supaya kami bisa cepat pulang ketemu keluarga. Sudah sebulan lebih tidak pulang.”

Hetty pun mengatakan dengan terisak dan air mata yang terus mengalir, " apa yang kami berikan tidak ada apa2-apanya dibandingkan pengorbanan mbak-mbak dan mas-mas perawat semua. Nanti apa maunya kasih tau saya ya. Jangan sungkan jangan ragu untuk bilang apa yang kalian butuhkan.”

“ Kita berdoa semoga wabah ini segera berakhir. Dan semua petugas bisa pulang ketemu keluarga,” pungkas Hetty dengan air mata yang terus berlinang.

 

Beri Komentar